Rafayel mengajakku bermain bowling mini. Seingatku, terakhir kali aku bermain bowling itu pada saat study tour SMA kelas 2, di mana waktu itu siswa mendapatkan waktu untuk jalan-jalan sendiri di dalam mall, lalu aku dan anak-anak sekelasku memutuskan untuk bermain bowling bersama.
Bowlingnya benar-benar memakai bola yang berat, bukan bola sebesar bola tenis seperti yang kulihat di depan mataku.Aku masih ingat betul, aku waktu itu pernah dengan beruntung menjatuhkan semua pin dalam sekali gelinding.
Rafayel menyenggolku, "siapa yang bisa menjatuhkan pinnya paling banyak dalam sekali gelinding, berhak dapet traktiran dari yang kalah." Rafayel berkata dengan penuh percaya diri seakan tahu kalau dia akan menang.
Aku tidak mau kalah darinya, aku pun menjawab, "siapa takut?"
Kalau waktu itu aku bisa menjatuhkan pin bowling beneran, kenapa tidak bisa menjatuhkan 10 pin kecil itu dengan bola yang lebih kecil dan ringan dari bola bowling beneran?Rafayel memberiku satu bola, dan dia juga memegang satu bola. Secara bersamaan, kami mengayunkan bola itu.
Aku dengan penuh fokus, dan berambisi bahwa aku akan menjatuhkan pin itu lebih banyak dari cowok tinggi dengan rambut violet yang bergelombang lembut yang terlihat seperti karakter dari cerita dongeng.Setelah kami bersamaan mengayunkan bola, aku cukup deg-degan melihat hasilnya.
Begitu terkejutnya aku ketika aku menjatuhkan 8 pin dan Rafayel menjatuhkan semua pin itu.Bowling ini cuma dapat satu kali kesempatan mengayunkan bola, dan aku kalah telak setelah melihat hasilnya.
Aku cukup kecewa dan sedikit tidak terima dengan kekalahanku, tapi kalah tetaplah kalah.Rafayel tersenyum bangga dan penuh percaya diri, "hahaaaa aku menangggg!" ucapnya dengan bangga sekali.
Aku mengecutkan wajahku dan sebal karena kalah, aku sangat benci sekali kalah, apalagi dalam tantangan seperti ini. Begitu kesal sekali aku mendengar ucapan bangganya itu.
"Ah diemmm, curang banget." Aku melontarkan itu dengan kesal dan sedikit mengambek.
Rafayel mendekat, menundukkan badannya sedikit.
Kepalanya dekat sekali dengan kepalaku, dia mengelus kepalaku, "uhh cewek dengan muka dingin kayak gini bisa ngambek, lucunya."Aku tidak menggubris Rafayel dan tetap memalingkan wajahku kesal. Rafayel meraih daguku dan mengarahkan kepalaku menujunya. Mata kami bertatapan.
"Kalah itu wajar, sekarang waktunya kamu traktir aku wlee," ejeknya sambil mengacak rambutku.
Memang cukup sabar sekali aku hidup di dunia ini, entah apa yang kulakukan sampai aku harus bertemu lalu bermain dengan orang yang baru saja dia temui.
Ah....
Megan??!!
Aku baru sadar aku meninggalkan Megan..
Aku bergegas mengambil ponselku dan mencoba menghubungi Megan melalui chat.
Tapi sebelum aku membuka chatku dengan Megan, aku mendapatkan pesan terlebih dahulu dari Megan.Megan<3
Gila!! Aku lagi jalan sama temen di Rafayel itu!
Namanya Caleb.... GANTENG BANGET SIH
AKU LAGI JALAN SAMA MAKAN JAJAN SAMA DIAKAMU LAGI SAMA RAFAYEL YA?!
AKU SAMA CALEB SEMPET LIAT KALIAN BERDUA DI TEMPAT BOWLING
SMGT DATENYA XIXISee you besok
Sial.. ternyata dia sedang asik berduaan.
Mana dia lihat aku dengan Rafayel..Ya sudahlah mau bagaimana.
Rafayel ternyata dari tadi melihatku dan melihat isi chatku dengan Megan. Cukup awkward sekali.
Rafayel memecah dingin dan sunyinya suasana di antara kita, "enaknya aku minta traktir apa yaaa..." lontarnya sambil menopang dagunya dan menatap langit.
Aku hanya menunggu dia mengucapkan apa yang dia mau, karena kalau disuruh berpikirpun aku nggak tau apa yang harus aku minta.
Ting... tingg.. tingg..
Dering ponsel terdengar dari arah Rafayel.
Rafayel dengan bergegas mengambil ponsel dari saku belakang celananya. Ternyata ada seseorang yang meneleponnya.
Dengan raut wajah serius, ia mengangkat telepon dari entah siapa itu aku tidak tau."Oh oke.."
"Aku bakal kesana sekarang, tunggu."
"Hm"Rafayel mematikan teleponnya dan meletakkan balik ponselnya dalam saku. Dia menatapku yang hanya bisa melihatnya dengan wajah tidak tauku.
"Coba kamu beli kentang tornado buat kita berdua. Aku mau rasa balado. Kalau sudah nanti kamu tunggu di depan stand bowling ini, nanti aku susul, okay??? Aku harus cepet ke tempat lain dulu, nanti aku jelasin ya."
Rafayel mengacak rambutku dan berlari pergi.Aku hanya hisa terdiam bingung dan melihatnya pergi menjauh dengan buru-buru.
•••
Rafayel
KAMU SEDANG MEMBACA
Who's Love? | Love and Deepspace FF
RomansKisah Raphaelle, gadis mandiri yang sudah 10 tahun hidup sendiri dan tidak mendapatkan cinta dari siapapun. Tidak disangka dirinya akan bertemu dengan 4 laki-laki tampan yang ternyata mempunyai rasa kepadanya. Siapakah yang harus dipilih oleh gadis...