{15}

51 31 5
                                    

Hari ini siswa Genius clas kembali berkumpul diruang makan mereka , tetapi kurang satu orang.
"Rakha mana?"tanya Angkasa karena sejak tadi tidak melihat sosok Rakha.
"Rakha koma,"gumam Eka malas
Angkasa hanya ber oh saja,dia tidak tahu harus merespon apa.
Setelah mereka selesai makan , mereka melakukan rutinitas sehari-hari yakni belajar.semuanya tenang tenang aja,hingga Novi menggebrak meja .
"Ada apa sih,ribut banget,"ucap Azmi dingin.

"Ngaku, siapa diantara kalian yang udah naroh kelinci mati,dikamar gue "Novi berteriak dengan suara yang lantang.
Tidak ada jawaban, mereka semua hanya menatap kelinci tersebut dengan heran, kelinci yang berlumuran darah tersebut di pegang oleh Aqil disampingnya.
"Pasti Lo kan sa, cuma Lo aja yang tahu kalo gue trauma sama kelinci mati,"ucap Novi yang sudah berderai air mata.

"Gak bukan gue,"ucap Tasa setenang mungkin
"Ngaku aja Lo,Lo pasti masih punya rasa benci sama gue kan,Lo memang pantas buat ditinggalin sama nyokap Lo,"
Tasa menatap Novi dengan sorot kebencian.
"Gue udah bilang bukan gue,dan satu hal Lo gak boleh bahas nyokap gue lagi,"ucap Tasa dingin kemudian meninggal kan Ruangan tersebut diikuti oleh Angkasa yang berusaha mengejarnya.

Sementara Novi masih dalam keadaan marah langsung berteriak histeris
"Siapa diantara Lo semua yang udah neror gue,!!"Tanya Novi
"Maksud Lo,"kali ini cinta yang buka suara.
Belum menjawab Novi langsung jatuh tak sadarkan diri.
"Dia terlalu capek ,gue bawah dia ke kamarnya dulu,"gumam Aqil lalu membopong tubuh kecil Novi
Sementara Eka hanya menatap dua sejoli itu datar.
"Sedekat itu mereka,"batinnya.

"Aku makin bingung kok masalah datang terus ya,"ucap Sahira dengan wajah polosnya
"Hmm, itulah hidup ,"gumam Albi tanpa menoleh sedikitpun.jujur dia sedikit tidak suka dengan Sahira terlalu sok polos atau memang polos pikirnnya.

"Gue makin hilang kepercayaan sama teman sekelas sendiri,"bisik cinta dan diangguki Azmi.
"Udahlah lanjut belajar aja,"ucap Reni dan diangguki semuanya.

°•°

"Ngapain Lo ikutin gue terus,"ucap Tasa risih dengan Angkasa yang mengikutinya sampai keruang musik.
"Gue cuman pengen main gitar aja,"gumam Angkasa ,lalu mengambil salah satu gitar dan mulai bernyanyi.

This will be the last song
I ever write about you
Guess it's the only way left to communicate
You never listened to my music anyway
Look at me now
Such a pitiful place
You found someone
I thought that'd help erase
These crazy thoughts that we were never broken
You can't see red flags with rose colored glasses
I hate that I miss you
I hate that I'm lost
I hate those dead flowers you taped to your wall
I hate that you're okay and I can't move on
I hate that somehow this is all my fault
I hate that I'm wide awake watching the door
I hate these long showers sitting on the floor
I hate in the end it was me who was wrong
I hate that I don't really hate you at all
I killed you in my head now
If I see you out with friends
I'll just tell me self that it's a phantom or illusion
Guess I haven't chosen which
Look at me now
Such a pitiful place
You found someone
I thought that'd help erase
These crazy thoughts that we were never broken
You can't see red flags with rose colored....

Angkasa berhenti menyanyi saat sudah sampai di akhir lirik lagu.
"

Ngapain Lo nyanyi, lagu kayak gitu,"tanya Tasa karena merasa tidak pernah mengenal Angkasa di masa lalu.
"Gue cuma rindu sama Lo yang dulu,Lo mungkin gak akan pernah ingat sama gue setelah kecelakaan yang Lo dan nyokap Lo alami,"ucap Angkasa membuat Tasa diam, benar dia memang pernah kecelakaan dan itu juga karena kesalahannya sendiri saat masih berusia 14 tahun.

"If you remember me, I hope I'm still alive"ucap Angkasa tersenyum tipis.
"Apaan sih Lo,sok dramatis "ucap Tasa jengkel
"Kok Lo gak bisa sih , ngikut drama gue,"Ucap Angkasa dengan nada yang di buat buat.
"

Ihh Lo gak imut kalo kayak gitu, malah bikin ilfeel"ucap Tasa disertai tawa ringannya.
Angkasa ikut tertawa,dia senang melihat Tasa tertawa .

"Dan satu hal ,jika gue beneran mati nanti Lo gak boleh benci gue ya, nanti gue gak tenang disana,"lagi lagi ucapan Angkasa membuat Tasa bingung, kenapa dari tadi dia selalu membahas tentang mati.
"Tergantung,"ucap Tasa kemudian pamit untuk pergi ke kamarnya, sementara Angkasa hanya menatap gadis itu yang semakin menjauh.

•°•


Perpustakaan sudah sepi,tapi Sahira sama sekali tidak beranjak dari tempatnya dia masih sibuk membaca buku pelajarannya.sebulan lagi akan dilaksanakan tru out khusus kelas Genius clas dan dia tidak ingin keluar dari kelas favorit itu.
"Aku khawatir sama Tasa,pasti dia dibenci sama Novi padahal kan dia baru baikan,"batinnya, meskipun Sahira selalu menyendiri dia memiliki rasa peduli yang tinggi.

4&|<4$4
Gue tahu Lo,suka sama pak Leonardo, padahal Lo kan adik kandung nya

Sahira membulatkan mata,dia tidak kaget dengan kalimat itu yang membuat nya kaget bagaimana orang ini tahu kalau dia adiknya  firman Leonardo.
"Nanti kalo yang lain tahu,gue bakal ditanya tanya soal sekolah yang aneh ini,gue bakal diamuk sama kakak,"gumamnya takut.

"Satu satunya yang tahu soal ini kan cuma Eka,aku percaya sama dia tapi kenapa dia lakuin semua ini...hiks....hikss"gumam Sahira yang sudah menangis.
"Aku cengeng, kenapa aku selalu kayak gini,"gumamnya.

"Kenapa aku sulit dapetin sahabat,aku cuman pengen dapet sahabat yang kalo aku sedih dia nenangin,"gumamnya
"Kenapa Maria,kamu berubah semenjak kenal mereka,"batinnya mengingat mantan sahabat nya itu.

°•°

Reni sedang asyik bertelepon dengan pacarnya yang usianya terpaut 3 tahun diatas nya.
"Iya ham,aku tidak akan selingkuh kok,"gumam Reni disertai tawa renyahnya
"Lo juga ya sehat ,dah Ilham,"putus Reni lalu memutuskan telpon nya .

Reni terlonjak kaget saat mendengar suara ketukan di pintu, bukan ketukan yang pelan tapi sangat brutal.
Reni mendekat lalu melihat dari lubang kecil di pintu tersebut.
"Ap... pa"ucap Reni terbata bata saat melihat sosok pemakai topeng badut dengan,Mayat yang diseret oleh tangan kanannya.
Reni bergegas meminum obat penenang nya, berharap itu hanya halusinasi.

Reni kembali mendekat namun sudah tidak melihat sosok yang tadi,dia hanya melihat secarik kertas berlumuran darah dan pita merah tertempel diatasnya.

Ceklek...Reni membuka perlahan pintu , setelah memastikan keadaan aman baru dia mengambil surat tersebut.

Haii apa kabar tim SOLVE THE PUZZLE

Hanya itu.Reni membolak-balik kertas tersebut dan memang hanya itu yang ada.

Sementara ditempat Tasa ,Eka, Cakra, Albi,dan Maria juga mendapat surat yang sama tapi dengan cara yang berbeda.

SOLVE THE PUZZLE(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang