"jadi Lo pada juga dapat,surat dari orang misterius,"tanya Albi setelah jam pelajaran usai.Mereka semua berkumpul di atas rooftop kecuali Rakha yang sedang koma dan Tasa yang memang sudah keluar dari tim tersebut.
"Gue rasa, mereka hanya ingin kita tidak fokus sama ujian try out minggu depan,"gumam Cakra
"Bisa jadi, tapi apa memang kita semua dapat surat kayak gini,"gumam Albi dan membuat mereka saling tatap.
"Tasa dapat?"tanya Reni pada Cakra dan diangguki olehnya."Kalo gitu tunjukin punya kalian,"ucap Eka lalu mengeluarkan secarik kertas dari sakunya.
"Punya Lo mana,"tanya Albi saat melihat Maria tidak memiliki surat sama sekali
"Gue yakin,gue bawa tadi pagi ,"gumam Maria mulai panik karena tidak juga menemukannya"Lo sebut aja apa isi surat nya,gue yakin isinya sama semua,"usul Cakra dan diangguki yang lain.
"Haii apa kabar tim SOLVE THE PUZZLE,kira kira kayak gitu,"ucap Maria
"Ok,gue percaya sama lo,"gumam Cakra
Maria bernafas lega , untung Cakra itu baik jadi dia tidak jadi dicurigai.
"Kok Lo bisa secepat itu percaya,bisa jadi kan dia pelakunya,"ucap Albi mengintimidasi
"Udah ,Albi Lo seharusnya gak kayak gitu,Lo sama aja berusaha buat Maria tertekan,"ucap Eka dengan suara meninggi
"Lo pikir baik baik, Daren sama Gali udah gak ada,itu semua karena ada penghianat,Lo pada masih mau kalo diantara kita masih ada korban ,gila sih"ucap Albi disertai senyum miring
"Maksud Lo apa ha,LO NUDUH GUE PELAKUNYA,BISA AJA LO YANG NYUDUTIN GUE MALAH LO SENDIRI PELAKUNYA,ANJING,"bentak Maria menatap nyalang Albi,
"Ok kalau Lo terpanc..."
"DIAM!!"belum selesai Albi dengan ucapannya,Cakra langsung menengahi keduanya."Apa pun ancaman,teror yang Lo pada dapat,gue minta gak usah kalian pikirin, ganggu konsentrasi belajar aja,dan satu hal yang harus kalian ingat, jangan saling menjatuhkan satu sama lain "ucap Cakra
"Dan Lo sendiri yang jatuhin Tasa ,hee "setelah mengatakan itu Reni beranjak pergi dari rooftop sekolah
"Gue mau nanya sesuatu,"Eka berkata dengan suara yang sangat pelan
"Apa,"ucap Maria
"Gak jadi deh nanti aja"
"Lo bikin penasaran aja,sih"ucap Maria bete,dia tidak suka sama sesuatu yang membuat nya penasaran.•°•
Teng..tong ....teng
[Di himbau kepada seluruh siswa kelas kelas XII berkumpul ke aula utama dalam 5 menit ke depan]...
Suara pak Jabbar menggema seantero sekolah membuat beberapa siswa berdecak sebal.Mengganggu aktifitas saja uhh dasar.Bukan GHS namanya kalau tidak memiliki siswa yang disiplin,bahkan semua siswa sudah duduk dengan rapi diaula tersebut sejak tadi.
"Baiklah anak anak, belakangan ini saya melihat banyak diantara kalian yang kurang sopan terhadap guru disini.perlu kalian ketahui ,kita tidak butuh orang pintar, yang kita butuhkan adalah orang berakhlak,percuma pintar kalau tidak berakhlak,lebih cocok kalian disebut sampah,"ucapnya membuat semua siswa disana geram."Apa-apaan pak Jabbar,mentang mentang udah mau diangkat jadi kepala sekolah baru,huu"ucap Justi geram
"Benar, dasar,"sahut murid disebelahnya.Berbeda dengan barisan kelas biasa, justru barisan Genius clas yang paling kalem sama sekali tidak ada yang mengeluarkan suara sama sekali.
"Okk,itu tadi hanya pembukaan.Berhubungan akan dilaksanakan tryout saya ingin kalau mempersiapkan diri dengan sempurna.Dan jangan sampai ada yang berusaha mengusik ketenangan sekolah,"tepat setelah kalimat terakhir itu,pak Jabbar dengan seringai tipisnya sambil menatap barisan Genius clas dan tentu itu disadari oleh mereka.
"Kalian boleh bubar,"putus pak Jabbar lalu meninggalkan podium."Dia mengumpulkan kita hanya untuk ini,"gumam Tasa kesal.
"Dahlah kita ke kantin yok,"ajak Maria
Tasa hanya mengangguk, mereka berdua pun berjalan bersama ke kantin umum.Mereka memilih kantin umum karena merindukan suasana disana.
"Maria gue mau tanya , sesuatu sama Lo,"kata Tasa. Membuka obrolan
Maria hanya menaikkan alisnya satu sebagai isyarat."Lo udah lama kenal sama Sahira,"tanya Tasa to the point
"Kok Lo bisa nanyain itu,"
"Ya gue sama Eka perhatiin pertama kali Sahira nyapa kita,dia selalu curi pandang sama Lo,terus gue gak sengaja baca diarinya ada nama Lo ditulis,"jelas.Tasa
Maria menghela nafas panjang sebelum akhirnya menjelaskan perihal Sahira.
"Sahira satu SMP gue,dia kakak kelas gue lebih tepatnya.Tapi karena ada masalah waktu dia kelas 2 akhirnya dia tinggal kelas.Kita lumayan dekat sih,tapi ..."Maria menghentikan ucapannya lalu menatap Tasa sejenak.
"Sorry sa gue belum bisa cerita,"gumam Maria.Tasa mengangguk paham pasti permasalahan nya berat jadinya Maria sedikit tidak percaya dengan Tasa.
"Lo sendiri,kok bisa kayak musuhan sama Novi,"tanya Maria membuyarkan lamunan Tasa.
"Entahlah tiba tiba dia menjauh dari gue , alasannya karena peringkat tapi menurut gue dia punya alasan lain,"gumam Tasa.
"Ternyata tidak semua orang memiliki persahabatan yang baik,"ucap Maria dan di setujui oleh Tasa.
"Sahabat, jujur gue gak bisa definisikan sahabat itu kayak apa.Tapi dalam hidup gue ,gue udah anggap Lo bertiga sahabat gue,"gumam Tasa
"Lo ihhh gue jadi beperrr,"ucap Maria lalu menyendok kuah baksonya."Gak ngajak ni dua orang,"ucap Reni lalu mengambil tempat disamping Tasa sementara Eka disamping Maria.
"Guys Lo tahu gak, Tasa baru saja buat pengakuan katanya kita sahabatnya yang paling cantik,"jelas Maria
"Gue gakk bilang begitu,"gumam Tasa ,bisa dibilang dia salting.salting gak tuhh."Beneran.Gue juga nganggap kalian kayak gitu,"ucap Eka membuat mereka bersorak.
"Kita sahabatan ,unity circle bagus gak,"ucapan Maria memberikan mereka tertawa padahal kan gak lucu.Mereka yang sedang asyik bercengkerama,tanpa menyadari seseorang yang menatap mereka datar.
"Bahagialah ,sebelum kematian datang,"batinnya lalu mencoret nama keempatnya.•°•
Saat semua sedang sibuk berenang di pagi Minggu ini,Eka justru berada di rumah sakit melihat kondisi Rakha.
"Rakha Lo baik baik aja kan,"ucapnya menatap kembarnya itu
Rakha hanya tersenyum tipis,dia memang sudah sadar satu jam yang lalu.
"Eka gue mau ke sekolah,"pinta Rakha dan mendapat gelengan dari Eka
"Gak Rakha ,Lo belum sembuh"
Rakha tidak mendengar kan Eka dan hendak bangun,namun badannya justru tidak setuju dengan keinginan nya."Lo istirahat dulu, bentar malam baru kita sama sama ke sekolah,"pinta Eka
Mereka diam ,hanya keheningan yang menghiasi ruangan serba putih itu.
"Eka,gue mau pindah,"gumam Rakha membuat Eka kaget.
"Maksud Lo,Lo mau tinggalin gue sendiri di sekolah menyeramkan itu,",
"Dengerin gue dulu,"Rakha menghela nafas dalam dalam sebelum akhirnya membuka suara kembali
"Gue bakal pindah ke Belanda,gue bakal sekolah dan kuliah disana ,ini semua buat papa sama Lo"jelas Rakha membuat Eka menggeleng."Gak gue gak mau Lo pergi,"
"Please Eka ngertiin gue,"
Eka langsung meninggalkan ruangan tempat Rakha dirawat, tanpa mau mendengarkan apa yang dikatakan oleh Rakha.Eka merenung di taman rumah sakit, Rakha itu sudah seperti magnet yang nempel di dia sejak kecil.
"Jangan sedih ntar jelek,"suara bariton sontak membuat Eka menghapus jejak air matanya.
"Biarin emang dari sananya gue udah jelek,"gumam Eka tanpa menoleh ke arahnya sama sekali.
"Siapa bilang,"
"Kok Lo gak sama princess Lo itu,"ucap Eka berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Princess?oh Novi,gak mungkin kan selama nya gue bakal sama dia terus,"jelas Aqil"Cerita,gue siap dengerin Lo,"ucap Aqil tanpa mengalihkan pandangan nya dari Eka.
"Menurut Lo,di tinggal sama orang yang dari kecil udah sama ,sakit ngak?"jelas Eka yang tanpa ragu mengungkapkan semuanya pada Aqil .
"Menurut gue sakit,tapi kalo itu yang terbaik gue bakal ikhlas ,"jelas Aqil membuat Eka bungkam."Hidup itu gak selamanya kita sama orang yang sama terus.Orang orang baru akan datang menggantikan orang lama dalam hidup."
"Memang siapa yang ninggalin Lo,?"tanya Aqil
Eka hanya diam , menurut nya tanpa bicara Aqil akan tahu siapa .
"Rakha?"tanya Aqil dan diangguki Eka.
"Dengerin penjelasan dia,ok."ucap Aqil kemudiannya pergi meninggalkan Eka sendiri.
Eka tersenyum tipis, mungkin dia terlalu egois ,Rakha berhak bahagia dan dapatin yang dia mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOLVE THE PUZZLE(ON GOING)
Teen FictionGenius high school, sekolah elit yang pasti sangat di minati banyak orang.tapi siapa sangka dibalik sekolah yang elit ini menyimpan banyak misteri yang menakutkan.bahkan kasus pembunuhan tak jarang di temukan. Ini tentang kisah para remaja yang ingi...