{14}

42 28 2
                                    

Cinta dan Azmi sedang menikmati hari liburnya dengan bernyanyi, meskipun kadang tidak akur ,tapi mereka punya hubungan cukup dekat sebagai tetanggaan tentunya.
"Mi,Lo gak pernah curiga gak sama GHS,"ucap Cinta setelah mereka selesai bernyanyi.
"Nama gue bukan mi,jadi Lo jangan manggil gue kayak gitu,dengar cintaii,"
Cinta mengerucutkan bibirnya,apa apaan Azmi malah manggilnya cintaii,kan ada unsur tainya di belakang.

"Hmm,iya iya gue panggil sayang boleh,"ucap Cinta membuat Azmi memalingkan wajahnya.
"Baperan gue,"batin Azmi kesal karena merasakan panas sampai ke telinga nya
"Ciee salting ,gitu aja udah salting gimana kalo nanti kita jadi pasutri ,oh iya kan gue sama Cakra bukan Lo,"ucap cinta Dengan senyum jahilnya.
"Hmm, pertanyaan Lo tadi,gue juga berpikir ada yang aneh sama sekolah kita,"
"Malah ngalihin pembicaraan lagi,"cibir cinta dan mendapat tatapan tajam dari Azmi.Begitulah jika cinta dan Azmi tidak akan ada pembicaraan serius diantara keduanya.

"Ya ya ,gue berhenti mainin detak jantung Lo,wkwkw,"ucap cinta kemudian berlari ke dalam rumah nya.
Sementara Azmi hanya menatapnya dengan senyuman tipis di bibir nya.

Ting...tepat setelah membaca pesan yang baru masuk senyuman itu pudar di gantikan dengan wajah yang sulit diartikan.

I know you are trying to love the girl so that you don't have feelings for the boy.

Azmi, berusaha melupakan pesan tersebut,dan memutuskan untuk pergi menyusul Cinta.

Sementara bersama Eka dan Cakra tak lupa Rakha juga ikut bersama keduanya.mereka hari ini berkunjung ke rumah Tasa untuk membahas rencananya.
"Jadi Lo pada mau gue ikut dalam misi kalian,"tanya Tasa dan dingguki oleh ketiganya .
"Gak mau,"ucap Tasa
"Lo harus mau please gue beliin boneka Doraemon banyak banget deh,"bujuk Rakha
"Hmm kalo ikut Lo bisa buktiin kalo Lo gak bersalah,"kali ini Eka yang bicara.
Tasa diam sejenak lalu menoleh ke Cakra,Cakra hanya mengangguk disertai senyuman tipis nya.

"Ok,tapi ada syarat nya,"
"Apa,"tanya mereka bertiga serentak.
"Gue gak mau kalo salah satu diantara kita yang bawa hp,"jelas Tasa
"Okk gue setuju,"ucap Cakra dan dingguki oleh Eka
"Tapi,gimana nanti kalo ada bahaya,"tanya Rakha
"Lo ngikut aja,gak usah banyak tanya,"bisik Eka membuat Rakha mengangguk.
Mereka bertiga pun menyusun rencana untuk sebentar malam.

"Gue bakal buat Lo pada tertangkap,"batin salah satu diantara mereka.

•°•

Malam hari dan disini lah keempat remaja sedang berdiri menatap bangunan sekolah yang sepi tersebut.
"Oke kita, pergi ke asrama,"gumam Cakra
"Kok asrama sih,"tanya Rakha heran karena rencana mereka berbeda dari yang tadi pagi dibicarakan.
"Ada perubahan rencana, sorry gue lupa ngomong ke Lo,"ucap Cakra.
Kemudian mereka mulai berpencar.
"Kok kita beda arah sih,"tanya Rakha bingung melihat Eka dan Tasa ke arah lain.

"Rencan lain"gumam Cakra sementara Rakha hanya diam,dia sedang memikirkan sesuatu yang serius.

Sementara Tasa dan Eka, mereka memasuki ruang pribadi pak Lukman, salah satu guru paling muda dan tampan.
"Lo yakin pak Lukman gak ada?"tanya Eka saat mereka mulai menelusuri setiap sudut ruangan tersebut.
"Hmm,dia pergi ke kampung halamannya dua hari yang lalu,"jawab Tasa.
"Kok Lo tahu sih,"gumam Eka tanpa menoleh
"Tahu aja,"ucap Tasa malas

"Dapat,"bisik Eka menunjukkan sebuah krim ditangannya.
"Ok kerja bagus,dugaan gue tepat kan pak Lukman pasti pake krim kayak gitu ,itu sebabnya kulitnya glow up"gumam Tasa , kemudian mereka bergegas pergi ke tempat Cakra dan Rakha berada.
"Udah,"ucap Eka setelah sampai di gerbang belakang tempat Cakra dan Rakha berada.

"Kok gue gak ngelakuin apa apa,"tanya Rakha heran,
"Itu memang bagian rencananya,oh iya gue lupa Lo jangan lupa matiin speaker kalo lagi telfonan sama orang penting ya,"ucap Cakra membuat Rakha membeku.apa Cakra tahu Rahasia tentangnya.

"Ayo kita pulang,"ajak Tasa,dan dingguki ketiganya.
Sementara seseorang di ruang tersembunyi tersenyum miring menyaksikan ke empat remaja tersebut berulah kembali.

"Biarkan mereka lakukan apa yang mereka mau,kita tunggu saat yang tepat buat musnahin semuanya,"ucapnya dan dingguki oleh beberapa orang lainnya.
"Cakrawala Reanzo Galilea,anak yang benar benar jenius,"batinnya.

•°•

"Wih gila anjirrr,"ucap Eka kaget melihat hasil dari bahan krim dengan merk JASF tersebut.
"Terbuat dari kulit manusia,ngeri gue"gumam Tasa.
Mereka bertiga memang sedang sibuk meneliti tentang krim tersebut,bertiga saja karena Rakha sudah pamit beberapa saat lalu.
"Padahal krim ini, banyak banget yang pake , bahkan sudah bercabang,"gumam Cakra.
"Apa kita lapor aja ,"usul Eka
"Gak kalo kita lapor, pasti sebelum kita selesai in laporan kita udah mati"ucap Tasa dan disetujui Cakra.

"Tasa benar, pasti perbuatan kita sudah diketahui oleh pihak sekolah, mereka bakal lakuin apa saja supaya tidak ketahuan,"jelas Cakra.
"Hmm , Lo benar,"ucap Eka
"Terus sekarang gimana,"lanjutnya
Mereka bertiga hanyut dalam pikiran masing-masing.sudah dipastikan kalo nyawa mereka sudah terancam.

Drtt..drtt...Eka mengangkat teleponnya dengan cepat setelah melihat nama siapa yang tertera.
"Halo,"gumam Eka
"Apaa Rakha kecelakaan,"teriak Eka histeris
"Oke tunggu gue kesana,"

"Gue ikut,"ucap Tasa
Eka hanya mengangguk sebagai tanda setuju, akhirnya mereka bertiga pun berangkat ke rumah sakit tempat Rakha di rawat.
Karena Cakra mengendarai mobil dengan kecepatan diatas rata rata, mereka sampai dirumah sakit tempat Rakha dirawat dengan cepat.

"Rakha,"panggil Eka saat sudah sampai di depan Rakha yang tak sadarkan diri.
"Pa Rakha gak apa apakan,"lirih Eka memeluk tangan Rakha seraya menatap ayahnya.
"Dia ,koma karena benturan di kepala nya terlalu kuat,"jelas Aditama
"Kita doain aja,"gumam  Aditama lalu berlalu keluar dari ruangan tersebut.
"Bahkan disaat Rakha gak sadarkan diri,papa masih gak peduli,"pekik Eka , sementara Aditama masih terus berjalan hingga menghilang dibalik pintu.

Tasa dan Cakra yang melihat itu merasa tidak enak akhirnya pamit untuk pulang.
"KA kita pamit pulang ya,"ucap Cakra dan diangguki Eka.
"Hati hati guys ,"gumam Eka.

"Baru saja kita bicarain, ternyata udah ada korban,"gumam Tasa saat mereka berjalan dilorong rumah sakit.
"Gue kira ini karena hal lain,"gumamnya Cakra
"Maksud Lo?"tanya Tasa bingung
"Gak lupain aja,"ucap Cakra membuat Tasa hanya mengangguk saja.

"Hmm,sulit.tapi gue berharap diantara banyak angkatan yang pengen pecahin kasus seperti ini, angkatan kita yang bakal berhasil"gumam Cakra
"Gue juga berharap kayak gitu,"ucap Tasa
Mereka hanya berjalan tanpa ada percakapan sama sekali.
Cakra memberhentikan langkahnya  tiba-tiba membuat Tasa juga berhenti.
"Ada apa ,?"tanya Tasa
"Gak papa kok,kita lanjut,"ucap Cakra.
Cakra masih memikirkan sosok yang tadi dilihat nya, tidak mungkin itu mamanya kan , mungkin hanya salah lihat.

•°•

Cakra merebahkan badannya dikasur king size nya,dia benar benar pusing dengan masalah yang terus saja datang.

I know your mother is having an affair with your uncle and your father is busy with his mistress, right?

Cakra memijat keningnya pusing, setelah membaca pesan tersebut.Ternyata ia tak salah lihat wanita yang sedang berciuman di lorong rumah sakit adalah ibu dan pamannya.
"Kok di rumah sakit, tidak sewa hotel aja supaya puas,"gumamnya lalu tertawa sinis.
Dia sebenarnya sudah mengetahui rahasia orang tuanya,tapi dia hanya diam ,dia tidak ingin terlihat lemah didepan mereka.
Cakra sudah mempersiapkan semuanya,jika orang tua nya pisah maka dia memutuskan untuk tidak ikut dengan siapa siapa.
"Lo salah udah neror gue,"batinnya menatap nomor tersebut.
"Gue gak semudah itu Lo buat down"lanjutnya.

•°•

JANGAN LUPA UNTUK VOMENT,GAK SUKA CERITA NYA SKIP AJA KALO SUKA RINGANKAN JARI ANDA MEMBERI VOTE.....🫥😶‍🌫️

SOLVE THE PUZZLE(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang