Terlihat Drix yang tengah mengotak aktif laptop nya di kamar milik calon anaknya, ia memperhatikan laptop sesekali memperhatikan bakpao kecilnya yang sedang tidur terlelap dengan boneka beruang coklat yang ia peluk.
'hmm? Aku harus mengurus KK untuk memindahkan nama Baby ku disana' batin Drix bahagia
Dia sedang berkutat dengan laptop disana juga terpampang lembar kartu persegi panjang ia menambahkan nama seseorang yang bernama Zayn Lyric, yang berada di urutan ke 7
"Hmm ini indah" Drix memegang posesif nama yang baru saja ia ketik dan dikirimkan nya ke orang suruhan nya yang akan mengurus Kartu baru dari calon keluarga utama Lyric untuk menambahkan 1 nama lagi.
"Eughh" suara lenguhan terdengar dari arah kasur empuk, bayi kecil kita sudah bangun, Drix cepat-cepat bangun menutup laptopnya lalu melangkah menuju Zayn yang sedang mengerjapkan mata bulatnya yang lucu
"Baby? Sudah bangun? Kalau masih ngantuk tidur lagi saja tidak apa-apa, ini masih jam 14.00 sayang?" Drix melihat mata sayu milik Zayn, Drix mengangkat tubuh Zayn lalu memangku nya, Zayn seperti koala yang sedang tidur dan memeluk ranting pohon
"Eumm...?"
"Om hoaamm... Kok masih disini?" Tanya Zayn yang matanya kini tertutup walau kesadaran batinya bekerja
"Hmm? No! Call me Papi! Okay?" Pinta Drix, bukankah tadi Zayn dulu yang memanggil nya Papi? Tidak apa-apa kan jika meminta sesuatu pada Calo-- ah maksudnya anak bungsunya ini?
"Hemm?... Kenapa harus panggil Papi? Kan Om bukan orang tuaku?" Zayn tidak sedar ia memeluk tubuh Drix walau tangannya tak bisa mencangkup setengah badan Drix. Drix mengelus surai lembut milik Zayn dan merapikan rambut Zayn yang berantakan..
"Bukankah Baby yang bilang Papi pada saya?"
"Euhh? Kapan! Gak pernah tuh!" Sangkal Zayn pada ucapan Drix tapi Zayn masih setia memeluk Drix
"Hemmm? Sekarang Kamu bakalan pulang kerumah kita" ucap Drix tanpa ada kata bantahan
"Ha? Kenapa harus gitu?" Zayn masih ngotot dengan tingkah laku Drix yang kekanak-kanakan, kenapa situasi seperti ini Yole tidak menampakkan diri
"Ya harus begitu Baby, kamu kan sekarang anaknya Papi Drix" Drix mengucapkan nya tanpa ada nada keraguan saat mengucapkan kalimat-kalimat memalukan itu
{Tuan! Selamat Anda mendapatkan misi!!}
"Eughh!" Zayn terperanjat kaget dan hampir jatuh dari pangkuan Drix, untung Drix sigap menangkap kepala bocah satu itu
"Baby! Ada apa dengan mu?" Drix memeluk erat tubuh mungil itu, Zayn juga memeluk tubuh besar itu walau tangannya tak mencakup semua badan itu, Zayn juga kaget!
"Maaf, maaf kan aku" Zayn memintanya maaf, sekarang ia tengah melakukan akting seorang anak yang meminta permohonan maaf agar tidak disiksa, sangatlah ramah MC kita ini
Drix melihat itu benar-benar tidak bisa berkata-kata dan tidak bisa mengeluarkan nada tinggi nya jika bayi nya berperilaku seperti ini
"Tidak apa-apa Sayang, sebagai permintaan maaf mu ayo panggil aku Papi!" Drix ternyata mencari kesempatan dalam kesempitan yang tengah Zayn alamiZayn juga kaget tak karuan, bagaimana ini? Kenapa harus keluarga Lyric dulu nyak? Huh tapi Yole berkata bahwa itu adalah keberuntungan yang amat harus disyukuri, mau tak mau Zayn harus melakukan ini
"Papi" gumam nya pelan, sangattttt pelannnn tapi masih didengar sedikit oleh Drix
"Sayang? Lihat Papi sekarang? Tadi kamu panggil saya apa?" Drix menarik pelan dagu Zayn dan mengarahkannya ke arah tatapan mata Drix yang memandang Zayn penuh arti
KAMU SEDANG MEMBACA
New Possessive Family
Teen FictionYo, nama gue Zayn Pramana. Kalo kalian tanya umur gue, mungkin sekitar 17 tahun. Gue cuma mau cerita dikit sih ya Gue anak yatim piatu yang baru-baru ini ditinggal orang tua pas umur 16 tahun. Memang belum lama tapi menurut Gue 1 tahun itu lama ap...