Need U - 6

356 24 2
                                    

"Kau meminumnya?" Ulang Namjoon sembari mengangkat tangan Jin yg masih menggenggam kaleng beer itu. 

Jin yang terlalu terkejut dengan kedatangan Namjoon dan situasi saat ini hanya bisa meringis kecil karena genggaman Namjoon yang terlalu kuat di tangannya.

"Hei Joon, apa-apaan itu, kau menyakiti Jin hyung." Yoongi mendekati keduanya, melepas genggaman Namjoon dari tangan Jin. 

Namjoon balik memberikan tatapan tajam pada Yoongi. 

"Apa? Kau ingin beer itu juga? Aku masih punya banyak." Balas Yoongi menunjuk kantong yg tadi ia bawa.

Namjoon berdecak sebelum kembali menatap Jin yang terlihat ketakutan saat ini. 

"Hyung kau tidak meminumnya kan?" 

"Memangnya kenapa kalau dia minum? Dia lelaki dewasa, legal untuk minum alkohol apalagi hanya beer." Ucap Yoongi sebelum Jin menjawab.

Namjoon kembali memberikan tatapan tajam untuk Yoongi. 

"Diam hyung." Ucapnya masih menahan diri agar tidak menyentak. 

"Aku tidak tahu apa masalah kalian, tapi sikapmu barusan tidak bisa dibenarkan Kim Namjoon. Kau menyakiti Jin hyung, lihat tangannya sampai merah begitu."

Namjoon tertegun, ia menatap tangan Jin yang sekarang disembunyikan di bawah meja makan oleh pemiliknya. 

"Lihat, dia takut padamu." Lanjut Yoongi. 

"Hyung." Panggil Namjoon. 

Jin menoleh namun menghindari kontak mata dengannya. Yoongi benar, Jin takut pada Namjoon, terkejut lebih tepatnya.

"Maaf hyungnim." Sesal Namjoon. Ia merutuki diri sendiri yang tidak bisa mengendalikan emosinya. 

"Sepertinya kalian perlu bicara, aku akan menunggu di ruang tengah." Kata Yoongi sembari membawa kaleng beer dan piring berisi makan malamnya. 

"Kendalikan emosimu, alpha."

"Maafkann aku hyung, aku tidak seharusnya bersikap kasar seperti tadi. Bolehkah aku melihat tanganmu?" Tanya Namjoon setelah memastikan Yoongi menjauh dari dapur. 

Jin tidak mengatakan apa-apa, ia meletakkan tangannya di atas meja makan. Membiarkan Namjoon melihat bekas kemerahan di atas pergelangan tangannya. 

"Maaf hyung." Sesal Namjoon mengusap pelan bekas kemerahan itu. 

Jujur Jin menikmatinya. Setelah beberapa hari tidak berinteraksi dgn Namjoon, ia menikmati kedekatan kali ini. Jin bahkan hampir lupa kalau harusnya ia marah pada Namjoon sekarang. 

"Aku harusnya marah padamu." 

Namjoon mengalihkan tatapan dari tangan ke muka Jin yg menampilkan ekspresi pura-pura kesal saat ini. Ia menghela napas, sudah menebak sih jika harus membujuk Jin hari ini.

"Iyaa, hyung boleh marah nanti. Tapi sebelum itu, aku ingin bertanya, hyung meminum beer itu?" Tanya Namjoon menunjuk kaleng beer terbuka di depan Jin. 

"Ck, lihat saja sendiri." Ucap Jin dengan nada kesal. 

Namjoon mengangkat kaleng itu untuk mengamati lebih jauh. Masih penuh. Ia menghela napas lega. Syukurlah jika Jin tidak meminumnya. 

"Maaf menuduhmu, hyung." 

"Aku tidak sebodoh itu untuk membahayakan pup kita." Sahut Jin pelan namun dengan nada omelan khasnya. 

"Maaf, aku...hanya terlalu khawatir."Jin berdecak meragukan. 

"Khawatir, huh?"

Namjoon menunduk, siap menerima omelan Jin. 

Need UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang