cahaya matahari masuk dari luar jendela, menyilaukan caine yang masih terlelap.
caine membuka matanya, dan memakai kacamanta nya, betapa kagetnya caine, melihat rion yang tertidur di sampingnya, mereka di batasi oleh guling.
caine segera bergegas untuk mandi, menyiapkan sarapan, dan perlengkapan untuk rion bekerja.
saat caine tengah membersihkan meja tiba-tiba sebuah benda kecil jatuh ke bawah, dan bergelinding ke kolong meja.
caine mencoba mengambilnya, tapi benda itu masuk cukup dalam.
rion yang baru selesai mandi di kagetkan oleh pemandangan istrinya yang sedang menungging.
"kamu ngapain?" tanya rion.
"ini ada sesuatu yang jatuh ke dalam sana, sepertinya lonceng(?)" caine mengeluarkan tangannya dari sana, benda yang terjatuh ke sana tak dapat di raihnya.
"sini aku bantu ambilin"
"makasih- uhuk. hati-hati banyak debu, nanti jas mu kotor rion"
"nih" rion memberi lonceng tersebut ke caine.
rion beranjak untuk berangkat kerja. "aku berangkat" ia mengatakannya sambil menepuk-nepuk rambut caine.
"ah. y-ya" caine kaget dengan tingkat laku rion yang berubah 90°
caine segera mengambil ponselnya lalu menghubungi gin.
"kenapa caine? si brengsek itu ada masalah sama gw?"
"GIN! MAKASIH YAA!"
"h-hah.. ya, sama-sama (?)" bingung gin
caine mematikan teleponnya.
"eh? kok gini ya? gapapa dah, yang penting kelar" gumam gin.
2 bulan berlalu. hubungan rion dan caine semakin membaik. kebahagiaan muncul di antara mereka.
hari ini adalah hari dimana rion akan pergi ke luar kota untuk beberapa hari, karena pekerjaan.
caine kembali sendirian di rumah. "dejavu" batin caine.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE PATH #rioncaine
Cerita Pendek"ini hanya perjodohan, jangan mengharapkan cintaku" ⚠ warning justfiksi ini ga terjadi di ooc dan cuma karangan penulis. mengandung unsur bl, yg homopobic silakan pergi. ⚠