💙-17

487 43 10
                                    





Enjoy✌️✌️
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sayang!!! Sayang bangun hei" Dhimas menepuk pelan pipi istrinya

"Jevinnnn!!! Hahh hhahh hahhh" teriak Steffany dengan nafas tersengal-sengal

"Sayang ada apa? Kau bermimpi buruk?" Tanya Dhimas cemas

Steffany mengangguk lalu memeluk suaminya dan menangis, tubuh nya basah oleh keringat, dia bergetar ketakutan, Dhimas mengelus punggung istrinya mencoba untuk menenangkan nya ..

"Aku takut pa, aku mimpi buruk soal Jevin, aku mimpi mama dan papa datang dan mengambil Jevin, aku sangat takut" Steffany menceritakan semua mimpinya dan menumpahkan segala ketakutannya pada sang suami

"Aku nggak mau kehilangan Jevin pa, aku gak mau" Isak Steffany

"Tenang ya, kita GK akan kehilangan Jevin, apa kamu mau kita ketempat mama? Siapa tau kamu bisa lebih tenang" ucap Dhimas. Steffany mengangguk setuju ..

"Ma, pa" panggil Mahen . Mereka menoleh arah suara itu, disana berdiri Mahen dan Andy yang memandang sendu ke arah mereka

"Sini nak masuk" kata Dhimas. Mereka menuruti perintah sang ayah dan masuk menghampiri org tua mereka

"Mama ok?" Tanya Mahen

"Ok sayang, jangan khawatir" ucap sang mama dengan senyum manis nya. Mahen terluka melihatnya, senyum palsu yang bahkan masih terlihat jelas jejak air mata di pipi nya ..

"Mama jangan sedih terus, adek nanti juga ikutan sedih" kata Andy memeluk sang mama

"Iya sayang nggak kok, mama gak sedih" ucap Steffany menenangkan si bungsu

"Hari ini kita akan ketemu oma sama opa, jadi kalian semua siap-siap, papa tunggu di mobil ok" ucap Dhimas dan berlalu meninggalkan anak dan istri nya keluar

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam akhirnya mereka pun tiba di tempat peristirahatan tuan dan nyonya Azrean ..
Steffany langsung bersimpuh dihadapan makam kedua orang tua nya ..

"Maa maafin Fanny ma, maafin Fanny yang udh kecewain mama sama papa" tangis Steffany pecah, dia benar-benar tidak tau harus melakukan apa selain menangisi sikap nya yang sangat buruk kepada anak nya

"Fanny mohon ma, maafin Fanny, Fanny janji akan jadi ibu yang baik, Fanny janji akan memperbaiki semua kesalahan Fanny dimasa lalu, maafin Fanny ma" dia memeluk kedua gundukkan tanah tersebut...

Orang tua Steffany sudah meninggal 5 tahun yg lalu, ayah nya meninggal karna serangan jantung, sementara sang ibu meninggal karna terlalu sedih memikirkan sang suami yang sudah lebih dulu berpulang ..
Alasan ini juga yang membuat Steffany ketakutan dengan mimpinya ..

Jevin diam memandangi pintu rumah nya, dia bingung antara ingin masuk atau tidak .. rumah yang seharusnya menjadi tempat berlindung malah membuat luka yang sulit untuk disembuhkan ..
Rasa sakit yang tidak bisa dia deskripsi nya lewat kata-kata ..

Tapi dia harus kembali, dia tidak mungkin terus-terusan merepotkan Nathan dan keluarganya.
Lagipula yang dikatakan bunda Nathan benar, dia tidak bisa terus lari dari masalahnya ..

Jevin memberanikan diri membuka pintu, namun pintunya terkunci ..
"Apa mereka pergi" gumamnya

Tidak lama terdengar suara mobil memasuki halaman rumah, jev menoleh dan mendapati mobil sang ayah berhenti dan terparkir di garasi, dari sana keluar mama, papa, adik dan abangnya .. jev memandang mereka dalam diam, beda hal nya dengan mereka yang terkejut akan kehadiran jev, Steffany berlari dan memeluk jev ..

"Jevin pulang, maafin mama sayang" ucapnya sejujurnya dia lelah menangis sejak semalam, tapi air matanya tidak bisa dia tahan. Jev hanya diam, dia tidak tau harus mengatakan apa, lidahnya terasa kelu.

"Kita masuk dulu, lebih baik dibicarakan di dalam" ucap Dhimas membuka pintu rumah. Mereka semua masuk dan berkumpul di ruang keluarga ..

"Jev maafin kami nak" ucap Dhimas, rasanya sakit sekali melihat tatapan kosong yang terpancar dari mata indah putranya, sejujurnya jev satu-satunya anak yang wajahnya mirip sekali dengannya, jika Andy memiliki wajah mirip mama nya maka wajah Mahen adalah perpaduan nya dan sang istri tapi jev benar-benar 100% mirip sekali dengannya ..

"Tolong katakan sesuatu nak, papa mohon, jangan diam saja jev, papa terluka melihatmu seperti ini" isaknya

"Jev sangat lelah, bolehkah jev kekamar?" Lirihnya

"Iya nak, pergilah istirahat, nanti mama akan bangunkan saat makan siang ya?" Kata Steffany mengelus kepala jev. Jevin hanya mengangguk dan naik keatas menuju kamarnya ..

"Kalian juga istrihat sayang, nanti mama panggil jika saat nya makan siang" katanya lagi pada kedua anaknya

"Iya ma" jawab mereka bersama

Steffany memeluk suaminya, dia senang jev sudah pulang, tapi entah kenapa perasaan gelisah, dia merasakan sesuatu yang kurang baik akan terjadi, tapi terlepas dari itu dia bahagia sekarang jev pulang ..

"Aku akan memasak, papa istirahat juga, nanti mama panggil jika sudah siap" ucapnya melepaskan pelukkan pada suaminya. Dhimas mengangguk setuju

Tok tok tok

"Jev boleh aku masuk" kata Mahen. Tidak ada jawaban

"Jev" panggilnya lagi

"Jev aku akan masuk" katanya lagi

Clek~ pintu kamar terbuka menampilkan sosok jev yang berdiri dihadapannya .

Mahen memandang jev dengan tatapan sendu, sosok mungil yang dulu selalu ceria , beberapa tahun ini berubah menjadi sosok yang pendiam, dan sekarang semakin menjadi dingin dan tertutup dan itu karna kesalahan mereka, andai mereka menyadari lebih awal mungkin tidak akan ada tatapan kosong penuh keputus asaan dari nya ..

Mungkin saat ini mereka akan menjadi keluarga yang bahagia seutuhnya .. Mahen akan menjadi Abang yang punya dua adik yang luar biasa .. tapi itu hanya tinggal angan-angan saja ..

"Jika tidak ada yang mau dibicarakan lebih baik kau pergi, aku sungguh sangat lelah sekarang" ucap jev sembari menarik pintu kamarnya

"Aku mau minta maaf" ucap Mahen menahan gagang pintu sebelum tertutup sempurna

"Aku minta maaf untuk semua nya, maaf atas segala ketidak pekaan ku padamu, maaf Krn aku tidak menjadi Abang yang baik untuk mu, maafkan aku jev, aku sungguh minta maaf, kau mau memaafkan ku kan?" Tanya Mahen dengan wajah penuh harap

Jev menatap lekat Mahen, tidak ada kebohongan yang dapat dia temukan, mungkin abangnya sungguh tulus meminta maaf, tapi bukankah ini terlambat? Tidak bahkan sangat terlambat .. kenapa mereka menyesal ketika dia kehabisan stok kesabaran, kenapa mereka menyesal ketika lubang dihatinya sudah tidak bisa ditutup lagi .. dan kenapa mereka menyesal ketika dia sudah memutuskan untuk pergi .. jev menghela nafas dalam, menarik pintu dan menutup nya tanpa kata, membiarkan Mahen yang masih berdiri disana ..

Mahen menatap sendu kearah pintu , dia tau kesalahannya tidak akan bisa ditebus hanya dengan kata maaf, dia sadar jika luka yang jev rasakan tidak akan hilang hanya dengan kata maaf, tapi mahen berjanji, dia tidak akan menyerah, dia akan berusaha mengembalikan jev kecilnya yang ceria, dia berjanji akan membuat jev sembuh dari sakitnya, dia akan berusaha untuk diterima sisi jev ..
Ini janji nya!! Dan dia akan menepati nya apapun yang terjadi ..










Kamis, 05 September 2024
12:37 wib

ALONE || JENO LEE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang