§ jangan lupa vote yh, enjoyy guys
.
.
.
Hati-hati dengan langkahmuHati-hati dengan bicaramu
Hati-hatilah pada segala hal
Agar tidak jatuh
Pada hal yang terlarang
~
Yogyakarta, 1933
Cuaca hari ini sangatlah panas. Matahari telah mencapai puncaknya dan menyebarkan panasnya. Seorang pemuda londo berusia dua puluh tahun berjalan menuju ke ruang kerja ayahnya, karena hari ini adalah hari pertamanya bekerja bersama ayahnya.
Pemuda itu mengetuk pintu ruang kerja ayahnya dan masuk. Begitu masuk terlihat seorang pria tua tengah duduk tegap di kursi kerjanya.
"Goedemiddag, ayah," ucap pemuda itu.
(Selamat siang, ayah.)"Kamu juga, Richard," jawab pria itu.
Diedrick berdiri dari kursinya dan berjalan mendekati anaknya. Mata keriputnya menatap tajam mata sang anak. "Kamu sudah siap?" tanyanya.
"Ja, ayah," jawab Richard dengan penuh keyakinan.
(Ya, ayah.)Diedrick mengangguk dan pergi keluar ruangan, disusul Richard dari belakangnya. Mereka berjalan keluar dari kediaman keluarga Vandenberg dan pergi ke sebuah persawahan.
Dua orang pembantu pribumi juga mengikuti mereka dari belakang, membawakan mereka payung agar tidak kepanasan terkena terik matahari.
Diedrick berjalan didepan sementara Richard berada dibelakang sembari melihat kesana-kemari keadaan persawahan yang nampak hijau dan asri.
Mereka berjalan melewati sebuah jalan setapak diantara sawah dan melihat para pribumi yang sedang menanami padi.
Meski terik matahari sangat panas dan menyengat, mereka tetap fokus pada pekerjaan masing-masing tanpa mengeluh maupun beristirahat.
Melihat hal tersebut, Richard merasa iba dengan para pribumi yang nampak kelelahan. Sungguh, rasanya tidak manusiawi jika hanya membiarkan mereka dalam keadaan seperti itu.
"Ayah, mereka tampak kelelahan. Kenapa kamu tidak menyuruh mereka untuk beristirahat saja?" tanya Richard.
Diedrick berhenti dan menatapi anaknya. "Jika kita mengasihani mereka, maka mereka akan bersikap kurang ajar dan tidak akan patuh."
"Tapi ayah, apa kamu tidak merasa kasihan pada mereka?"
Diedrick melihat para pribumi yang masih bekerja dan kembali menatapi Richard. "Tidak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Amerta: Een Eeuwigheid
Tarihi Kurgu"Sang Pencipta telah mempersatukan kita, namun kenapa dia memisahkan kita dengan situasi ini?" Angin berhembus kesana-kemari membawakan kerinduan yang tak terobati. Dua insan yang berbeda kini telah menyatu di pelukan perut bumi. Kisah ini diambil d...