26. Cooking Date

43.5K 4.3K 3.2K
                                    

بسم الله الرحمن آلرحيم

Sebagai usahanya menjadi istri yang baik, Zana telah mengulik banyak hal tentang suaminya melalui ibu dan bapak mertuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebagai usahanya menjadi istri yang baik, Zana telah mengulik banyak hal tentang suaminya melalui ibu dan bapak mertuanya. Tapi ia lebih banyak berbincang dengan ibu karena beliaulah yang banyak mengetahui tentang kesukaan Ghazi dalam berbagai hal.

Saat ini ia dan Ghazi sudah pulang ke rumah dinas ayah dan bunda, bukan lagi di penginapan. Tadi dalam perjalanan pulang, ia mampir ke supermarekt untuk membeli bahan makanan untuk memasak kesukaan suaminya, yaitu cumi. Kata ibu mertuanya, Ghazi suka sekali dengan segala jenis makanan yang mengandung cumi.

"Dor!"

"Ya Allah!" Zana refleks berteriak saat tiba-tiba bahunya disentuh.

Melihat ekspresi kaget Zana, Ghazi tak kuasa menahan tawa. "Ngapunten nggih, Sayang. Kaget, ya?" tanyanya.

Zana mengangguk seraya mengerucutkan bibirnya kesal. "Nggak boleh ngagetin gitu, Mas. Kalau aku punya penyakit jantung, bisa-bisa Mas cepet jadi duda lho," katanya.

"Mboten pareng ngomong gitu, Cah Ayu..." Ghazi menggeleng pelan.

Zana tak membalas, lagipula ia tak paham dengan perkataan Ghazi itu.

Zana tak membalas, lagipula ia tak paham dengan perkataan Ghazi itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas bantuin ya?" katanya lembut. "Jadi Mas bisa bantuin apa sekarang?" tanyanya kemudian.

Tiba-tiba ide jahil Zana tercetus. Ia mengambil cumi di dalam paperbag dan meletakkan di hadapan Ghazi. "Mas yakin mau bantuin? Bersihkan cuminya bisa?"

"Bisa dong, Cah Ayu... Sini!" Ghazi melipat lengan bajunya, kemudian berjalan ke wastafel. "Cah Ayu, cuminya dibersihkan pakai air ini, kan?" tanyanya, basa-basi, padahal sebenarnya sudah tau.

"Air kran? Eh jangan, Mas, itu dingin," jawab Zana."Cuminya di cuci pakai air hangat ya, Mas," sambungnya.

"Lho, kok air hangat? Memangnya harus gitu ya?"

"Mas lupa ya, yang kita beli ini baby cumi alias bayi cumi. Nah, kan nggak mungkin bayi dimandiin pakai air dingin, jadi harus air hangat, begitupun dengan bayi cumi ini," jawab Zana, membuat Ghazi melongo bingung.

Lentera HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang