Bab IV (Penentuan)

0 0 0
                                    

"Aaaa... Tanganku... Tanganku" Teriak seorang prajurit yang kehilangan tangannya

Suara gemuruh peperangan terdengar kembali, kedatangan Arial mengubah arah mata angin peperangan.

Mengetahui Arial berada di atas bukit, Yorks yang menginginkan kepala Arial terpaksa harus menyerang pasukan Arial yang berjumlah 3.000 tersebut

Di atas kudanya Arial tengah mengangkat tangannya, ia memberikan aba aba untuk menembak. Pasukan Crossbow sudah siap menerjang mereka

Akan tetapi Yorks tidak sebodoh itu, Sekitar 500 Heavy Infanteri menjadi ujung tombak tersebut tentu saja Busur konvensional tidak akan mempan terhadap Pasukan kelas Heavy

Oleh karena itu Arial menciptakan Crossbow. Langkah demi langkah pasukan Yorks terus maju Yorks sangat percaya dengan pasukan nga yang begitu tangguh

Walaupun ia tidak berhasil menaklukkan Alfheim. Pada akhirnya kemenangan berada ditangan Arial

Anak panah dari Crossbow tersebut menerjang lurus pasukan Heavy infanteri, akurasi yang sempurna hingga menghancurkan kepercayaan diri Yorks

Satu persatu pasukan Yorks tumbang karena Pasukan Crossbow. Pasukan Yorks begitu panik walaupun mereka menutupi dirinya dengan tameng anak panah tersebut terus menembus hingga mengenai mereka

"Ugh.... "

Satu persatu Prajurit tumbang "Gawat... Anak panah mereka dapat menemb--" Ucap seorang prajurit yang mati sebelum menyelesaikan perkataannya

Melihat pasukan Yorks yang jatuh satu persatu membuat moral pasukan Arial kembali. Walaupun jumlah mereka lebih sedikit akan tetapi mereka bisa memenangkan peperangan ini

Di sisi pintu Alfheim, Roland memimpin pasukan Kavaleri dan mulai menyerang dan menembus pertahanan Yorks yang berlapis-lapis itu

Yorks panik melihat pasukannya dikepung dari kedua arah. "Terima kasih pangeran telah membantu kami" Kata Roland sambil menundukkan kepalanya dari atas kuda.

"Tak masalah, aku hanya tidak ingin kehilangan teman setiaku" Jawab Arial

"Ini adalah penentuan, Roland... Amenetta habisi mereka" Kata Arial sekali lagi

"Laksanakan Pangeran"

Dengan cepat Kavaleri Roland memukul mundur Pasukan Yorks, karena tidak memiliki kesempatan untuk menang Yorks memutuskan untuk mundur kembali dan mengatur ulang strategi nya

"Horeee.... Kita menang" Ucap salah seorang prajurit Arial

Pintu gerbang kota Alfheim perlahan-lahan terbuka akhirnya Arial memasuki kota Alfheim bersama pasukan

Beberapa prajurit yang terluka juga harus dirawat karena rumah sakit tak mampu menampung mereka jadinya para prajurit yang terluka harus di rawat dilapangan istana Alfheim

"Oi... Bertahanlah. Bukannya kau ingin melihat anakmu yang sebentar lagi akan lahir" Seorang prajurit terus memegangi sahabatnya yang terluka parah

"Ini sudah tidak bisa diselamatkan lagi" Kata seorang dokter

"Ayo.... Siapa selanjutnya yang ingin diakhiri" Teriak prajurit lagi

Pada era tersebut tehnologi di bidang medis sangat terbatas oleh karena itu Prajurit yang tidak terselamatkan karena luka yang berat lebih memilih untuk dibunuh daripada dirawat

Karena lebih menyakitkan lagi untuk dirawat dan itu sangat merepotkan juga untuk perawat. "Roland...Amenetta. Perkuat lah pertahanan di Alfheim. Kita tidak tau kapan Voressham akan menyerang kembali" Kata Arial sambil melihat Prajurit yang terluka dari jendela

"Laksanakan pangeran, akan tetapi memang nya Voressham akan benar-benar menyerang? " Tanya Roland

"Ini hanya sebagian kemungkinan, walaupun tanah kita tidak subur mereka menginginkan tambang emas di kota Thork"

Thork adalah sebuah kota kecil akan tetapi disana ada tambang emas yang menjadi perebutan antara Voressham dan Waxes

Voressham menginginkan emas tersebut daripada tanah Waxes yang sangat dingin dan tak cocok untuk bercocok tanam

Fraction Of Power Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang