Guys Jangan lupa dukungannya di karyakarsa ya dan komen di jalan cerita serta vote.
Supaya Jae bisa mengembangkan cerita Sasusaku setiap harinya 😇
.
.
.
Happy Reading
Sasuke meninggalkan rumah Sakura dengan perasaan hancur dan kemarahan terhadap dirinya sendiri. Langkahnya terasa berat saat dia berjalan di sepanjang jalan yang basah oleh hujan malam. Setiap tetes hujan yang mengenai wajahnya seolah mencerminkan rasa kesal dan kemarahan yang membara di dalam hati. Marah pada dirinya sendiri karena telah gagal memahami dan menghargai Sakura, Sasuke merasakan beban emosional yang sangat berat.
Dia tidak bisa menahan pikirannya tentang bagaimana dia telah menyakiti Sakura—satu-satunya wanita yang pernah mencintainya dengan tulus. Rasa kemarahan dan frustrasi menguasai pikirannya. Dalam kegelapan malam, Sasuke merasa seperti tidak ada jalan keluar dari kesalahan yang telah dibuatnya.
"Bagaimana bisa aku gagal seperti ini?" gumamnya pada dirinya sendiri, suaranya penuh dengan kekesalan. "Satu wanita saja tidak bisa membuatku luluh."
Sasuke merasakan dorongan kuat untuk menyalahkan dirinya sendiri atas segala sesuatu yang telah terjadi. Dia merasa tidak layak mendapatkan cinta atau kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya. Di tengah hujan yang semakin deras, Sasuke mengingat semua keputusan buruk yang diambilnya—bagaimana dia menjauh dari Sakura, bagaimana dia mengabaikan perasaannya, dan bagaimana dia gagal untuk benar-benar memahami apa yang sebenarnya penting.
Perasaan marah terhadap diri sendiri semakin membesar. Dia merasa telah membiarkan dirinya terjebak dalam rutinitas yang menyakitkan, tanpa benar-benar berusaha untuk mengatasi masalahnya. Rasa benci pada dirinya sendiri semakin mendalam saat ia sadar bahwa dia belum siap untuk menghadapi konsekuensi dari tindakannya.
Dia berhenti di sebuah jembatan kecil yang membentang di atas sungai yang mengalir perlahan. Sasuke menatap ke arah air yang gelap dan berkilauan, melihat refleksinya yang kabur di permukaan yang basah. "Apa yang aku lakukan dengan hidupku?" tanyanya pada bayangannya sendiri.
Rasa marahnya tidak hanya terarah pada kegagalan dalam hubungannya dengan Sakura, tetapi juga pada diri sendiri yang tidak mampu mengatasi beban dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dia merasa terjebak antara rasa bersalah dan keputusasaan, dan kemarahan pada diri sendiri menjadi satu-satunya teman yang tersisa di tengah kegelapan.
Sasuke tahu bahwa dia harus menghadapi kenyataan dan mencari cara untuk memperbaiki semuanya, meskipun tampaknya sangat sulit. Namun, di dalam hatinya yang dalam, dia berharap ada kesempatan untuk menebus kesalahan dan mungkin, suatu hari nanti, mendapatkan kesempatan untuk benar-benar mencintai dan dicintai dengan tulus.
Dengan keputusan yang tegas, Sasuke menyadari bahwa dia harus menghadapi konsekuensi dari tindakan dan keputusan yang telah dia buat. Meski marah pada dirinya sendiri, dia tahu bahwa hanya dengan menghadapi kenyataan dan berusaha memperbaiki kesalahannya, dia bisa mendapatkan sedikit penebusan dari rasa bersalah yang mengganggu hidupnya.
Selama seminggu setelah insiden ciuman, Sakura merasa kesulitan untuk tidur dengan tenang. Pikiran tentang Sasuke dan ciuman yang terjadi malam itu terus menghantuinya, membuatnya terjaga dalam gelapnya malam. Setiap kali dia menutup matanya, bayangan ciuman itu muncul kembali, bersama dengan campuran rasa sakit dan kebingungan yang menyertai kenangan tersebut.
Malam-malam Sakura dipenuhi dengan mimpi buruk dan ketidaknyamanan. Dia sering terbangun di tengah malam dengan jantung berdegup kencang, seolah-olah baru saja mengalami mimpi buruk yang sangat nyata. Dia merasa cemas dan tertekan, dan setiap kali dia mencoba untuk tidur kembali, pikirannya tidak bisa berhenti berputar di sekitar Sasuke dan perasaannya yang kompleks.
KAMU SEDANG MEMBACA
WIFE AND MOTHER VAMPIR [PDF & KARYAKARSA]
Short Story" Aku mencintai mu, tapi kau menggunakan ku hanya untuk meneruskan keturunan mu saja." ________________ Bagaimana jika Sasuke menargetkan seorang manusia yang akan menjadi korban sebagai pengantin wanitanya demi meneruskan generasi vampir, yang dim...