Chapter 41

1.4K 126 5
                                        

Justin lagi rebahan dengan posisi miring dikasurnya, satu tangan sebagai tumpuan kepalanya sementara matanya menatap seseorang yang sedang berbicara dengan orang lain disebrang telepon

"kamu yakin itu keputusan terbaik Hoon?"

Taehyun, seseorang yang sedang bertelepon dengan Sunghoon itu menoleh ketika merasakan punggungnya dilempar sesuatu. diatas kasur Justin tersenyum usil sambil melemparkan kertas yang sudah diremas-remas

"baiklah, kabari aku jika sudah sampai disana. tolong jaga kak Hayoung"

Taehyun menutup teleponya, berbalik dengan raut wajah kesal

"jangan masang wajah kayak gitu sayang, lo bikin gue makin gemes"

"gue mau pulang"

"kita aja belum ngobrol, buru- buru banget sih?"

Sepulang dari rumah sakit tadi Taehyun dibawa Justin ke apartmentnya, dia udah coba buat nolak tapi sayangnya Justin itu terlalu kuat buat nahan dia disini

"gue gak mau ngobrol, gue mau pulang"

Justin memasang wajah datar, sisa robekan kertas tadi diletakkan diatas nakas. Helaan nafas terdengar, laki-laki bermarga Park itu perlahan turun dari kasur kemudian mendekati Taehyun yang berdiri didepan jendela

"gue gak suka bantahan lo tahu itu, lo kenal gue dengan baik kan sayang?"

"Jus-justin..." Taehyun melangkah mundur sampai punggungnya menabrak jendela yang tertutup

TRAK!

jam tangan Justin membentur kaca jendelanya, itu sukses membuat Taehyun tersentak

"gue tahu lo marah atau mungkin kecewa karena selama ini gue udah nipu lo,berpura-pura jadi Jeongwoo sampe bikin lo bingung dengan semuanya. Tapi lo tahu kan gue lakuin itu untuk apa?"

Taehyun tak menjawab, wajahnya berpaling karena jujur saja wajah justin sangat dekat saat ini

"Hyunie!"

Justin memaksa Taehyun untuk menatapnya, sampai ketika mata mereka bertemu tatap keduanya terdiam cukup lama, menyelami manik masing-masing sampai ketika Taehyun membuka suara

"gue gak marah soal lo yang pura-pura jadi Jeongwoo, gue gak marah soal lo yang nipu gue selama kita bareng, gue gak marah soal lo yang gak bisa jujur ke gue padahal lo tahu gue gak salah apapun tentang apa yang terjadi sama Jeongwoo saat itu, lo juga tahu gue cuma mau terus ada disamping Jeongwoo yang emang lagi gak baik-baik aja saat itu. Gue gak masalah Justin"

"terus kenapa, kenapa lo bersikap kayak gini sekarang. Apa karena lo gak punya perasaan ke gue? gue bisa nunggu kalau lo mau"

Taehyun menggeleng pelan
"gue cuma benci sama lo"

tangan Justin yang sejak tadi berada dipipi kiri Taehyun turun perlahan, jawaban itu lebih menyakitkan dari sekedar "amarah".

Benci, jadi seburuk itukah dampak yang Justin rasakan?

" ma-maaf gue...gu-gue gak bermaksud-"

"gue benci lo!"

Justin menatap Taehyun sendu, dia mengatakan hal menyakitkan itu lagi

"gue benci lo Justin!" kali ini dengan pukulan cukup kuat dibahunya sampai membuat Justin mundur beberapa langkah

"gue benci karena lo berhasil hancurin dinding yang selama ini gue bangun sekokoh mungkin, lo berhasil bikin gue nyerah untuk terus junjung tinggi harga diri gue. gue benci lo justin, gue benci karena lo udah bikin gue goyah. gue benci!!"

Jeongwoo Harem | OT10 (REVISI + ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang