Guys Jangan lupa dukungannya di karyakarsa ya dan komen di jalan cerita serta vote nya supaya Jae bisa mengembangkan cerita Sasusaku setiap harinya 😇
.
.
.
Happy Reading
Setelah bertahun-tahun, kehadiran Sakura yang terus-menerus mengikuti Sasuke seperti bayangan sejak masa SMA mulai membuatnya kesal. Sasuke, yang terbiasa dengan kesendirian dan jarak emosional, merasakan ketidaknyamanan setiap kali melihat Sakura muncul di hadapannya. Tatapan penuh harap dan cinta yang terpancar dari mata hijau itu, yang dulu mungkin tak ia pedulikan, kini mulai mengganggunya. Di setiap langkahnya, di setiap sudut, Sasuke seolah tak pernah benar-benar bisa lepas dari gadis yang tak pernah berhenti mencintainya.
Bagi Sasuke, cinta Sakura bukanlah sumber kebahagiaan—itu adalah pengingat akan kehidupan manusiawi yang telah lama ia tinggalkan. Hidup sebagai vampir telah menghapus hampir semua emosi dari dirinya, kecuali kemarahan dan ambisi. Sakura, yang selalu berharap akan balasan dari cintanya, hanya menjadi beban yang semakin berat setiap harinya. Sasuke tahu bahwa Sakura tidak memahami dunia kegelapan yang ia hidupi, tidak mengetahui bahwa keabadian dan darah telah menghapus setiap bentuk cinta dari jiwanya.
Suatu sore, ketika Sasuke berjalan di halaman kampus, ia merasakan kehadiran itu lagi. Sakura ada di sana, mengamatinya dari kejauhan. Tatapan matanya penuh dengan harapan, meski ia tak berani mendekat. Selama ini, Sakura tak pernah berhenti mencoba, selalu berharap bahwa suatu hari Sasuke akan membuka hatinya. Namun, bagi Sasuke, harapan itu kini telah berubah menjadi sesuatu yang mengganggunya.
Sasuke berhenti berjalan, menghela napas panjang. Dia menatap lurus ke arah Sakura yang berdiri tak jauh darinya. Perlahan, kemarahan yang ia pendam selama bertahun-tahun mulai muncul ke permukaan. Cukup sudah. Baginya, Sakura hanyalah pengingat akan masa lalu yang ia tinggalkan, masa yang tak lagi relevan bagi kehidupannya sebagai makhluk abadi. Dia muak dengan kehadirannya, dengan cinta yang tak pernah ia minta.
Sasuke mendekati Sakura dengan langkah tenang namun tegas. Saat Sakura menyadari kehadiran Sasuke yang mendekat, jantungnya berdegup kencang. Ini adalah momen yang ia tunggu-tunggu, momen di mana Sasuke akhirnya akan berbicara dengannya. Namun, di balik harapannya, ia tak menyadari bahwa kemarahan tersembunyi di balik tatapan dingin Sasuke.
"Kenapa kau selalu mengikutiku?" suara Sasuke terdengar datar, tanpa sedikit pun emosi.
Sakura terdiam, tidak tahu harus berkata apa. Baginya, pertanyaan itu terdengar seperti celah kecil di hati dingin Sasuke, sebuah peluang untuk mendekat. "Sasuke... aku hanya ingin berada di dekatmu. Aku mencintaimu sejak SMA. Aku... aku hanya ingin kau tahu itu."
Mendengar kata-kata itu, kemarahan Sasuke semakin membara. Cinta. Kata itu terdengar begitu hampa di telinganya sekarang. Baginya, cinta tak lebih dari sebuah konsep lemah yang hanya membawa kerentanan.
"Sakura," kata Sasuke dengan dingin, "Aku tidak butuh cintamu. Aku tidak butuh apa pun darimu. Kau tidak paham, ya? Cinta tidak berarti apa-apa bagiku. Kau hanya membuat segalanya lebih rumit dengan terus berada di sini."
Sakura tertegun. Ia tidak pernah mendengar Sasuke berbicara seperti ini, setidaknya tidak dengan nada yang begitu penuh ketegasan dan kemarahan. "Tapi Sasuke... aku hanya ingin membantu. Aku ingin berada di sampingmu. Kenapa kau tidak bisa—"
"Kau hanya menjadi penghalang," potong Sasuke dengan tajam. "Aku muak melihatmu selalu di sekitarku. Kalau kau berpikir cintamu bisa mengubah sesuatu, kau salah besar."
KAMU SEDANG MEMBACA
WIFE AND MOTHER VAMPIR [PDF & KARYAKARSA]
Conto" Aku mencintai mu, tapi kau menggunakan ku hanya untuk meneruskan keturunan mu saja." ________________ Bagaimana jika Sasuke menargetkan seorang manusia yang akan menjadi korban sebagai pengantin wanitanya demi meneruskan generasi vampir, yang dim...