Cha 8 {Mengenang}

1.2K 95 0
                                    

Semuanya berawal dari saat umur ku menginjak 9 tahun, entah mengapa tapi ayah dan ibu selalu bertengkar, apa yang sebenarnya terjadi dengan mereka berdua?

"Ibu ayah... Zayn lapar~~" ucapku dengan memegang perut kecil ku yang keroncongan

"Kamu kan bisa ambil sendiri di kulkas!! Susah banget?!!" Ucap ibu padaku, aku takut dan langsung melangkah pergi dari sana, entah mengapa tapi sakit sekali jika dibentak orang tua

Aku berjalan hati-hati menuju ke dapur aku melihat Tante Ane sedang membersihkan wastafel disana dan bersenandung, entah mengapa tapi kenapa Bibi Ane bersenandung tenang? Padahal ayah dan ibu selalu bertengkar?

"Tante Ane? Zayn laper~" ucapku dengan nada lemas karena aku belum makan selama 2 hari penuh, perutku hanya terisi air minum bukan nya nasi atau makanan berat lain nya dan ringan, hanya air minum yang menemani perutku agar membuat tenggorokan ku basah dan tidak kering

"Makan ada di sana ambil saja sendiri" ucapnya dengan ketus padaku dan mengarahkan jari telunjuknya pada tudung saji yang terletak pada meja makan lebar nan tinggi itu

"I-iya" Tante Ane benar-benar meninggalkan ku disini sendirian dan pergi begitu saja, padahal aku tidak tinggi bagaimana aku bisa mengambil makanan jika begini?

'eughhh bagaimana aku bisa mengambil makanan kalau begini?' aku memanjat kursi agar bisa melihat makanan yang letak nya lebih tinggi dari pada tubuhku ini, tapi sebelum itu aku mengambil piring dan sendok di lemari

"Eughh susah sekali~~~"

Prang!

Pyarr!!

'euhhh!! Bagaimana ini' darah segar mengalir dari balik baju yang menutup lenganku, tangan ku terkena pecahan itu, padahal aku berada di atas bukanya dibawah, tiba-tiba saja ada sebuah langkah kaki yang bergemuruh yang menuju kearah ku

"Ada apa ini!! Kamu ini bagaimana!??!" Bukanya mereka khawatir pada diriku tetapi mereka malah memarahiku habis habisan, sedangkan Tante Ane hanya menyaksikan aku dari balik dinding itu, walau dia menyembunyikan dirinya aku masih bisa melihatnya sedang memperhatikan aku dengan wajah santai dan ketidak peduliannya

Sret!!

Ibu menyeretku hingga ke pintu yang menghantui aku sedari dulu. Gudang. Yang gelap sepi dan tidak ada tanda-tanda manusia yang tinggal disana, ibu mengurungku disana, ayah hanya melihat ku dengan wajah yang tidak peduli sama dengan wajah yang diperlihatkan Tante Ane padaku

Dor

Dor

Buk

Buk

Buk

"Ibu!!! Ayah!!! Tante Ane!!! Ibu!! Tolong keluarkan Zayn!! Maafkan Zayn ibu!! Ayah!!! Kumohon!! Disini gelapp""

"Hiksss... Huaaaa... Ibu ayahh...!!! Haaaaa huaaaaaaa tolong!!!!" Disana benar-benar gelap tanpa adanya jendela untuk penerangan, aku duduk bersujud di balik pintu yang aku lihat hanya warna hitam, aku memohon agar di bebaskan dari sana

Apakah hanya karena aku lapar dan tidak bisa mengambil makanan sendiri dan juga hanya karena aku menjatuhkan 1 piring membuat aku dihukum seberat ini? Aku hanya anak umur 9 tahun yang ingin mendapatkan kebahagian, hanya sedikit

Meski sebenarnya kebahagiaan dunia ini sebenarnya tidak ada dan hanya fatamorgana, aku memang egois sebagai anak-anak aku terlalu mendambakan kebahagiaan? Apakah benar begitu? Apakah memang seharusnya aku tidak dilahirkan? Apa seharusnya aku mati dari dulu?

Aku mengakui bahwa aku bodoh, aku mengejar kebahagiaan dunia bukanya akhirat, aku memang sangat buta karena tidak bisa melihat jalan yang aku lalui

"Hikss... Ibu... Apakah aku anak mu? Hiks... Ayah... Jika memang dirimu tidak menginginkan ku seharusnya kamu.... Hiks... Tidak bersama ibu.. hiks... Ya Tuhan apakah dosa ku terlalu besar? Katanya anak-anak yang masih berumur 9 tahu belum mempunyai dosa... Hiks... Bisakah Kau mengambil aku? Aku benar-benar sudah hilang harapan..."

New Possessive Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang