13

113 12 11
                                    

Happy Reading!

Udah kewajiban readers untuk vote dan komen!! Biar penulisnya semangat.

Pada gak mau Alvin
cepet update apa ya?

Apa pada gak kepo dengan kelanjutan part sebelumnya??

.

˚ ༘♡ ⋆。˚

.

Suara ketukkan pintu terdengar di telingga Neira. Ia sedari tadi sedang menunggu pria yang ia suruh untuk membeli makanan. Ia beranjak bangun dari ranjang ingin membuka pintu.

Setelah berada tepat di depan pintu, ia memilih mengintip sebentar dari jendela untuk memastikan bahwa orang tersebut yang tadi ia suruh.

"Nona ada di dalam?", tanya pria itu memastikan bahwa Neira berada di dalam.

Neira membuka pintu seraya tersenyum canggung, "Maaf, lama menunggu"

"Tidak apa-apa. Ini Non", lelaki itu memberikan beberapa belanjaan ke Neira dan kartu debit.

Neira langsung menerimanya, "Loh, kok banyak banget Pak? yang di paper bag ini apa?"

"Itu hadiah dari Tuan untuk Nona", jawabnya.

Neira menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal, ia hanya merasa bingung saja.
"O-oh iya. Yaudah makasih ya pak, maaf ngerepotin"

"Baik, Non"

Neira langsung menutup pintu tidak lupa juga menguncinya. Ia menaruh semua barang itu di atas meja. Ia mulai membuka satu persatu barang tersebut, ia ingin melihat cemilan apa yang di belikan oleh pria tadi.

"Ini apa ya?", ia penasaran dengan isi paper bag itu. Ia mengambilnya, lalu mulai mengeluarkan satu persatu isinya.

Neira tidak menyangka dengan isinya, ini termasuk barang-barang mewah yang harganya tidak mungkin bisa di beli olehnya. Ada satu barang yang tertinggal di dalam paper bag. Mungkin saja, Neira tidak terlalu melihatnya karena barang itu lumayan kecil.

Neira ingin mencoba dress yang diberikan oleh Alvin. Ia melakukan pose di cermin, lalu memotret dirinya sendiri. Setelah, memotret dirinya berkali-kali, ia mencari nomor Alvin di handphonenya hendak mengirimnya.

 Setelah, memotret dirinya berkali-kali, ia mencari nomor Alvin di handphonenya hendak mengirimnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|Alvin|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


|Alvin|

Foto di atas terkirim|

Vin, ini dari lo?|
eum, tapi menurut gue|
ini terlalu mahal|

|Damn it!
|You're so sexy, baby.

|Gpp, itu buat lo
|Tunggu gue, Neira

Vin?|

|Yes, baby?

gue mau pergi keluar|
bole ga?|

|Big no!
|Keluar sama gue nanti

keluar kemana?|
tapi, lo lama baliknya|

|Keluar di dalem
|Lo mau, Neira Naressha.

|Read|

Neira tidak membalas pesan dari Alvin. Ia sangat bingung dengan pesan itu. Ia memilih memakan cemilan yang ada di meja.

--

"Cha? Lo gapapa?", Kelvan menggoyangkan badan Echa yang sedari tadi melamun.

Echa pun langsung tersadar, "Van, sorry. Tapi, gue ada urusan mendadak, bisa di tunda gak kerumah Neira?"

"Bisa kok. Lo mau pulang? biar gue anterin ya", Kelvan menggengam tangan Echa agar mau di antar.

"Boleh deh, antarin ke apartement aja"

"Mau ketemu siapa, Cha?", tanya Kelvan.

"Oh itu sepupu gue, Van. Dia baru pulang dari Australia"

Kelvan tersenyum ke arah Echa, lalu menggandeng Echa menuju arah parkir mobilnya.

--

Setelah membalas pesan dari Neira. Alvin kembali menatap Varo dan Andre secara bergantian. "Gue gak mau basa-basi"

Ia mengarahkan pistolnya ke Andre. Ia langsung meloloskan peluru itu ke tembok samping Andre membuat Varo memejamkan mata. Dengan cepat, Alvin menembak ke arah Varo, untung saja peluru itu hanya mengenai lengan Varo.

Alvin tidak meleset, ia memang sengaja melakukan itu. Varo memegangi lengannya yang mengeluarkan darah. Ini semua tidak seperti yang telah di rencanakan Alvin sebelumnya.

Sedangkan, Andre menatap tajam ke arah pelaku. Alvin yang mendapat tatapan tajam dari Andre malah membalasnya dengan smirk.

Alvin berjalan mendekati Andre, "Urus dia sebelum mati"

Andre mengepalkan tangan mendengar ucapan Alvin. Andre merasa kesal dengannya. Ingin sekali, ia memukul wajah Alvin saat ini juga.

Alvin langsung beranjak pergi meninggalkan mereka berdua di sana. Ia mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi.

.

˚ ༘♡ ⋆。˚

.

Tbc.

Dikit kan?

Ya mau gimana lagi
pada gak mau votmen sihh

Votmen dong

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang