Hinata's Secret Love ~ BintangAzhar1

840 68 20
                                    

Hinata's Secret Love; Naruto or Toneri

Naruto belongs Masashi Kishimoto

Penulis: BintangAzhar1

...

Malam yang damai menyelimuti Desa Konoha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam yang damai menyelimuti Desa Konoha. Angin berembus lembut, membelai dedaunan pohon-pohon yang tinggi. Cahaya bulan penuh memancarkan sinarnya, menciptakan bayangan-bayangan halus di tanah yang tenang. Meski Konoha telah melalui begitu banyak pertempuran dan tantangan, malam ini tampak tenang dan damai, seolah-olah dunia ninja sedang menikmati istirahat yang layak.

Hinata Hyuga berdiri di balkon kamarnya, memandangi bulan yang bersinar terang di langit malam. Rambut panjangnya yang hitam lembut tergerai di punggung, digerakkan oleh angin malam yang sejuk. Matanya yang besar dan penuh perhatian memantulkan cahaya bulan, memberikan kesan bahwa dia sedang tenggelam dalam lautan pikiran yang dalam.

"Naruto ...." Hinata berbisik pelan, hampir tidak terdengar oleh dirinya sendiri. Nama itu selalu muncul di pikirannya, mengalir dengan mudah seperti napas.

Naruto Uzumaki—sosok yang selalu menjadi pusat dunianya, cahaya dalam kegelapan yang memberikan harapan dan kekuatan pada saat-saat paling sulit.

Setelah Perang Besar Ninja Keempat, dunia mengalami perubahan besar. Perdamaian akhirnya datang, dan Naruto bersama dengan rekan-rekannya, dianggap sebagai pahlawan yang telah menyelamatkan dunia dari kehancuran. Meskipun perang telah berakhir, bagi Hinata, perasaan terhadap Naruto tidak pernah berubah. Jika ada, perasaannya semakin kuat, semakin mendalam.

Namun, dalam kedamaian yang baru ditemukan ini, ada sesuatu yang lain yang mulai mengganggu pikiran Hinata. Sesuatu yang belum dia pahami sepenuhnya, sesuatu yang hanya bisa dia rasakan dalam keheningan malam.

Hinata menarik napas dalam-dalam, mencoba mengusir kegelisahan yang tak jelas itu. Namun, bayangan Naruto tetap ada di benaknya, mengingatkan dia akan semua momen yang mereka bagi bersama, meskipun banyak di antaranya dihabiskan dalam diam. Dia teringat saat-saat ketika Naruto berdiri di depannya, melindunginya tanpa ragu-ragu, bahkan saat dia tidak memiliki kekuatan untuk melawan.

"Kenapa aku tidak bisa mengatakan apa yang sebenarnya aku rasakan?" pikir Hinata, merasa frustrasi dengan dirinya sendiri.

Setiap kali dia mencoba untuk mengungkapkan perasaannya pada Naruto, lidahnya selalu terbelit. Dia selalu takut bahwa kata-katanya tidak akan cukup untuk menyampaikan kedalaman cintanya.

Hinata mengalihkan pandangannya dari bulan dan melihat ke arah desa yang tidur. Rumah-rumah tampak tenang, cahaya lilin dari jendela memberikan kehangatan pada malam yang dingin. Di kejauhan, dia bisa melihat bayangan Hokage Tower yang menjulang tinggi, tempat di mana Naruto mungkin sedang bekerja keras, bahkan di malam hari.

The Blue Light (Canon Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang