Di benteng Valinor, Yorks berdiri di depan pasukannya yang berjumlah 5.000 pasukan. Ia berpidato dengan keras isi pidatonya hanya mengatakan bahwa Penerus Sah Kerajaan Waxes berada pada dirinya
Bukan kepada Adiknya Arial... Masa waktu kecil mereka berdua memang memiliki hubungan yang buruk walaupun Yorks dan Arial adalah adik kandung dari ayah dan ibu yang sama
Di kota Alfheim pasukan Arial berhasil membuat Milisi, dan Amenetta melatih mereka selama berbulan-bulan walaupun total pasukannya jauh dibawah Yorks
Keesokan harinya Arial pergi ke Alfheim, di ibukota hanya tersisa sang Raja yang hanya menunggu kematiannya
Penyakit John I semakin memburuk dan Arial tidak ingin berlama-lama di Alfheim karena ia khawatir dengan keadaan ayahnya
Dan ia khawatir bila kakaknya Yorks berada di Ibukota saat John I tewas karena penyakitnya. Tanpa pengawalan Arial terus memacu kudanya selama berhari-hari
Arial membutuhkan waktu 5 hari untuk sampai disana dengan kecepatan penuh. Sesampainya di Alfheim ia langsung memerintahkan Amenetta untuk membawa 100 pasukan kembali ke Ibukota
Sisanya 2.900 akan menyusul. Akhirnya Amenetta dan 100 pasukannya yang lain segera menuju ke Ibukota. Bila membawa 3.000 pasukan sekaligus akan memakan banyak waktu untuk sampai ke ibukota
Yang saat ini Arial butuhkan adalah kecepatan. Hanya butuh 1 minggu agar Arial sampai ke Ibukota bersama 100 kavaleri nya. Sesampainya di ibukota Arial langsung turun dari kudanya
Di istana Arial terus berlari menuju kamar ayahnya, sesampainya disana John I telah didampingi seorang dokter pribadinya
Tak lama kemudian Yorks datang sambil membawa pengawalnya dengan senjata penuh "Kakak, anda tidak seharusnya membawa pasukan sebanyak itu ke kamar Yang mulia. Beliau sedang sakit" Kata Arial melihat Yorks membawa 5 pengawal ke kamar John I
"Apapun itu, pasukan ini adalah milikku dan itu adalah hakku" Jawab Yorks
"Tenanglah Pangeran, Yang Mulia sedang sakit" Sahut dokter dengan nada yang sedikit marah
"Diam kau, Sepertinya Raja mulai melemah, sekarang saatnya aku yang menggantikan mu ayah" Kata Yorks
"KAKAK.... Tak seharusnya kau mengatakan itu" Ucap Arial dengan marah
Yorks hanya bisa menatap Arial sehabis itu Yorks pergi kembali ke benteng Valinor... Minggu depannya Yorks mulai menyerang Kota Alfheim
Saat ini Kota tersebut mendukung Arial daripada Yorks, oleh karena itu Yorks berniat menghancurkan kota Alfheim dan menjadikannya sebagai Markas keduanya
"Dasar Orang orang sinting, mereka menyerang Kotanya sendiri. Dasar Yorks Goblog" Kata Arial dengan penuh amarah di kamar kerjanya
"Amenetta pergilah, bantu Kota Alfheim, aku akan menyusul setelah mu" Kata Arial kembali
"Laksanakan Pangeran" Jawabnya
Akhirnya Pasukan Amenetta yang berjumlah 2.500 Prajurit bergerak menuju Alfheim. Sedangkan Arial dan 500 pasukannya masih menetap di Ibukota
Dua jam setelah keberangkatan Amenetta, Arial mengunjungi salah seorang Pandai besi bernama Hanz, Hanz adalah seorang Dwarf, suku Dwarf sangat ahli dalam membuat peralatan perang maupun Furnitur keseharian
"Bagaimana Hanz, apakah sudah jadi senjata itu" Kata Arial sambil mendekati Hanz
"Ya, tentu saja Pangeran. Kita semua berhasil membuat 100 buah senjata aneh ini" Jawab Hanz sambil memberikan salah satu senjata tersebut..
"Oi... Jangan mengatakan senjata aneh dong. Ini senjata Mutakhir kita" Ucapnya sambil menerima senjata tersebut
Sebuah senjata paling mematikan pada era pedang dan tameng, sebuah Panah modifikasi yang dinamakan Crossbow atau busur silang
Dengan struktur yang terdiri atas Rangka yang terbuat dari perpaduan besi dan kayu, Tali busur yang terbuat dari Kulit menambahkan kekuatan daya dorang Crossbow tersebut
"Hm.... Memang nya ini sangat mematikan Pangeran? " Kata Oliver, Ajudan Arial
"Ya... Satu anak panah ini dapat menembus tameng dan menembus ketebalan zirah kelas heavy" Jawab Arial
Setelah menerima Crossbow sebanyak 100 unit Arial langsung mengajarkan Prajurit cara menggunakannya. Karena Crossbow memiliki kelemahan dimana untuk pengisian waktu anak panah yang lama oleh karena itu Arial memberikan formasi khusus
Karena pasukan Crossbow hanya 100 unit saja maka taktik yang digunakan adalah tembakkan beruntun.
Strategi ini juga melibatkan penembakan bergantian oleh barisan-barisan pasukan infanteri. Setiap barisan akan menembak secara bersamaan, lalu mundur ke belakang untuk mengisi ulang senjatanya, sementara barisan di belakangnya maju ke depan untuk menembak.
Strategi ini memungkinkan pasukan untuk terus-menerus menembak musuh tanpa harus berhenti untuk mengisi ulang senjata secara bersamaan
KAMU SEDANG MEMBACA
Fraction Of Power
Historical FictionKerajaan Waxes adalah sebuah Kerajaan kecil yang terletak di benua paling selatan, dimana musim dingin terlalu dingin kemarau yang tak ada bedanya dengan musim dingin. sebuah kerajaan yang setiap musim harus menghadapi suhu dingin, Tanah yang selal...