_Messed up_

34 14 0
                                    


Yattaaa Sean up lagi >v<

Tadinya mau malam aja up-nya
tapi akunya gk sabaran jadi
pagi aja deh^^

OKE~ silahkan^^














   •°•¤♧♧Happy Reading♧♧¤•°•

                                                            

Lucas membelalakan matanya
saat melihat sosok tinggi itu.

"T-tuan m-muda" lirihnya dengan
terbata-bata.

Lucas berkeringat dingin
dengan tubuh yang tiba-tiba
gemetar. Dengan susah payah
dia kembali masuk untuk
menemui sang atasan.

"Nona Caedance!"

Caedance mengalihkan atensinya
pada Lucas yang memanggil
dirinya dengan sedikit berteriak.

"Ada apa Lucas? kenapa
kau terlihat gelisah begitu?"
tanyanya dengan menatap
bingung si surai merah.

Lucas menelan ludahnya dengan
susah payah. Keringat dingin
membasahi keningnya.
kedua matanya meliar tak
tentu arah.

"I-itu d-di dep-depan ada t-tuan
muda" suaranya terbata-bata
dengan tubuh bergetar saat
mengucapkan dua kata terakhir.

"Tuan muda? sia-

"Aku"

Deg

Baik Caedance maupun Lucas,
dan bahkan Zenith yang sejak
tadi terisak menjadi tersentak
saat mendengar deep voice
yang tak asing di pendengaran
mereka.

Caedance mendongak menatap
pria tinggi yang berdiri di
ujung pintu.

"X-Xander.."

"Hm?"

Lucas membalikkan tubuhnya
agar menghadap sang tuan muda.
dengan kondisi tubuh yang
masih gemetar, dia menundukkan
kepala pada si empu.

"S-selamat malam T-tuan muda.."

Xander mengangkat sebelah
alisnya. "Kenapa dengan nada
bicaramu?" tanyanya lalu
berjalan melewati Lucas.

Caedance melepaskan
dekapannya pada Zenith dan
bangun berdiri saat Xander
berjalan ke arahnya dengan
tangan yang menggendong
seseorang.

Caedance mengerutkan
keningnya. "Siapa yang ada di
gendonganmu?" tanyanya sambil
menatap seseorang yang
berada di gendongan si pria
tinggi.

Xander tak menanggapi
pertanyaan dari Caedance
dan berjalan mendekat ke arah Zenith.

Zenith bangun berdiri saat
melihat sang tuan muda
berjalan ke arahnya.
Dia menghapus kasar sisa air
mata yang ada di wajah.
"Tuan muda, selamat malam"
ujarnya dengan menunduk
hormat dengan suara yang
sedikit serak.

Xander mengangguk
kecil. "Dimana kamar adikmu?"

Zenith mengerenyit bingung.
untuk apa sang tuan muda
menanyakan kamar adiknya?

Mengerti dengan ekspresi
bingung dari Zenith, Xander
menghela ringan lalu menunduk
menatap seseorang di
gendongannya.

"Adikmu"

Zenith membelalak. "A-apa.."

Zenith menatap lekat seseorang yang berada di gendongan
sang tuan muda lalu berjalan
mendekat pada si empu.

Matanya kembali berkaca-kaca.
namun kali ini tidak dengan
wajah sendu, melainkan wajah
yang penuh dengan kelegaan.

"Sean.." senyum kecil terbit
di wajahnya saat melihat
wajah sang adik yang tenang
karena terlelap.

Toxic Encounters [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang