Kerajaan Gyeonghwa tengah menikmati ketenangan setelah peperangan panjang yang membawa banyak kehancuran. Raja Seongjo berhasil menstabilkan perdamaian. Raja memiliki dua pangeran, Changwook dan adiknya, Soohyun, menjalani takdir yang berbeda. Changwook, yang kini mengenakan mahkota pangeran mahkota, menanggung beban berat sebagai calon penerus takhta, sementara Soohyun, pangeran kedua, hidup dalam bayang-bayang kakaknya.
Raja Seongjo menikah dengan permaisuri Jeonghwa, tak selang lama, raja kembali menikah dengan permaisuri Sunjeong untuk memperluas daerah kekuasaan. Jeonghwa memiliki kecantikan yang memikat, meminta raja agar segera mendeklarasikan dirinya sebagai ratu——sebab dia berhak, dia adalah permaisuri pertama. Tak lama setelah itu, lahirlah Changwook pada musim gugur dari rahim permaisuri pertama.
Pada musim dingin menjelang semi di tahun berikutnya, lahirlah pangeran Soohyun dari rahim permaisuri Sunjeong. Permaisuri Sunjeong tampak tegas dan berwibawa pada garis wajahnya, sangat cerdas dan memahami posisinya sebagai permaisuri dan istri kedua raja, namun dia juga melahirkan pangeran bagi raja.
Di tahun berikutnya, selir Gyeongbin melahirkan putri kembar bagi raja. Yaitu putri Dahee dan Soyeon. Dengan begitu, yang mulia memiliki kehidupan yang lengkap. Dua pangeran dan dua putri.
Changwook dan Soohyun dibesarkan dengan pendidikan dan makanan yang sama, tidak ada yang membedakan kecuali kasih sayang ibu. Ratu Jeonghwa dikenal sangat mempertahankan tahta dan kecantikannya, seolah tak tersentuh walaupun itu anaknya sendiri. Pangeran Changwook lebih sering menghabiskan waktu dengan permaisuri Sunjeong dan pangeran Soohyun----adiknya yang berbeda 5 bulan saja darinya.
Ratu Jeonghwa tidak akan mengizinkan siapapun menjatuhkan tahtanya. Begitu kedua pangeran kembali dari pendidikan di usia 19 dan 18 tahun, ratu mencoba meracuni pikiran Changwook dengan mengatakan, Soohyun bisa saja mencuri tahtanya sebagai pangeran mahkota, lalu menyingkirkannya. Namun hal itu tidak membuat Changwook terpengaruh, baginya, Soohyun adalah segalanya untuknya. Adiknya itu adalah hidupnya.
Hari itu, persiapan untuk perayaan kemenangan kerajaan membuat istana sibuk. Di ruang belajar, kedua adik perempuan Soohyun—Putri Dahee dan Putri Soyeon, putri dari selir Gyeongbin—sedang belajar bersama beberapa gadis dari keluarga bangsawan. Salah satunya adalah Jiwon, putri tunggal Perdana Menteri Hong Seokjin.
Saat Soohyun melintasi halaman, langkahnya terhenti. Dari kejauhan, ia melihat sekelompok gadis duduk anggun, ditemani oleh para pelayan. Namun, perhatiannya segera terfokus pada satu sosok—Jiwon. Di bawah sinar matahari sore, Jiwon tampak tenang, dengan gulungan kitab di pangkuannya. Wajahnya tampak fokus, tetapi keanggunan terpancar dari setiap gerakannya. Saat itu, Soohyun merasakan sesuatu yang tak pernah ia rasakan sebelumnya—debaran jantung yang tak biasa.
Soohyun mundur, bersembunyi di balik tiang, mencuri pandang ke arah gadis itu. Ia belum mengenal Jiwon secara pribadi, namun sesuatu dalam dirinya berkata bahwa pertemuan ini bukanlah kebetulan. Ada daya tarik yang aneh, seolah-olah dunia berhenti berputar sejenak hanya untuk mereka.
“Jiwon, besok kita harus belajar merajut!” seru Dahee tiba-tiba, membuat Soohyun tersentak. Nama itu kini terukir dalam ingatannya—Jiwon, putri Perdana Menteri.
Beberapa hari kemudian, Soohyun mendapatkan tugas mengunjungi rumah Perdana Menteri untuk urusan kerajaan. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Saat ia melangkah ke taman belakang, matanya menangkap sosok Jiwon yang sedang duduk sendirian di bawah pohon. Gadis itu sedang merajut, dengan angin lembut meniup rambut hitamnya. Soohyun ragu sejenak, namun kakinya bergerak mendekati Jiwon sebelum ia sempat berpikir panjang.
“Selamat siang, apakah aku mengganggumu?” tanya Soohyun dengan nada yang berusaha terdengar tenang.
Jiwon mendongak, terkejut, namun segera berdiri dan memberi hormat dengan membungkuk. “Yang Mulia Pangeran Soohyun,” jawabnya sopan.
Keheningan sempat menyelimuti mereka, sebelum Soohyun akhirnya berbicara, “Apa yang sedang kau rajut?”
“Syal untuk ayahanda, musim dingin datang sebentar lagi.” jawab Jiwon dengan senyum tipis.
Senyuman itu bagaikan sinar yang menyilaukan bagi Soohyun. Ia merasa terpesona, tak mampu berkata-kata untuk beberapa saat. Pertemuan sederhana ini meninggalkan jejak yang dalam di hatinya, membuatnya sadar bahwa gadis ini lebih dari sekadar putri perdana menteri. Jiwon adalah sosok yang mampu mengguncang hatinya, meski baru pertama kali mereka bertatap muka.
“Kau, apakah kau juga bisa merajutnya untukku?” Soohyun bertanya, sebenarnya cukup takut namun ia mengatakannya.
Jiwon mendongak terkejut, namun kemudian ia mengangguk kaku. “Bisa, Yang Mulia. Aku juga akan merajut untukmu.”
Keduanya bertatapan cukup lama, sesekali melempar senyuman. Jiwon kembali merajut syalnya. “Aku kembali dulu, ya? Sampai jumpa lagi nanti?” pamit Soohyun yang segera diangguki Jiwon.
Gadis 16 tahun itu memegangi dadanya, berdebar dengan kehadiran pangeran itu dalam radius kurang dari sepuluh meter. Mengapa pangeran mendatanginya? Jiwon dilanda kegugupan, sebagai remaja tanggung, dia merasakan jutaan kupu-kupu terbang dalam perutnya.
Jiwon adalah putri tunggal perdana menteri Hong Seokjin, ibunya adalah kepala pelayan istana Han Jiyeon. Ibunya sekarang mengabdikan diri untuk keluarga kecilnya, namun masih ke istana sesekali jika dibutuhkan. Sebagai putri perdana menteri, kemungkinan besar Jiwon juga akan menikah dengan salah satu jajaran anak menteri kerajaan, atau bahkan mungkin... pangerannya langsung? Pada zaman ini, pernikahan lazim dilakukan di usia 15-20 tahun dan seringkali lebih muda bagi para perempuan. Merujuk dari cerita disini, kemungkinan besar mereka semua sudah berada di usia siap menikah. Ingat, ini adalah jaman Joseon.
🍀
ditulis pada: 06092024
diunggah pada: 13092024tanganku gatal karena pengen Soohyun Jiwon di drama Saeguk, jadi aku imajinasikan sendiri. kalian ikutan masuk dalam imajinasiku. (buat yg mau-mau aja)
KAMU SEDANG MEMBACA
✅Crown Of Vengeance | Kim Soohyun Kim Jiwon
FanfictionDalam kisah yang berpusat pada intrik kerajaan dan cinta yang ternoda oleh balas dendam, Soohyun dan Jiwon menemukan diri mereka terperangkap dalam kekuasaan yang lebih besar daripada diri mereka sendiri. Akankah cinta sejati mereka bisa menyelamatk...