Souls Entwined ~ tehtiramisu

956 106 33
                                    

Souls EntwinedWritten by tehtiramisu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Souls Entwined
Written by tehtiramisu

Disclaimer: © Naruto belongs to Masashi Kishimoto.

Genre: Romance
Rating: Teen and Up Audiences (T)

Naruto tidak bisa berhenti memandang. Waktu seperti mendadak terhenti ketika netra birunya menemukan Hinata. Untaian benang merah itu seakan-akan memberinya simbol tanda pengingat bahwa akan ada suatu hubungan menarik yang terjalin di antara keduanya.

Through this red thread, their souls are entwined.

.

.

.

.


Hari ini tidak seperti biasanya. Bahkan ia ragu apakah keadaan saat ini menunjukkan bahwa waktu telah pagi atau masih malam yang sama seperti keadaannya sebelum tidur. Atmosfer di sekitarnya begitu hening. Bahkan suara-suara jangkrik atau burung gagak yang biasanya aktif mendadak nihil tidak ada kemunculannya satu pun.

Naruto tahu bahwa saat ini dirinya sudah dalam keadaan sadar, tapi ia memilih untuk tetap memejamkan matanya. Pria itu tidak mengindahkan suasana hening yang menyelimuti dirinya di kamar ini.

“Naruto .…”

Baru saja pria itu akan terlelap ke dalam tidurnya, tapi kemunculan suatu suara di tengah kesunyian yang menerpa saat ini membuatnya kembali terjaga. Matanya masih terpejam erat, tapi dahinya mengerut dalam. Lalu ketika suara yang memanggil namanya itu kembali terdengar lantas membuat Naruto segera terbangun. Lampu kamar yang masih menyala terang menyambut kedua matanya.

Tubuhnya bangkit dari kasur. Pria itu menolehkan kepalanya ke segala arah. Memastikan bahwa tidak ada satu pun hal berbahaya yang mengintainya di kamar ini. Helaan napas lega dikeluarkannya bahwa situasi masih aman terkendali. Kepalanya memandang ke arah sinar bulan yang merangsek masuk melalui jendela kamarnya.
Oh, belum pagi hari, pikirnya. Sepertinya suara yang didengarnya tadi merupakan perasaannya saja. Naruto memutuskan untuk tidak berpikir telalu jauh. Ia berjalan menuju saklar lampu untuk mematikan penerangan, kemudian tubuhnya kembali berbaring ke atas kasur.  Matanya kembali terpejam.

“Naruto ....”

Suara halus itu kembali terdengar. Naruto masih mengira bahwa dirinya berhalusinasi. Namun, sayangnya suara yang terdengar kecil itu kembali memanggil namanya tanpa henti. Apakah ada sesuatu yang terlewat tadi? pikirnya. Hidupnya sedari kecil yang selalu diintai bahaya selalu membuat tingkat kewaspadaannya semakin meningkat setiap tahunnya. Barangkali ketika Naruto mengecek kamarnya tadi, masih ada hal mencurigakan yang lolos dari pandangannya.

The Blue Light (Canon Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang