💙-13

467 43 1
                                    







Enjoy✌️✌️
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Flashback ~

Jev terus memperhatikan ponselnya, sudah 3 jam berlalu sejak dia mengirim pesan pada keluarganya, namun tidak ada balasan satupun dari mereka. Bahkan dia sudah mencoba menelpon untuk memastikan, namun tetap saja tidak ada tanda-tanda panggilannya diterima ..

"Apa kalian melupakanku? Atau ini karna sinyal nya tidak ada" gumam jev

"Ya mungkin sinyal nya terganggu karna badai" lanjutnya

Sejak awal badai dia sudah mengirim pesan, karna dia tidak mau keluarga nya khawatir, walaupun rasanya agak tidak mungkin, tapi dia hanya ingin menjadi anak baik yang mengabari orang tuanya kenapa terlambat pulang ..

Jev meneruskan membacanya sambil menunggu badai berhenti,  namun rasa kantuk tiba-tiba datang begitu saja, dia melirik jam di ponsel, dan terkejut jika sekarang sudah pukul 3 dini hari,  dia akhirnya memutuskan untuk menginap saja, karna pulang pun percuma, badai belom berhenti dan  sebentar lagi juga pagi, pikirnya

Jev tidak sadar kapan badai berakhir, yang dia ingat hanyalah  dia tertidur lalu bangun ketika pagi menyambut ..

Bahkan karna belom selesai membaca komik dia jadi meminjamnya untuk di bawa pulang ..

Dia memandang sendu ke arah ponselnya, "bahkan saat ini belom ada satupun balasan dari keluarganya, apa dia sungguh tidak berarti? Apa Mereka tidak mengkhawatirkan sama sekali? Hahh sudah lah"

Tidak ingin berlarut-larut, jev segera bergegas pulang, dia harus cepat atau akan terlambat kesekolah .. tidak bagus jika ke tua OSIS sepertinya terlambat dan memberikan contoh yang buruk ..


Entah sudah berapa kali dia menghela nafas.. rasa nya seperti ada beban berat yg tidak bisa di pikulnya sendiri .. ada rasa kecewa, marah, dan  terluka, semua seperti menjadi satu kesatuan yang tidak bisa di pisahkan dari hidupnya ...

"Kenapa rasanya lebih sakit dari biasanya" lirih jev memegang dadanya

"Aku merasa senang saat mereka mengkhawatirkan ku, aku senang ketika mereka memelukku, tapi kenapa mereka menghancurkan nya begitu saja? Kenapa mudah sekali bagi mereka untuk merusak nya?" Ucapnya penuh keputus asaan

Jev menarik nafas dalam dan menghembuskan nya perlahan, dia memejamkan matanya sambil merilekskan pikirannya ..
Mencoba meredam semua amarah yang menguar memenuhi hatinya yang menggebu-gebu..

Detak jantung yang terpacu cepat mengundang emosinya yang siap meledak .. tapi dia sadar jika itu bukan hal yang baik .. mencoba untuk melupakan sejenak kejadian yang melukainya, jev mulai membersihkan diri dan menyiapkan semua keperluan sekolahnya .. setelah semuanya selesai, dia keluar dari kamarnya untuk berangkat kesekolah ..

Bisa jev lihat diruang tamu hanya ada mama dan papa nya saja, mungkin adik dan abangnya sudah berangkat karna mereka sudah bersiap waktu jev pulang tadi .. dia berjalan dan melewati org tuanya dalam diam ..

"Nak" panggil Steffany. Jevin yang dipanggil sang mama pun berhenti

"Maafin mama sayang" ucapnya lembut menghampiri Jevin

"Maafkan papa juga jev" ucap sang papa

Jev terdiam memandangi kedua orang tuanya. Dapat dia liat raut penuh penyesalan di wajah keduanya ..
Tapi perasaannya pun sama buruknya .. dia kecewa dan rasa itu semakin bertambah setiap hari nya, dan semakin bertambah besar dengan kejadian yang terjadi hari ini ..

"Jevin sayang" ucap sang mama

"Jev berangkat dulu, nanti telat" ucap jev pamit pada kedua orang tuanya

Mengabaikan tatapan sendu keduanya, jev melangkah meninggalkan ruangan itu .. dia sedih melihat kedua nya seperti itu, tapi biarkan dia egois kali ini, hatinya terluka, dia marah, dia juga kecewa ..

Salahkan jika dia melindungi perasaannya kali ini?
Salahkah jika dia beristirahat sebentar dari rasa sakitnya?
Dia tidak akan membenci kedua org tuanya, hanya aja biarkan dia menghindar sebentar untuk menyembuhkan luka dihatinya yang kecil ini ..









Jum'at, 30 Agustus 2024
19:04 wib

ALONE || JENO LEE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang