𝐏𝐥𝐚𝐤𝐤...
𝐏𝐥𝐚𝐤𝐤...
𝐏𝐥𝐚𝐤𝐤...
𝐁𝐫𝐮𝐠𝐡𝐡𝐡...Keluarga itu bukan nya menyambut jake dengan hangat, malahh menyambut jake dengan berupa tamparan dan pukulan.
Jake memegang pipinya yang memerah bekas pukulan ayahnya, serta memegang perutnya yang lumayan sakit.
Jake melihat kearah mereka di sana ada ayahnya, bi inah, serta ke-2 kaka nya yang sedang menatap nya marah, sedih dan ada juga yang terlihat cuek tapi dia memperhatikan jake yang sedang mendapatkan kekerasan itu. Ya dia kaka sulungnya jake yang terkesan dingin, cuek."Ini semua gara-gara kamu anak sialan, istri saya jadi kritis. Jika saja kamu tidak merengek ingin kembali ke sini mungkin istri saya sedang menonton TV" ucap Joseon menatap sengit ke arah jake.
Jake hanya terdiam, dia tidak bisa berkata-kata.
"Maafkan saya ayahh" ucapnya sambil kepalanya tertunduk.
"EMANG NYA PERMINTAAN MAAF LO BISA NGEMBALIIN KESEHATAN MAMA? HAHH" bentak Sunghoon begitu marah, sampai-sampai satpam datang dan mererai perkelahian mereka.
Tak lama dokter datang dengan raut muka yang terkesan menyedihkan.
Lalu mereka pun menghampiri dokter tsb.
"Dok gimana keadaan istri saya"
"Dok gimana keadaan mamah saya"
Ucap mereka bersamaan.Dokter melihat wajah mereka yang sangat khawatir dengan keadaan pasien nya tsb. Dokter tsb menghela napas.
"Pak, dek. Maaf kami telah gagal menyelamatkan nyawa pasien kami" ucap dokter tsb terdengar lirih.
"Dokter pasti bohong kan yang di kata kan dokter itu, istri saya tidak mungkin meninggal kan dok? " ucap Joseon dengan mata berkaca-kaca.
"Bener pak,sekali lagi kami ucapkan maaf,kami juga sudah berusaha semaksimal menyelamatkan pasien kami tapi Tuhan lebih memilih membawa nya pergi" ucap dokter tsb. Dia juga merasa gagal menjadi seorang dokter,Karna membiarkan pasien nya di bawa sangat pencipta.
Shim Joseon menyerosotkan tubuhnya di dinding lalu menangis di kedua telapak tangannya. Mereka semua terdiam, tidak ada yang ngomong atau protes lagi. Karna, mereka sedang dalam pikirannya masing-masing.
Bi inah juga memperhatikan mereka dengan mata yang sudah berair entah sejak kapan.Heeseung terlihat memandang jake dengan pandangan kosong, lalu menghampiri nya.....
𝐏𝐋𝐀𝐊𝐊.....
Mereka semua menoleh ke arah Heeseung dan jake, mereka hanya menonton bukannya mererai mereka.
"Ini semua karna kamu jake! Jika saja kamu tidak kesini mungkin mama masi bersama kita" ucapnya dengan suara pelan tepat di telingga jake. Lalu dia kembali menghadapi ayahnya untuk menenangkannya.
Jake memegang pipi kanannya yang berdenyut nyeri dan sudut bibir nya yang mengeluarkan darah sedikit. Pukulan Heeseung itu emang tidak main-main bener-bener sakit.
Jake yang melihat mereka pun merasa bersalah karna kehadirannya bukannya membawa kebahagiaan malah membawa duka.lalu jake menatap Sunghoon pria itu juga sama terdiam dengan pandangan kosong . Sunghoon juga mengarahkan mata nya ke sekeliling ruangan ini dan matanya tak sengaja bertubrukan dengan sorot mata jake, ia segera memalingkan mukanya lalu pergi entah kemana.
Jake lalu menghampiri ayahnya.
"Ayahh jake... " belom sempat berucap ia malah di suruh pergi di hadapan pria itu, pria itu terlihat malas dengan Jake.
Lantas Jake pun pergi tanpa tujuan...."Mah aku binggung harus kemana sekarang, karna kalo ke rumah tidak mungkin" ucap jake
»»----> TᕼᗩᑎKՏ ᖴOᖇ ᖇᗴᗩᗪIᑎᘜ ᘜᑌYՏՏ! <----««
Gimana guys ceritanya? Seru ga, sorry kalo menurut kalian cerita aku kurang nyampung, soalnya aku juga baru pertama kali ygy
Vote and coments guys
Support aku yakk gess, biar makin semangat up nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret.. /jakeshim
Fanfiction"kenapa permasalahan selalu datang secara bersamaan, Tuhan aku capek" ucap jake lirih. sesuai imajinasi saya, maaf ada kata"/kejadian yg mungkin mirip (karna aku jg gtau hehe)