_Grishanov_

25 10 0
                                    

                          ¤°••°¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                          ¤°••°¤

"Baru juga bertemu kemarin sudah
berbuat seenaknya saja!.."

Sean tak berhenti bergerutu
sejak di 'tarik' paksa oleh
Xander beberapa jam yang
lalu. Dia tak berhenti menyumpah
serapah dan memaki si blonde
yang tengah menyetir dengan terkikik geli karena tingkah
menghibur dari si netra grey.

Sean menatap Xander dengan
sinis dan raut wajah yang
benar-benar memerah marah.

"Apa yang kau tertawakan
hah?! dan juga, sudah hampir
dua jam kau mengemudi tapi
belum juga sampai.
sebenarnya seberapa jauh
Mansionmu itu sialann!" Nah
kan. makian lagi yang keluar
dari mulutnya.

"Hahaha, sabar Sean, jaraknya
memang sedikit jauh dari
pusat kota. Ya~ sekitar tiga
jam dari rumahmu ke
sana." ujar Xander dengan
santai.

Sean melotot horor. "HAH?!"

"Hei bajingan! kenapa kau
tidak memberitahu dulu?!
kalau tahu jaraknya sejauh itu
aku tidak akan mau.." ujarnya
kesal dengan menatap
nyalang si blonde.

Xander menoleh dengan
menyeringai. "Ah.. kau lebih
suka di paksa hm? begitu?~" bisiknya bersamaan dengan menghentikan laju mobil.

Sean menelan ludah
gugup. "Astagaa!! aku salah
bicara!.." batinnya meringis.

"Ck, sudahlah! kapan
sampainya kalau begini..
cepat jalankan kembali
mobilnya!" ketusnya.

"Hahahh.. kau yang membuat
perjalanan kita melambat
Sean.."

"Terserah!"

Xander tertawa geli melihat
raut wajah Sean yang
benar-benar kehilangan
moodnya. sedetik kemudian
dia kembali menjalankan
mobilnya dan melaju lagi
di jalanan.
Kali ini suasana di antara
mereka hening tanpa ada
suara apapun dan hanya
ada suara laju kendaran
yang mengisi suasana
keduanya. Sean juga tidak
bergerutu lagi dan hanya
diam saja sambil menatap
jalanan di sampingnya,
si blonde juga fokus dengan
jalanan tapi terkadang dia
beberapa kali mencuri pandang
ke arah si kecil.

"Bagaimana di sini menurutmu
Sean?" celutuk Xander
memulai percakapan lagi.

Sean menoleh dengan
malas. "Russia menakjubkan..
tapi aku tidak bisa menikmati
negara besar ini karena
kau!" ketusnya lagi dengan
langsung memalingkan wajah.

Xander mengangkat sebelah
alisnya. "Hm? kenapa aku?"
tanyanya.

Sean berdecak. "Ck, kau fikir
siapa yang merecoki hariku
dari kemarin dan sekarang
hah!"

"Seharusnya sekarang aku
berada di rumah dan tidur"
lanjutnya.

"Haha, kau ini.. memangnya
senyaman apa di rumah
dari pada pergi ke luar
hm?"

Toxic Encounters [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang