Rencana

82 9 2
                                    

Hari ini anggota Lykn libur setelah beberapa bulan terakhir terus melakukan tour untuk mempromosikan lagu baru mereka. Cukup melelahkan, tapi semuanya merasa senang.

Saat ini, William, Lego, dan Tui sedang berada di rumah Nut. Bukan tak sengaja mereka datang ke sana. Mereka memiliki tujuan.

Tujuan mereka adalah untuk membantu Nut mengungkapkan perasaannya pada Hong. Awalnya memang hanya Lego yang tahu, tapi saat perjalanan tour kemarin William dan Tui juga menyadarinya.

Mereka berdua memutuskan bertanya langsung dan akhirnya mendapat jawaban jujur dari kakak tenang mereka. Setelah itu, mereka bertiga secara kompak membuat kesempatan untuk Nut agar bisa mendapat waktu berdua dan bisa mengungkapkan perasaannya.

Kesempatan itu memang selalu ada, tapi akhirnya Nut yang menyerah. Alasannya, ia tak ingin mendengar Hong menolaknya lagi. Meski yang dulu hanya ucapan tak sengaja, tapi Nut sudah merasa ditolak olehnya.

Sebesar itu cinta yang dirasakan Nut untuk Hong, hingga ia lebih rela menyembunyikan perasaannya yang penting masih bisa terus berada di sampingnya.

"Phi, sekarang kami akan memikirkan cara agar kau bisa mengungkapkannya tanpa ditolak," ucap William dengan wajah serius.

"Benar, Phi. Kami yakin P'Hong sebenarnya memiliki perasaan yang sama. Hanya saja dia berusaha untuk menolak perasaannya sendiri," tambah Lego.

"Kami akan mendukungmu, Phi. Meski kelak kalian menjadi sepasang kekasih, persahabatan kita akan tetap seperti sekarang. Hubungan kalian tak akan mempengaruhi apapun dalam persahabatan ini," ujar Tui.

Nut menatap ketiganya dengan diam. Ia sangat menghargai bantuan mereka, tapi ia merasa cukup sulit untuk membuka suara saat bersama dengan Hong.

"Aku tak yakin. Hari ini kita baru libur, lebih baik kalo kalian istirahat dan biarkan juga Hong istirahat!" seru Nut dengan menghela napas panjang.

"Tapi, Phi,...."

Ucapan William terputus saat nada dering ponselnya terdengar. Ia langsung mengambil ponselnya untuk melihat siapa yang menghubunginya disaat penting seperti sekarang.

P'Hong calling...

"Jodoh!" pekik William setelah tahu siapa yang menghubunginya.

Ia langsung memperlihatkan layar ponselnya pada yang lain. Dan ekspresi mereka sama seperti William.

"Angkat, tapi jangan bilang kalo kita kumpul di sini!" seru Lego yang langsung mendapat anggukan dari William.

William menarik napas untuk menetralkan suaranya. Tak lupa ia memberi isyarat pada yang lain agar tak bersuara.

"Halo, Phi, ada apa?"

"Will, sibuk enggak?"

Saat mendengar suara Hong, semua menyadari jika suara itu berbeda. Meski memang biasanya Hong manja dengan bermacam suara, suara saat ini cukup membuat mereka khawatir.

"Ada apa, Phi? Kau sakit?"

William melihat ekspresi wajah Nut yang langsung berubah saat pertama mendengar suara Hong. Karena itu ia bertanya untuk mewakilinya.

"Enggak kok. Aku hanya baru bangun aja."

Jawaban Hong melegakan semua orang. Apalagi Nut yang memang merasa khawatir sejak William memperlihatkan nama Hong di layar ponselnya.

Hong tak akan menghubungi William jika itu bukan karena hal penting atau darurat. Mengingat jarak rumah mereka yang memang jauh, Hong biasanya lebih suka menghubungi Nut atau Tui.

Hidden Love (BL)√ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang