Lihat! CP Baru

181 7 4
                                    

Nut dan Hong benar-benar menginap di rumah Lego. Mereka menjaga dan menghibur adik termuda itu agar bisa mengikhlaskan dan melupakan perasaannya.

"P'Hong, nanti aku ikut ke kampusmu ya!"

"Kau mau ngapain?"

"Penasaran sama pacar barunya P'Will."

"Kita di agensi yang sama, Le."

"Satu agensi bukan berarti mudah menemuinya, Phi."

"Kalo sudah ketemu, kau mau apa?"

"Kenalan lah."

"Dia sudah kenal kita."

"Kita pernah satu acara sama dia, Le. Yang di luar kota tiga bulan yang lalu," ucap Nut membantu Hong menjelaskan.

Lego diam. Ia sedang memikirkan acara yang disebutkan Nut. Mengingat siapa saja yang ada di acara itu.

Nut dan Hong melanjutkan sarapan mereka. Membiarkan Lego diam untuk melanjutkan apa yang dipikirkannya.

"Kalian mau kuliah?"

Nut dan Hong mendongak untuk menatap orang yang baru saja bertanya. Itu P'Lemon, kakak perempuan Lego.

"Iya, Phi. Phi mau kerja?" balas Nut.

P'Lemon mengangguk. "Lanjutkan sarapan kalian! Aku berangkat dulu. Le, nanti kalo pulang kemalaman nginep di rumah Hong saja! Aku tak bisa menjemputmu hari ini."

Lego sudah keluar dari pikiran yang mengganggunya. Ia pun mengangguk menatap kakaknya.

"Phi hati-hati. Lego cinta P'Lemon!"

Itu sudah biasa. Lego selalu mengucapkan kata cinta untuk keluarganya. Nut dan Hong pun sering menerima ucapan itu karena mereka sudah dianggap keluarga oleh Lego. Sebenarnya Tui maupun William juga, hanya Lego lebih jarang mengucapkan itu pada mereka.

"Habiskan sarapanmu, Le! Setelah ini kita berangkat."

Lego mengangguk sambil menatap Nut. Ia mulai menghabiskan sarapannya.

Hong sudah selesai. Ia berdiri dan membereskan bekas makannya untuk dibawa ke dapur. Nut mengikutinya karena ia juga sudah menyelesaikan sarapannya.

"Aku pulang dulu sebentar ya. Ada yang harus kuambil di rumah untuk kuliah hari ini." Hong menatap Nut yang berdiri di sebelahnya.

"Iya, nanti kuantar," jawab Nut dengan tangan yang masih mencuci piringnya.

"Nut," panggil Hong tiba-tiba.

Nut menoleh untuk menatapnya. "Kenapa?"

"Aku merasa ... Kau terlalu baik padaku!"

Tangan Nut yang sedang membilas piring mendadak berhenti. Tatapan matanya tertuju pada wajah manis di hadapannya.

Terdengar Hong menghela napas panjang. Mata yang sedari tadi menatap Nut beralih menatap aliran air yang membasahi piring.

"Aku tak pernah menyalahkan perasaan seseorang. Tapi, kau tahu kan ... Aku ... Tak ingin merusak persahabatan kita. Ini bukan karena aku melihat Lego menangis. Aku hanya berpikir aku tak mampu menjalani keduanya. Jadi aku lebih memilih persahabatan kita."

Nut tetap menatap Hong yang mengambil alih piringnya untuk dibilas. Ucapan Hong saat ini cukup mengejutkan untuknya.

"Basuh tanganmu, Nut. Kita harus berangkat sekarang. Kalo enggak aku tak akan sempat masuk kelas."

Nut membasuh tangannya dan langsung berlari kecil untuk mengejar Hong. Mereka berdua tak tahu jika sang pemilik rumah sudah berada di sana sejak tadi. Lego ikut mendengar apa yang diucapkan Hong pada Nut. Ia juga bisa melihat ekspresi Nut.

Hidden Love (BL)√ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang