Chapter 14

209 12 0
                                    

Berakhirnya kegiatan ospek, bukan berarti berakhir pula aktivitas para panitia ospek universitas. Masih ada beberapa hal yang harus mereka lakukan, diantaranya membereskan dan membersihkan ruang serbaguna yang telah mereka gunakan untuk kegiatan ospek. Setelah itu, para panitia Ospek Universitas juga harus melaksanakan rapat evaluasi bersama ketua BEM Universitas. Tanpa membuang-buang waktu, para panitia Ospek universitas mulai berbagi tugas. Beberapa dari panitia Ospek bertugas untuk memunguti sampah-sampah yang berserakan dan membersihkan ruang serbaguna. Sebagian lagi bertugas untuk membenahi serta mengembalikan perlengkapan dan peralatan audio yang tadi digunakan pada kegiatan ospek ke tempatnya semula.

Setelah ruang serbaguna dirasa bersih dan telah tertata rapi. Ronal sang presma dengan sigap langsung meminta seluruh panitia ospek universitas untuk berkumpul dan duduk melingkar, tepat di depan panggung ruang serbaguna. Mengingat sekarang jam telah menunjukkan pukul 16.00, dan mereka hanya memiliki waktu satu jam untuk melakukan rapat evaluasi. Sesuai peraturan yang telah ditetapkan oleh universitas, bahwa seluruh mahasiswa/i hanya diperkenankan melaksanakan kegiatan di dalam kampus hanya sampai dengan pukul 17.00.

Setelah seluruh panitia Ospek berkumpul dan duduk melingkar. Ronal mulai membuka rapat evaluasi, dan setelahnya mempersilahkan sang ketua panitia ospek untuk melanjutkan rapat evaluasi. Satu persatu kinerja setiap kepala divisi (koor) mulai dievaluasi oleh sang ketua panitia ospek. Tanya hanya kepala divisi (koor), anggota pun turut serta di evaluasi. Setelah dirasa cukup selanjutnya sang ketua panitia meminta untuk para SC (Steering Committee) untuk turut serta mengevaluasi kinerja para kepala divisi (koor). Tak hanya SC, sang ketua panitia Ospek juga meminta presma dan wapresma untuk turut serta mengevaluasi kinerja setiap kepala divisi (koor). Pada rapat evaluasi ini, panitia ospek tidak hanya dievaluasi mengenai kinerja mereka. Tetapi juga, memberikan kesempatan bagi para panitia Ospek untuk mengeluarkan keluh dan kesahnya selama kegiatan ospek berlangsung.

Pada mulanya rapat evaluasi berlangsung tenang. Namun pada saat Ronal bersuara, seketika saja rapat berubah menjadi tegang dan memanas. Bahkan, salah satu SC dan Ronal sempat saling bersitegang. Hampir saja terjadi aksi baku hantam diantara mereka untungnya baik SC tersebut ataupun Ronal bisa saling mengontrol emosinya masing-masing. Tak terasa kini jam telah menunjukkan pukul 17.00, dan ini pertanda bahwa mereka harus segera mengakhiri rapat evaluasinya. Dengan sigap Ronal langsung mengambil alih rapat evaluasi dan langsung menutupnya. Setelah rapat ditutup para panitia ospek langsung berhamburan keluar pintu ruang serbaguna begitu pun dengan Ronal dan Paul.

"Akhirnya.... selesai juga. Kasur gua yang empuk i'm coming" celetuk Ronal seraya menjalankan mesin mobilnya.

"Ron..Ron, isi otak lu kasur.....mulu. Pantes aja, muka lu kayak kasur" timpal Paul

"Mendingan isi otak gua Ul yang kasur, dari pada isi otak lu yang buaya" sahut Ronal

"Sialan lu Ron, emang lu dukun yang bisa baca isi otak gua. Jangan sok tau deh lu" ucap Paul yang tak terima dengan perkataan Ronal tadi

"Serah lu dah Ul, gua lagi males berdebat. Udah nggak ada tenaga gua"

Terlampau asyik berbicara Paul sampai tak menyadari, jika kalau saat ini mobil Ronal telah sampai di depan Kosnya.

"udah sono turun lu" titah Ronal

"Kok lu ngusir si Ron"

"udah nyampe bego di kos lu. Buru Ul turun, atau lu mau ngikut gua pulang. Boleh aja sih, tapi lu tidur di kolong kasur gua"

"Iya...iya sabar napa Ron. Lagian gua juga ogah ngikut ke rumah lu. Yang ada gua malah jadi babu lu entar" ucap Paul seraya membuka pintu mobil lalu turun. Kemudian menutup pintu mobil.

"Jangan lupa entar malem Ul, gua nggak terima penolakan. Entar gua jemput lu jam 8 pokoknya lu harus udah siap. Gua nggak mau ya nunggu lu" ucap Ronal seraya menurunkan kaca mobil

Harmony (On Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang