_Rexan & Luxyan_

46 12 4
                                    

Alloo^^

Mari membaca:>

Enjoy>v<









"Menyebalkan, tapi entah kenapa
sangat nyaman"
















Setelah menempuh jarak yang
lumayan jauh, kini Sean sudah
sampai di depan sekolahnya.

GRISHA SENIOR HIGHSCHOOL
bangunan besar dan bertingkat
yang terhalang oleh gerbang
tinggi itu adalah sekolah Elite
tempatnya mencari ilmu.

Sekolah Elite yang kebanyakkan
murid-murid nya berasal dari
keluarga-keluarga konglomerat
di Kanada, semuanya berkumpul
disini. termasuk juga Sean.

dia memang bukan berasal dari
keluarga-keluarga crazy rich
seperti kebanyakkan temannya.
tapi jangan salah, Zenith sebagai
kakak bisa dibilang mampu
jika hanya untung membiayai
sekolah adiknya saja.
lagi pula mereka tidak se-miskin
itu tapi juga tidak sekaya itu
intinya standar lah.

Sean menatap malas bangunan tinggi di depannya.

Tertutup, gerbang sudah tertutup
rapat. Sungguh untuk pertama
kalinya dia datang se-terlambat
ini, biasanya sebelum pukul 07.00  dia sudah berada di kelasnya.

"Hahh"

Helaan nafas keluar dari
mulutnya, setelahnya Sean
menjalakan motornya kembali
dan memutar arah menuju
samping sekolah.

"Tidak ada cara lain" monolognya

Sean berfikir satu-satunya
cara agar dia bisa masuk
adalah dengan memanjat
tembok samping sekolah.

Ya mau bagaimana lagi kan?
berteriak pada penjaga sekolah
untuk membukakan gerbang
untuknya? yang ada dia akan
di hukum nanti. Gila tentu saja
tidak mau.

Setelah sampai di samping
sekolah, Sean segera
memposisikan motornya untuk sedikit memepet tembok,
Gunanya untuk menjadi pijakan
dirinya saat memanjat.

"Ck, kenapa juga pihak sekolah
harus membuat tembok
setinggi ini" decaknya kesal.
karna jika tanpa menjadikan
motornya pijakan, dia tidak
akan bisa menggapai tembok
tinggi itu.

ya~ itu salah satu fasilitas
sekolah juga Sean^^

Selesai dengan acara
gerutuannya, Sean mengunci
dan mencabut kunci motornya.
Setelahnya remaja pendek itu
naik ke atas motornya bersiap
untuk memanjat

dan dengan usaha 'kerasnya'
Sean akhirnya sampai di atas tembok sekolah yang tinggi itu.
ya walaupun sedikit kesusahan
karna tubuh yang pendek dan
tembok yang tinggi:>

Dia menatap ke bawah dan
sekelilingnya, memastikan
agar tidak ada orang yang
melihat dirinya yang saat ini
terduduk di atas tembok.

Setelah di rasa aman,
dan tidak ada satu orang pun
Sean akhirnya melompat dari
atas tembok yang tinggi itu
dan mendarat dengan sempurna.

"Gila, untuk pertama kalinya
aku merasa seperti siswa
nakal" monolognya.

Karna sepanjang kehidupan sekolahnya dia tidak
pernah datang terlambat.
dan lihatlah sekarang, dia
seperti siswa nakal yang
jika datang terlambat pasti
akan masuk lewat samping
sekolah._-

Sean melirik sekitarnya dengan
dahi mengerut.

Tidak ada satu pun siswa
atau para anggota OSIS yang
ada di samping sekolah.

Toxic Encounters [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang