Biasanya, hari minggu adalah hari di mana anak-anak kost Hore bangun siang dan dilanjutkan dengan acara bersih-bersih saat siangnya. Namun kali ini ada yang berbeda, entah sedang kerasukan apa tiba-tiba setelah sholat shubuh tiba-tiba Hasta mengajak anak-anak untuk lari pagi. Dan anehnya anak-anak kosan juga menurut, hingga pada akhirnya di hari yang masih gelap itu mereka berlari bersama-sama mengelilingi komplek. Mereka juga sudah berganti pakaian menggunakan celana jogger dan kaus oblong.
"Ternyata seru juga ya" Ucap Adinda sembari berlari kecil tepat di belakang Hasta.
Nadia mengangguk "Udah lama gue nggak pernah olahraga" Kedua gadis itu masih terlihat segar karena mereka baru berlari beberapa meter dari kosan.
Mereka bersepuluh berlari dengan sususan dua banjar, posisinya dari depan ke belakang ada Hasta-Jaki, Adinda-Nadia, Bian-Aksa, Kavi-Tama, dan di paling belakang ada Hesa-Jay yang sedari keluar dari kosan tadi sudah berdebat entah masalah apa, dua manusia itu kalau di satukan memang tidak pernah akur.
"Bang lurusin barisannya!" Seru Hesa, karena sedari tadi Jay seringkali misah dari rombongan.
Jay mendelik "Ini cuma lari biasa Hes! bukan latihan militer!"
"Kan biar keliatan rapih! Liat tuh bang Kavi sama bang Tama aja bisa lurus barisnya! lo doang yang nyeleneh!" Balas Hesa.
"WOI YANG BELAKANG ITU MAU LARI APA NGEBACOT DOANG?!" Teriak Hasta dari depan membuat dua orang itu langsung kicep.
Mereka terus berlari hingga satu putaran, niatnya sih mau sampai lima putaran kalau kuat, baru setelah itu mereka akan beristirahat di taman komplek yang biasanya terdapat beberapa kedai yang berjualan makanan tradisional.
"Kita--huh udah--huh berapa putaran ini?" Tanya Nadia yang mulai kelelahan. Kalau bicara masalah fisik, memang gadis itu paling lemah di antara mereka bersepuluh. Kalau Adinda jangan di tanya, meskipun perempuan tapi ketahanan gadis bisa menyamai Hesa.
"Baru juga dua putaran Nad" Balas Aksa yang berada di belakangnya.
"Capek anjir!" Keluh Nadia sambil mengipasi wajahnya yang sudah di penuhi peluh keringat. Matahari mulai menampakkan cahayanya dan mereka baru mendapatkan dua kali putaran, masih ada tiga putaran lagi yang harus di lalui.
"Ah lemah lo mbak! liat nih gue!" Adinda berlari sambil melompat-lompat kecil, seolah-olah mengejek Nadia yang sudah loyo.
"Halah! awas aja kalau nanti ngeluh" Ucap Jaki sembari melirik Adinda yang sedang menyombongkan diri.
Hingga pada akhirnya, sebelum menyelesaikan putaran ketiga, Nadia lebih dulu keluar dari barisan saking tidak kuatnya. Yang lain juga jadi ikut berhenti dan menatap Nadia yang sudah duduk selonjoran di pinggir jalan.
"Yah masa udah k.o Nad?" Tanya Tama.
Nadia mendelik, "Daripada gue pingsan di jalan terus nyusahin kalian! Udah sana kalian lanjutin aja larinya, nanti gue nyusul ke taman" Ucap Nadia, gadis itu menegak minuman yang di sodorkan oleh Kavi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost-Kostan Hore
FanfictionHanyalah sebuah kisah tentang orang-orang tinggal di dalam kontrakan Hore dengan berbagai sifat dan kelakuannya