03. Bertemu Yang Baru

91 16 1
                                    

"You are a virgin???"

Lagi. Tahun ketiga dia berpisah dengan Irisha, terjadi hubungan yang Jedry berusaha bangun bersama perempuan lain. Dan benar pikirmu, berani sejauh itu.

Banyak hal yang bisa mengubah seseorang.

Banyak hal.

Tapi tiga kali begitu, dekat sampai sempat diatas ranjang, tak pernah terjadi hal lebih jauh karna mereka masih perawan dan Jedry tak mau merusaknya. Kemudian, pada akhirnya Jedry meninggalkan semuanya.

Tidak hanya 2 orang, tapi semuanya selalu sama, wanita berambut coklat panjang. Persis seperti perempuan dari masa lalunya.








"Anjing."

Kini, dunia malam sudah sangat familiar untuk Jedry. Minum dan main perempuan sampai berciuman sudah biasa Jedry lakukan. Namun jujur saja, dia tak pernah meniduri perempuan yang didekatinya. Dia hanya, ingin pelarian, meski dalam bayangannya setiap wanita yang dia dekap akan selalu seorang Irisha.

Irishanya.

Saat Jedry mengiriminya pesan waktu itu, tak Irisha baca ataupun balas. Sempat semuanya menjadi begini.


jedrygallanino
irisha
apa kabar?

jedrygallanino
how's life sha

jedrygallanino
can we just talk as a friend? kita juga dulu teman

jedrygallanino
akunnya udah gak aktif?



Umurnya sudah 24. Irisha umur 20-21 itu masih menghantui bayang-bayangnya.

Namun ternyata memang tak pernah ada balasan. Tak pernah lagi ada updatean. Tidak lagi ada kehidupan di media sosial Irisha. Jedry tak punya akses apapun lagi, karna Ibar selalu menasehatinya untuk berhenti. Ibar selalu berkata, berhenti.

Berhenti melakukan hal-hal bodoh.

Jedry yang kemarin sudah mabuk-mabukan, paginya langsung masuk kerja. Hari ini ada anak baru yang bakal ngebantuin tim dia dan Iren, cewek katanya.



"Hadeh." Iren menghembuskan nafas melihat penampilan Jedry yang walaupun klimis, matanya yang gak bisa bohong. Tau kan muka-muka orang yang suka mabuk gimana?

"Kurangin Je. Sayang badan kamu."

Jedry diam tak menggubris Iren. Siapapun yang menasehatinya untuk berhenti minum, akan selalu masuk telinga kanan dan keluarga telinga kiri.

Apalagi setelah pindah ke rumah yang diwariskan orang tua. Jedry waktu tinggal bersama orang tuanya masih keatur jam malamnya, namun begitu lepas, yaudah.

Tanpa pernah tau apa yang membuat Jedry begini.

"Ngomong sama tembok ya aku ternyata."

"Yang penting gak ganggu kerjaan kan Ren?" jawab Jedry ketus. Dia enggak suka diatur. Meski Iren teman baiknya sejak bekerja disini, tapi untuk hal yang ranah pribadi, dia sukar berbagi.

"Tapi ganggu kondisi badan kamu. Gak sadar apa ya, mabok hampir tiap hari, apalagi weekend gak pernah skip. Istighfar Je. Nyari pelarian dari apa sih, dulu kamu gak gini."

"Jadi mana si anak baru?"

Jam kerja sudah dimulai, begitupun Gege, yaitu HRD mereka yang ngenalin karyawan baru.

"Halo semua, aku Reisya. Mohon bantuannya ya."

Gege keluar, meninggalkan Reisya dengan Iren juga Jedry. Layaknya siapapun, jika baru bertemu pasti berbasa-basi. Menyambut.

Find Me In Your MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang