3. Bidadari Kampus

507 83 21
                                    

BOOMBAYAH!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BOOMBAYAH!

BOOM BOOM BA BOOM BOOM BA

OPPA!

NA NA NA NA, NA NA NA NA NA

BOOMBAYAH!

"WOI BANGSAT! BISA DIEM NGGAK?! GUE LAGI NGERJAIN LAPORAN JANCOK!"

Kavi berkacak pinggang dari atas tangga, laki-laki itu ingin segera menyelesaikan tugas laporannya, tapi selalu hilang fokus karena kebisingan yang di buat oleh tiga manusia setengah alien itu, siapa lagi kalau bukan Adin, Nadia dan Jay yang sedang karaoke menggunakan lagu salah satu girl group asal negeri gingseng

Selepas makan malam tadi semua anak kosan kecuali Kavi berkumpul di lantai bawah, tepatnya di ruang tengah. Ada yang sedang karaoke, ada yang sedang menonton 'Suara Hati Istri', bahkan ada juga yang hanya menonton kegilaan tiga orang yang sedang ber karaoke tersebut

Bukannya menghentikan kegilaannya, Jay justru menghampiri Kavi dan menarik tangannya untuk bergabung dengan Nadia dan Adin yang masih heboh meliuk-liukkan tubuhnya, benar-benar sudah putus urat malu

"Lepasin! Kalau mau gila nggak usah ngajakin gue!" Kavi menghempaskan tangan Jay. Daripada ketularan gila, lebih baik ia bergabung bersama Hasta, Bian dan Jaki saja menonton sinetron Indosiar kesukaan mereka

"Udah selesai laporannya bang?" Tanya Bian setelah menyadari seseorang duduk di sampingnya

"Boro-boro selesai! mau mikir aja nggak bisa gara-gara anak setan!" Ucap Kavi sembari melirik tiga anak manusia yang masih saja berjoget heboh, malah sekarang Hesa juga ikut bergabung, belum lagi Aksa dan Tama yang sibuk memfilmkan kegilaan mereka. Kavi geleng-geleng kepala "Kok bisa orang kayak mereka di kasih nyawa?"

"Ya bisalah anjir! Orang yang item dekil kayak lo aja di kasih nyawa" Celetuk Hasta tanpa dosa hingga membuat Jaki dan Bian menyemburkan tawanya

Kavi mengumpat dalam hati "Nggak apa-apa item, yang penting nggak ikutan band cuma karena mau tebar pesona sama adik tingkat! Nggak inget umur! padahal udah pakde-pakde" Sindirnya balik, dan kali ini berhasil memancing emosi seorang Hasta. Dengan santainya laki-laki berbadan besar itu memiting leher Kavi menggunakan lengannya

"Woi anjir lepasin bego! bau ketek!"

"Salah siapa bahas umur!"

"Ampun bang! Elahh lepasin woi! gue nggak bisa napas!"

Adin yang melihat kejadian itu malah tertawa kencang, di ikuti juga oleh Nadia

"Kasian deh lo di ketekin sama bang Hasta!" Cibir gadis itu, mereka sudah selesai dengan acara karaokenya

"Anjing lo! Bantuin kek!"

Adin menggeleng, gadis itu memilih untuk membuka chiki-chiki di atas meja dan memakannya bersama Nadia sembari menonton pergulatan antara Hasta dan Kavi

Kost-Kostan HoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang