16. Bulan Madu Singkat

1K 120 35
                                    

80 votes as always, ya!!!
request adegan kolam by Ssingracis ☺️🤭
















Matahari siang mulai bersembunyi di balik pepohonan tinggi ketika Jiwon dan Soohyun, tangan saling menggenggam, berjalan menuju rumah kecil di tengah hutan yang asri.

Jiwon tertawa geli saat suaminya, dengan penuh kehati-hatian, menutup matanya dengan kain sutra. "Jeonha, kenapa harus ditutup begini mataku?" tanya Jiwon sambil tersenyum, tangannya melingkar erat pada lengan Soohyun. Perutnya yang besar semakin membuat langkahnya lambat, tapi sentuhan hangat Soohyun di tangannya membuat Jiwon merasa aman.

“Ini kejutan. Kau akan suka,” jawab Soohyun sambil membawa Jiwon perlahan mendekati rumah.

Saat mereka tiba di depan pintu, Soohyun melepas kain yang menutup mata Jiwon. “Selamat datang di rumah kita,” bisik Soohyun lembut di telinga Jiwon.

Jiwon membuka matanya dan terdiam, matanya terbelalak melihat keindahan rumah yang terletak di tengah hutan itu. Rumah kayu dengan halaman yang hijau, pohon-pohon rimbun mengelilinginya, dan suara alam mengalun seperti simfoni. Di belakang rumah, tampak sebuah kolam yang tenang, memantulkan bayangan pepohonan di sekelilingnya. Mata Jiwon mulai berkilat karena haru.

“Jeonha… ini indah sekali. Kenapa kita ke sini?” tanyanya penuh kebahagiaan, tak mampu menyembunyikan senyumnya.

Soohyun menatapnya lembut, menelusuri wajah istrinya yang cantik dengan matanya. “Aku ingin mencuri waktu dari hiruk-pikuk kerajaan. Hanya kau dan aku. Dan ini… akan menjadi rumah kita saat hari tua nanti. Tempat di mana kita bisa hidup tenang, jauh dari istana.”

Mata Jiwon berbinar, bibirnya membentuk senyum manis. Membayangkan hidup damai bersama Soohyun di sini, menantikan hari tua yang penuh kebahagiaan, membuat hatinya hangat. “Aku tak sabar untuk itu, Jeonha…” jawabnya dengan suara penuh kasih.

Soohyun menggandeng tangan Jiwon dan mengajaknya berkeliling rumah. Mereka berjalan menyusuri ruangan demi ruangan, dari ruang duduk dengan jendela besar yang menampilkan pemandangan hutan, hingga ke kamar yang sudah tertata rapi. Setiap sudutnya memancarkan kehangatan dan cinta. Saat mereka sampai di kamar utama, Soohyun berkata, “Bagaimana jika kita beristirahat sejenak? Kau pasti lelah setelah perjalanan panjang.”

Jiwon mengangguk, merasa bahwa tubuhnya yang membawa kehidupan baru di dalam rahimnya memang mulai terasa berat. Soohyun dengan sigap membantu melepaskan pakaian berat kebesaran kerajaan yang Jiwon kenakan. Keduanya berbaring di tempat tidur besar dengan kasur yang empuk, dan hanya dalam sekejap, Jiwon tertidur nyenyak di samping Soohyun.

---

Menjelang sore, Jiwon terbangun sendirian di kamar. Ia membuka matanya perlahan, meraba sisi tempat tidur yang kosong. "Jeonha?" panggilnya, sedikit mengerutkan dahi karena tak mendapati Soohyun di sana. Dengan perut yang semakin besar, ia bangkit dan merapikan pakaiannya. Ia keluar dari kamar, berjalan perlahan sambil menempelkan tangannya di perutnya yang kini besar.

“Jeonha? Jeonha, di mana kau?” panggilnya lagi, namun tak ada jawaban.

Tiba-tiba, telinganya menangkap suara air yang beriak dari arah belakang rumah. Jiwon mengikuti suara itu, langkahnya pelan namun pasti. Saat ia mencapai halaman belakang, ia melihat Soohyun sedang berendam di kolam, airnya memantulkan kilau jingga senja. Dada Soohyun telanjang, otot-ototnya terlihat kokoh dan basah terkena air kolam.

“Jeonha… di sini rupanya. Aku mencarimu ke mana-mana,” kata Jiwon sambil tersenyum lega.

Soohyun menoleh dan tersenyum, tatapannya hangat saat melihat Jiwon. “Maukah kau berenang bersamaku, Wangbi?” tanyanya sambil mengulurkan tangan, mengajak Jiwon bergabung di kolam.

✅Crown Of Vengeance | Kim Soohyun Kim JiwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang