Sebuah antologi fanfiksi NaruHina yang berlatar dunia ninja.
Canon Complient/Divergence.
Ditulis oleh 12 penulis.
Bermacam-macam sub genre: Romance, Drama, Action, Angst, Hurt/Comfort, Slice of Life, Suspense, dll.
Disclaimer: Naruto belongs Masashi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
Semua berawal dari Naruto yang patah hati karena pernikahan Sasuke dan Sakura walaupun di hadapan kedua pengantin itu ia yang paling terlihat bahagia. Naruto membutuhkan sandaran atas kesedihannya, sayangnya Guru Iruka tidak bisa membantu muridnya sendiri seperti saat kematian Ero Sennin. Maka, Naruto mencari sandaran lain yang malangnya Hinata adalah korbannya.
Hinata merasa Naruto membutuhkan pertolongan emosional sama seperti saat perang dunia ninja keempat dulu. Naruto membutuhkan dorongan semangat kembali karena cintanya bertepuk sebelah tangan. Maka akhirnya, tanpa pamrih Hinata membantu Naruto keluar dari ruangannya yang gelap, juga karena ia masih sangat mencintai pemuda itu.
Akan tetapi, Hinata sekarang merasa ia sudah terlalu jauh mengambil langkah. Naruto selalu mengatakan padanya mereka adalah teman dan Hinata adalah penolongnya, Naruto pun selalu membantu Hinata sebisa mungkin. Namun, hubungan pertemanan jenis apa yang merangkap menjadi teman tidur hingga mengatur jadwal tertentu selama seminggu jika salah satunya tidak sedang mengambil misi? Pertemanan macam apa yang saling memberikan afeksi satu sama lain, tetapi tak ada kepastian?
Benarkah Hinata telah menolong Naruto, atau dialah yang menjadi korban pemuda itu? Tidakkah semua ini sudah terlalu buram untuk mengulik terdasar dari semua perbuatan mereka?
Hinata menatap bulan yang malam ini bersinar terang sembari meremas selimut yang ia gunakan untuk menutup tubuh polosnya. Hinata merasa buta untuk saat ini. Tujuan apa yang awalnya Hinata gunakan untuk menolong Naruto hingga keduanya melangkah terlalu jauh dari pertemanan sesungguhnya?
Gadis itu menghela napas, lalu berbalik menatap Naruto yang pulas tertidur setelah kegiatan panas mereka tiga jam lalu. Di satu sisi, Hinata tahu budaya negeri mereka tidak memiliki aturan spesifik untuk berhubungan seksual dengan status khusus, itu adalah hal biasa untuk mencari kesenangan duniawi dan memuaskan hasrat juga nafsu masing-masing selama keduanya tak keberatan, bahkan Hinata tahu bahwa dengan orang baru dikenal sejam lalu pun sudah bisa diajak untuk menjadi partner sex semalam selama kedua pihak tidak merasa menjadi pihak yang dirugikan. Namun, di sisi lainnya Hinata mempertimbangkan moral dan tradisinya sebagai bagian dari klan bangsawan Konoha. Menjaga kesucian bagi wanita Hyuuga adalah hal yang patut diperhatikan karena merupakan simbol dari keturunan terhormat dan berharga. Kasarnya, Hinata tak bisa membiarkan sel ovariumnya dibuahi oleh sembarang pria. Hanya pria terpilih dengan latar belakang terpandang dan memiliki sejarah keluarga yang menarik atensi bagi siapapun yang menyebutkan namanya. Dan sayang sekali, Naruto tidak memiliki kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
