Tzuyu mengerutkan dahi saat cahaya itu menelusup lewat jendela kamarnya. Jangan lupakan soal alunan musik yang makin mengganggu waktu tidurnya. Padahal niatnya kembali ke rumah untuk benar-benar beristirahat. Namun, Jungkook yang bahkan punya pekerjaan yang lebih menumpuk, justru bangun di pagi buta seperti ini.
"Chou Chou, ayolah, waktu libur kita hanya sedikit."
Dengan mata yang masih tertutup meski kini sudah terduduk, Tzuyu mencoba melanjutkan tidurnya. "Ini caraku menikmati liburanku."
"Ayo naik gunung."
Tzuyu membulatkan matanya sempurna. "Kau gila?"
"Ayolah, sekalian berolahraga." Jungkook menarik tangan gadis itu untuk beranjak dari tempat tidur. "Bukankah kau gila olahraga?"
"Tapi ini waktu libur."
"Berolahraga bisa memperbaiki suasana hatimu. Ayo cepat."
Tzuyu memilih kembali berbaring. Namun, Jungkook lagi-lagi menarik tangannya untuk segera beranjak dari alam mimpi yang begitu disukai oleh Tzuyu itu. Dia ingin Tzuyu secepatnya pulih dari rasa sakit hatinya setelah hubungan asmara yang sudah lama dia jalin bersama Junho, kandas begitu saja.
"Baiklah-baiklah, aku akan bangun."
***
Hamparan pemandangan serta angin sejuk yang menerpa tubuhnya, membuat Tzuyu tersenyum sembari melebarkan tangannya dan memejamkan mata untuk lebih merasakannya.
"Bagaimana?"
"Terima kasih. Kau memang teman terbaikku."
Jungkook tersenyum, membuka sebotol air mineral kemudian memberikannya pada Tzuyu. "Minum dulu. Setelah ini kita ambil foto sebanyak-banyaknya."
"Ah ya, apa ini tidak akan menimbulkan masalah?"
"Kau sendiri tau, baik penggemarmu atau penggemarku, mereka tidak begitu mempermasalahkan soal pertemanan kita. Lagipula, sejauh ini ... Kapan kita pernah terlibat skandal kencan bersama?" Jungkook mencoba mencari spot foto yang bagus. Meski mereka memang hanya pergi berdua, namun dia bersyukur tak ada siapa pun yang mendekat untuk mengganggu. Jadi, mereka bisa benar-benar menikmati waktu libur mereka. "Sepertinya ini akan memberikan hasil foto yang bagus. Diam di situ, jangan bergerak."
Jungkook mengambil sebuah foto lalu menunjukkannya pada Tzuyu.
"Wah ... Kemampuanmu mengambil foto memang selalu yang terbaik. Aku suka hasilnya," ujar Tzuyu kemudian mendongak untuk menatap pria itu. Namun, senyum dari wajahnya segera sirna saat debar jantung aneh mulai dia rasakan saat bertatapan dengan pria yang kini tak berjarak sama sekali dengannya itu. Surat yang dia baca semalam benar-benar mengubah pandangannya soal Jungkook. Bahkan dia merasa kali ini Jungkook terlihat tampan.
"Kau begitu tercengang sampai tidak bisa mengalihkan pandangan dariku? Akan kuambil foto sebanyak-banyaknya. Nanti kau bisa memilihnya."
"Astaga, Tzuyu, sadarlah!" gumamnya dalam hati. Dia kemudian berdecih. "Aku merasa kau makin jelek."
"Sungguh? Padahal aku selalu memakai masker milikmu."
"Apa?"
Jungkook segera berlari, menghindar dari Tzuyu yang kini sudah mengepalkan tangannya. "Hey, kau begitu pelit."
"Kau mengambilnya tanpa bicara. Pantas saja maskerku selalu hilang satu persatu. Ternyata ...." Kalimat itu belum sempat dilanjutkan. Gadis yang penuh emosi itu kini sudah terduduk di atas tanah, memegangi pergelangan kakinya yang mulai terasa berdenyut. Tentu saja dengan segera Jungkook menghampirinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/369129407-288-k903272.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Scene
Fiksi PenggemarPertemanan yang sudah terjalin sejak kecil, membuat Jungkook dan Tzuyu diharapkan dapat menjalin hubungan asmara. Namun, siapa sangka? Hubungan pertemanan mereka perlahan berkembang apalagi setelah Tzuyu putus dari kekasih yang dia pacari 5 tahun la...