Happy reading.
.
.
..
.
.Jakarta 2008.
.
.
.Terlihat banyak nya kendaraan yang terjebak kemacetan di sebuah kota metropolitan yang merupakan pusat bisnis ekonomi di suatu negara besar.
"Maaf Bu, sepertinya kemacetan hari ini sangat panjang kemungkinan anda akan sedikit terlambat untuk sampai ke hotel". Ucap seorang paruh baya yang sedang memegang kemudi mobil
.
.Kemudian seorang wanita yang saat itu berusia 28 tahun sedang fokus membaca sebuah novel yang berada di tangannya melirik ke ara supir yang sedang berada di depannya lalu dia menutup novel itu dan berkata.
"Kalau begitu saya akan turun dan menaiki angkutan umum atau kopaja yang bisa membawaku cepat sampai ke hotel karena akan ada pertemuan penting di hotel dan aku tidak mau menyia-nyiakan waktuku walaupun itu hanya satu detik sekalipun"
.
.Supir itu hanya mengangguk dengan perasaan tidak enak karena dengan berat hati dia harus melepas majikannya untuk pergi sendirian menuju ke tempat kerjanya dengan mengunakan angkutan umum.
Wanita berparas cantik itu pun turun dengan rambut yang di ikat seperti ekor kuda dengan dandanan pakaian yang kasual dan sepatu kickers yang kala itu sangat terkenal dan bahkan di pakai oleh orang-orang elit pada jamannya..
.Dia melepas jas kebesarannya yang selalu menjadi kebanggaan saat dia mengenakannya di tempat dia bekerja lalu hanya menggunakan kemeja putih dan hal itu tidak bisa menutupi karisma yang dia miliki, tak lupa dia memakai kaca mata untuk menghalau sinar matahari yang mengarah ke arah matanya dengan topi sebagai sentuhan akhir untuk menyempurnakan penampilannya.
.
.Wanita itu bernama Amocca Vernia Alsandrina atau sering di panggil dengan sebutan nona Mocca nama panggilan itu di berikan kepada dirinya karena dia memiliki rambut yang merupakan gabungan antara cokelat dan hitam dimana saat rambutnya terkena sinar matahari akan terlihat kilauan rambut dengan surai yang indah serta matanya yang berwarna cokelat terang dan siapapun yang menatapnya akan merasa terpesona di buatnya.
.
.
.Mocca mulai melangkahkan kakinya ke luar mobil dan membawa tas kerjanya dengan di selipkannya jas hitam yang dia letakan di siku yang dia lipat.
Dia merupakan gadis yang berasal dari keluarga berada atau bisa di bilang kalau keluarganya merupakan keluarga bangsawan yang ada di Indonesia dengan darah Belanda yang masih kental mengalir dalam dirinya..
.
.Setelah beberapa saat menunggu akhirnya dia berhasil masuk ke dalam angkutan umum itu walaupun sedikit berdesakan dengan orang lain namun dia sangat menikmati moment itu sambit bernostalgia saat dia masih menduduki bangku SMA.
.
.Dia sengaja memilih tempat duduk di sebelah pintu karena postur badannya yang tinggi skitar 165 cm dan itu cukup tinggi untuk standar wanita di Indonesia kala itu.
.
.
.===============================================================================================
.
.
.Sampailah dia di hotel tempat dia bekerja.
.
.Dengan melangkah menuju ke lobi hotel sambil mengenakan jas nya dan semerbak harus bau wewangian dari tubuhnya membuat para staff dan petugas hotel yang berada di situ menganggukkan kepala mereka dan seolah tersihir dalam pesona yang dia pancarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Temukan Jalan Bersamamu
RandomCinta tidak akan ada yang tahu dengan siapa dan kapan dia akan berlabuh. bahkan kepada orang yang tak di sangka-sangka