Sore hari menjelang malam itu semua anak prodi hukum semester 3 sudah keluar dari kelasnya, begitupun dengan seorang gadis bernama Jiva yang menjadi pentolan di kelas tersebut. Gadis dengan tubuh bak gitar Spanyol itu terlihat sedang mencari seseorang di depan gedung fakultasnya, dan tidak jauh dari sana ia dapat melihat seseorang yang kini tengah melambai-lambaikan tangannya agar Jiva mendekat.
"Udah dari tadi?" Tanya Jiva
Aksa menggeleng "Belum, aku juga baru sampe karena tadi nganterin Nadia ke toko buku dulu"
"Nadia?" Aksa mengangguk
"Yang sering aku ceritain sama kamu, anak PGSD yang gayanya kayak preman pasar"
Jiva terkekeh, "Kamu ini nggak boleh gitu, kalau dia denger bisa-bisa sakit hati nanti"
Aksa tertawa "Yaudah yuk kita pulang, tapi mampir cari makan dulu ya Jiv"
"Iya, kebetulan aku juga lagi laper banget ini" Ucap Jiva seraya menaiki motor Aksa. Keduanya memang sudah dekat sejak satu bulan terakhir, awalnya Aksa yang mengajak berkenalan terlebih dahulu setelah tidak sengaja bertemu dengan Jiva di perpustakaan umum. Jiva juga saat itu diam-diam suka memperhatikan Aksa, jadi saat Aksa mengajak berkenalan, dengan senang hati ia terima.
Setelah sampai di sebuah restoran yang bisa dikatakan tidak terlalu mewah, keduanya turun "Kita makan di sini aja, makanannya di jamin enak kok" Ucap Aksa sembari menerima helm yang sebelumnya dipakai Jiva.
"Kamu udah sering ke sini?"
Aksa mengangguk "Kalau anak-anak kost lagi males masak, biasanya kita makan di sini"
"Nadia juga?" Tanya Jiva
Aksa mengerutkan dahinya, tiba-tiba membahas Nadia?, "Iya, kan Nadia juga anak kost" Jawabnya kemudian.
Keduanya memilih duduk di dekat tembok, kemudian tidak lama setelahnya seorang waiters datang dengan membawa buku menu "Kamu mau makan apa?" Tanya Aksa
Jiva terlihat menimbang-nimbang apa yang akan ia makan, tapi kemudian ia menatap Aksa "Kamu ada rekomendasi? aku bingung kalau di suruh milih sebanyak ini, kelihatannya enak semua"
"Chicken Steak? Itu salah satu makanan andalan di sini" Jawab Aksa
Jiva mengangguk "Boleh deh, kalau gitu aku mau Chicken Steak sama minumnya jus alpukat aja"
Aksa mengangguk "Makanannya samain aja mbak, minumnya es jeruk"
Setelah memesan makanan, keduanya kembali berbincang. Terkadang orang mengira mereka berdua sudah berpacaran, tapi sebenarnya mereka belum memiliki status resmi dalam berhubungan, mungkin dalam waktu dekat tapi untuk saat ini belum. Lagipula tidak setiap hari juga mereka bertemu, hanya terkadang saja.
"Gimana kuliah kamu Jiv? susah nggak jadi anak hukum?" Tanya Aksa
Jiva dengan cepat mengangguk "Banget! setiap nambah semester rasanya kepala tambah mau meledak! kayaknya aku emang salah jurusan sih" Ucapnya sembari menghela nafas, sudah hal biasa menemukan mahasiswa yang merasa salah jurusan, padahal sebenarnya semua jurusan itu sama sulitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost-Kostan Hore
FanfictionHanyalah sebuah kisah tentang orang-orang tinggal di dalam kontrakan Hore dengan berbagai sifat dan kelakuannya