_New Friends_

12 5 0
                                    

____                         •°♧♧°• >////<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_
_
_
_
                         •°♧♧°•
>////<

Senin 27 March

Hari yang di tunggu-tunggu oleh Sean akhirnya tiba.
Yaps, ini adalah hari pertama
baginya untuk masuk sekolah
kembali. Di tempat baru yang
dia tinggali saat ini.

Suasana hatinya sedikit buruk
pagi ini. itu di karena kan dia
sedikit bangun terlambat
dan itu membuatnya bergerutu
sejak tadi.

Sean menuruni tangga sedikit
cepat dan tergesa-gesa.
Dia tengah memaki dirinya
sendiri karena bisa-bisanya
di hari pertama masuk sekolah kembali dia terlambat.

"Shit.. kenapa juga kak Zenith
tidak membangunkanku!"
gerutu Sean dengan tangan
yang sibuk mengancingkan
rompi.

Penampilannya bisa di bilang
terlalu berantakan untuk
seorang pelajar senior.
Dengan rompi yang belum
terkancing, Almamater yang
menggantung di bahu, dan
rambut yang masih setengah
basah.

"Astaga Sean! kenapa masih
belum rapi!"

"HUWAAAA!"

Sean berteriak kencang sekali
saat tiba-tiba sebuah suara
yang mengejutkan dirinya.

Dia memegang sebelah dadanya
yang berdetak kencang efek
terkejut tadi. Setelahnya dia
mendongak dan bisa dia lihat kakaknya yang berdiri menjulang
di depannya dengan tangan yang berkacak pinggang dan tak
lupa tatapan galak yang
menghunus tajam.

Glek

Sean menelan ludahnya gugup
saat tak sengaja bertatap
langsung dengan manik
merah sang kakak.

"Ehehehe.. s-selamat pagi kak
Zenith.." sapanya gugup pada
sang kakak.

Zenith menatap datar sang
adik dengan tangan yang
bersedekap dada.
"Kenapa penampilanmu
berantakan sekali hm? dan
juga kau bangun siang? Sean
ini hari pertamamu sekolah
kau tahu!" omel Zenith pada
sang adik.

Sean menggaruk tengkuknya
yang tak gatal dengan kepala
yang menoleh ke arah lain.

"Ee- i-itu.. emm.. ughh. maafkan
aku kak~" rengek Sean dengan
menyatukan kedua tangannya
di depan kening.

Sungguh ini pertama kalinya
dia di marahi pagi-pagi sekali
oleh Zenith dan itu karena
bangun terkambat pula.
Karena biasanya jika saat
masih di Kanada, Sean selalu
mengikuti sang kakak untuk
bangun pagi-pagi.
Tapi karena menurutnya di
tempat baru ini udaranya
cukup dingin dan bawaanya
sangat nyaman jika bergelung
di ranjang dengan selimut.

"Hahh.." helaan nafas pelan
keluar dari Zenith.

"Terlalu nyaman bergelung
dengan selimut sampai tak
ingat waktu hm?" ujarnya
dengan berjalan mendekat
pada sang adik.

Toxic Encounters [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang