3

139 19 0
                                    

Guys Jangan lupa dukungannya di karyakarsa ya dan komen di jalan cerita serta vote.

Supaya Jae bisa mengembangkan cerita Sasusaku setiap harinya 😇

.

.

.

Happy Reading







Sudah berbulan-bulan berlalu sejak Sasuke berusaha mencari wanita yang tepat untuk memenuhi takdirnya sebagai penerus garis keturunan vampir Uchiha. Namun, pencariannya berakhir dengan kekecewaan. Tak ada satu pun wanita yang berhasil menarik perhatiannya, atau lebih tepatnya, yang bisa menunjukkan cinta yang tulus seperti yang diinginkan. Sasuke mulai merasa frustrasi. Waktu terus berjalan, dan tugas yang dibebankan kepadanya semakin menekan.

Di suatu malam yang sunyi, Sasuke duduk sendirian di ruang keluarga rumah Uchiha. Bayangan lampu-lampu kecil di ruangan itu bergerak pelan di dinding, seiring dengan kerlip api dari perapian yang tak sepenuhnya bisa menghangatkan ruangan yang terasa dingin. Di tengah keheningan, terdengar langkah kaki yang tegas dan perlahan. Itu adalah Fugaku, ayahnya, yang datang menghampiri Sasuke dengan tatapan tajam yang penuh dengan makna.

Fugaku berdiri di hadapan Sasuke, memperhatikan putranya yang tengah diliputi keraguan. “Sasuke, kau sudah cukup lama berdiam diri dan mencari tanpa hasil. Apa yang terjadi?” tanya Fugaku dengan nada suara rendah namun penuh otoritas.

Sasuke menatap ayahnya dengan tatapan kosong. “Aku sudah mencoba, tapi tak ada wanita yang layak. Tak ada yang cukup kuat atau mencintaiku dengan tulus.”

Fugaku menghela napas panjang. Ia tahu bahwa ini bukan sekadar masalah pencarian fisik, tetapi juga masalah perasaan yang membebani Sasuke. Namun, sebagai kepala keluarga vampir Uchiha, Fugaku tidak bisa membiarkan putranya terlalu lama tenggelam dalam keraguannya.

“Dengar, Sasuke,” kata Fugaku dengan tegas namun tenang. “Kau bukan hanya mencari wanita untuk menjadi istrimu. Kau mencari wanita yang akan mengandung penerus kita, seorang yang cinta dan pengorbanannya akan memastikan kelahiran anak vampir yang kuat. Wanita itu harus mencintaimu dengan tulus. Bukan sekadar karena penampilanmu atau kekuatanmu, tapi karena ia benar-benar rela menyerahkan segalanya untukmu."

Sasuke memandang ayahnya dalam-dalam, mendengarkan setiap kata yang diucapkannya. Fugaku melanjutkan dengan nada yang lebih berat, "Jika cinta wanita itu tulus, penerusmu akan hidup dengan sempurna dalam rahimnya. Tapi jika tidak, kau hanya akan mendapatkan kematian. Wanita itu harus siap berkorban, dan cinta adalah satu-satunya kunci yang akan membuat pengorbanan itu berhasil.”

Kata-kata Fugaku menggema di benak Sasuke. Ia tahu bahwa ayahnya benar. Selama ini, dia mencari sosok yang sesuai secara fisik atau menarik secara emosional, tapi bukan cinta yang tulus. Mungkin itulah sebabnya setiap usahanya berakhir dengan kegagalan.

Namun, pikiran Sasuke kembali pada satu nama—Sakura. Sakura adalah satu-satunya wanita yang selama bertahun-tahun telah mencintainya tanpa syarat. Meski ia selalu menjauhinya, menolaknya, dan bahkan memintanya pergi, Sakura tidak pernah benar-benar menyerah. Cintanya tulus, meski tidak terbalas. Dan sekarang, Sasuke mulai menyadari bahwa cinta itulah yang selama ini dicari oleh Fugaku. Cinta yang, meskipun tak ia inginkan, adalah satu-satunya yang bisa memastikan garis keturunan Uchiha tetap berlanjut.

Fugaku memperhatikan perubahan kecil dalam ekspresi Sasuke, dan dengan suara yang lebih lembut namun tegas, ia menambahkan, "Kau tahu siapa yang kucari, Sasuke. Sudah waktunya untuk berhenti melawan takdirmu. Pergilah, temukan wanita itu. Dan pastikan dia tahu apa yang kau butuhkan darinya."

WIFE AND MOTHER VAMPIR [PDF & KARYAKARSA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang