Raphaelle menatap tajam ke dalam mata pria di hadapannya, mata yang setajam sembilu, kontras dengan rambut basah yang berkilau di bawah cahaya samar.
Cowok itu baru saja menggendong Raphaelle dengan mudah dan sekarang duduk di sampingnya di dalam mobil. Mereka saling berpandangan, seakan waktu berhenti untuk beberapa saat, namun tatapan mereka tak sedingin cuaca yang menggigit di luar. Ada sesuatu yang berbeda dalam keheningan itu.
Raphaelle sekarang merasa canggung dan ingin memecahkan suasana, ia mengumpulkan keberanian, "eum, terima kasih sudah membantuku."
Cowok itu seketika mengalihkan pandangannya, duduk tegak dengan postur kaku, lalu memandang lurus ke depan. "Nggak masalah," jawabnya dengan suara rendah yang dalam, dan nyaris tanpa emosi.
Nada suaranya yang berat itu menciptakan jarak di antara mereka. Raphaelle merasa sedikit gelisah karena dia merasa sudah merepotkannya. "Maaf sudah ngerepotin, kak," katanya dengan suara yang hampir tenggelam di antara deru hujan di luar. Dia menunduk, jarinya bermain-main dengan ujung rok-nya, mencoba meredakan perasaan tidak enak yang mengganjal di hatinya.
Pria itu menyalakan mesin mobil, suaranya memenuhi keheningan yang menggantung. "Nggak usah dipikirin," katanya, kali ini sedikit lebih santai. "Mending aku antar kamu pulang dulu."
Raphaelle ingin menolak. Dia merasa tak enak untuk terus menyusahkan orang asing ini, tapi detik berikutnya, kepalanya berdenyut, tubuhnya lemas. Pusing yang tak tertahankan menyerang, membuatnya kehilangan keseimbangan.
Cowok itu, yang kini menatapnya kembali dengan sorot mata yang lebih lembut dari sebelumnya, menyadari perubahan di wajah Raphaelle yang pucat. "Kamu nggak apa-apa?" suaranya terdengar berbeda sekarang, ada sedikit kekhawatiran yang tak bisa disembunyikannya.
..
Raphaelle memegang kepalanya, "aku pusing banget."
Cowok itu makin terlihat khawatir karena Raphaelle. Dia meletakkan telapak tangannya yang cukup lebar itu ke dahi Raphaelle yang kecil.Suhu Raphaelle terasa panas sekali. Mungkin ini efek terkena hujan yang cukup lama tadi.
"Maaf aku terlambat membawamu tadi, tunggu bentar ya." Dia segera menancapkan gas dan mengarahkan mobilnya keluar dari parkiran dan area pasar malam.
•••
Mobil hitam elegan terparkir dengan mulus di depan apartemen mewah Raphaelle, yang menjulang megah di pusat kota Surabaya. Apartemen ini adalah salah satu yang paling prestisius di kota, dengan lokasinya yang strategis di jantung pusat bisnis, berkilauan dalam sorot lampu kota yang sibuk.
Pria yang telah menyelamatkan Raphaelle turun dari mobil, kakinya melangkah mantap menuju sisi penumpang. Dia menarik napas dalam, sedikit gugup sebelum membuka pintu. Di dalam, dia melihat Raphaelle sudah terlelap dengan tidurnya tampak gelisah, napasnya sedikit berat, namun wajahnya damai dalam kelelahan.
Tanpa ragu, pria itu mengulurkan tangan dan dengan lembut mengangkat tubuh Raphaelle. Berat tubuhnya yang ringan terasa akrab di pelukannya. Mengabaikan tatapan penasaran dari orang-orang yang lalu-lalang, dia berjalan dengan cepat menuju lobi apartemen.
"Malam, Pak..." sapaan satpam yang seharusnya formal langsung terhenti saat matanya menangkap ekspresi serius dan khawatir di wajah cowok tinggi tegap itu. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Sylus hanya mengangguk singkat sebelum melangkah ke dalam lift.
•••
Raphaelle membuka matanya pelan. Udara sejuk menerpa wajahnya, dan aroma familiar memenuhi ruangannya. Dia mengenali langit-langit ini. Tapi, bukankah terakhir kali dia berada di pasar malam?
Dengan cepat dia terduduk, sedikit tersentak ketika menyadari dirinya sudah berada di kamarnya sendiri. Pikiran berkecamuk. "Bagaimana aku bisa sampai di sini?" matanya tertuju pada piyama putih kesayangannya yang kini melekat di tubuh, lalu pada kompres dingin yang menempel di dahinya, dan secangkir teh hangat di samping tempat tidur dengan uap yang masih terlihat.
Suaranya bergetar saat ia mencoba memanggil, "Megan?"
"Bukan." Terdengar suara dari luar kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who's Love? | Love and Deepspace FF
Storie d'amoreKisah Raphaelle, gadis mandiri yang sudah 10 tahun hidup sendiri dan tidak mendapatkan cinta dari siapapun. Tidak disangka dirinya akan bertemu dengan 4 laki-laki tampan yang ternyata mempunyai rasa kepadanya. Siapakah yang harus dipilih oleh gadis...