Sebuah antologi fanfiksi NaruHina yang berlatar dunia ninja.
Canon Complient/Divergence.
Ditulis oleh 12 penulis.
Bermacam-macam sub genre: Romance, Drama, Action, Angst, Hurt/Comfort, Slice of Life, Suspense, dll.
Disclaimer: Naruto belongs Masashi...
Naruto milik Masashi Kishimoto Cerita milik Aizashinra88
Warning : OOC, typo, Cerita mainstream, dll.
Genre : Romance, Canon divergence
Rate : M (for violence, harsh word, blood scene)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•
Uzumaki Naruto mengharap akhir yang bahagia bersama Hinata, namun dia lupa bahwa di dalam hidup juga ada derita.
.
.
.
Suara dentingan kunai yang bergesekan terdengar di sekeliling hutan yang sepi. Umpatan dan makian pun tak kalah meramaikan, disusul suara teriakan yang begitu memekakkan.
“Rasengan!”
‘Boom!’
Dan ledakan itulah yang menjadi penutup dari pertempuran kali itu.
Uzumaki Naruto berdiri dengan napas tersengal memandangi lawan-lawannya yang kini tergeletak di antara pohon-pohon yang tumbang.
Shikamaru adalah orang yang pertama mendekati sang pahlawan dari Konoha tersebut.
“Padahal mereka bandit biasa tapi cukup hebat juga.” Komentar si pemuda Nara.
Ekspresinya yang selalu tampak malas kini menunjukkan sedikit kelelahan seperti Naruto.
“Mereka sangat gigih, dan banyak.”
Suara itu membuat Naruto dan Shikamaru menoleh, Sai muncul di belakang mereka setelah berhasil menumbangkan lawannya juga.
“Sepertinya musuh klan Yoshitsune dan Tendo cukup banyak hingga rasanya yang menghadang kita tidak ada habisnya.” Sambung pria berkulit pucat itu lagi.
Memang benar, selama hampir seharian ini entah sudah berapa banyak musuh yang dihadapi. Mereka hanya mengawal satu rombongan namun rasanya telah beratus-ratus orang yang dilawan.
“Sudahlah, ayo kembali.” Kata Naruto sebelum meloncat ke pepohonan, disusul oleh Sai dan juga Shikamaru di belakang.
.
Saat ketiganya sampai di tempat rombongan Ino berlari mendekat sedangkan Chouji tampak menikmati camilannya. Santai sekali.
“Ada satu orang yang terluka namun sudah aku obati karena lukanya juga tidak parah.” Gadis itu melaporkannya pada Shikamaru selaku ketua tim di misi kali ini.
