विवाह ( VIVĀHA )

1K 50 1
                                    


Selama dua bulan ini mereka di sibukkan mengurus pernikahan, kecuali Ellen yang hanya menurut saja. Pernikahan rencananya akan diadakan dikota tempat tinggal Ellen. Menyewa gedung untuk acara pernikahan mereka. Karena pernikahan pasti dilakukan sekali seumur hidup dan berdoa semoga saja, maka Ellen ingin hari pernikahannya memiliki kenangan yang indah. Apalagi keluarga besar banyak yang tinggal di kota walaupun ada yang beda kota. Niat Wira setelah mereka berdua kembali ketempat tinggalnya disana, dia akan membuat tasyakuran atas pernikahannya.

Disinilah Ellen sekarang berada, di salah satu kamar yang ada di gedung yang dia sewa untuk pernikahannya. Wajahnya sudah di rias cantik oleh MUA pilihan mamanya. Gaun kebaya putih ekor yang pas body menampilkan lekuk tubuh indahnya, dipadukan dengan rok kebaya batik warna putih. Rambutnya disanggul dan dihiasi oleh siger jawa serta bunga melati yang menjuntai. Kakinya menggunakan high heels putih melengkapi penampilannya.

Sekarang dia sendiran dikamar menunggu dipanggil keluar untuk ijab qobul bersama Wira nantinya. Dirinya tetap duduk didepan cermin yang tadi di gunakan saat merias wajahnya. Ia tiba- tiba teringat dengan kejadian setengah tahun yang lalu.

KILAS BALIK aktif ▪

Sudah tiga tahun setengah Ellen berada di negara orang untuk kuliah, tinggal setengah tahun lagi dia akan menyelesaikan study nya dan semoga kelulusannya nanti tepat waktu.

Dia sekarang berada di kamar apartementnya setelah baru pulang dari cafe bersama temannya sehabis kuliah. Tubuhnya perlu ia bersihkan setelah seharian berada diluar.  Setelah itu, dia melakukan rutinitas malam nya yaitu memakai skincare malam sebelum tidur. Belum sempat dia membaringkan tubuhnya, nada dering telepon di handphone nya berbunyi. Di angkatnya lah dan tertera nama sang Mama disana.

"Hello mom, why?" 

"Hallo Ellen, gimana kabarnya?" tanya mama.

"Ellen baik ma."  balas Ellen. Terdengar suara sedikit berisik disana. "Mama lagi dimana, kok sedikit berisik."

Mama tak langsung menjawab, dia seperti sedang berbicara dengan seseorang.
" Ellen , kamu tadi ngomong apa sayang."   

"Mama lagi dimana?" tanya ulang Ellen.

"Ohh, mama lagi di rumah sakit. Kemarin Opa gak sengaja kepeleset didekat kolam renang."

Ellen tentunya kaget mendengar berita itu. "Loh, terus gimana kondisi Opa sekarang mama? Dia baik- baik saja kan?"

"Kondisinya kemarin sudah membaik, tapi tiba- tiba penyakit hipertensinya kumat, jadi Opa harus dirawat."

"Kok aku gak langsung di kabari?" tanya Ellen dengan kesal.

"Maaf sayang, mama lupa, mama  fokus sama kondisi Opa."  balas mama dari seberang sana merasa bersalah.

Mohon dimaklumi ya, Ellen ini sangat sayang sekali dengan Opanya itu. Opanya demam saja sudah dia marahi, disuruh istirahat tidak boleh melakukan apapun. Karena terlalu sayang kepada Opanya,dia tidak dibolehkan sakit harus sehat terus, padahal sakit kan bukan kemauannya.

Telepon masih berlanjut, setelah mama tadi berada diluar ruang inap Opa nya, berbicara dengan sang dokter yang tidak sengaja lewat. Sesampainya didalam, Opa bertanya bertelepon dengan siapa, Ellen jawab mama. Opa yang mendengar itu langsung mengatakan ingin berbicara berdua dengan Ellen, dengan alasan merindukan cucunya ini.

Handphone beralih ke Opa, sang mama yang tau Papa mertuanya ini ingin meluangkan waktu dengan sang cucu, dia pun pamit untuk  keluar.

"Hallo sayangnya Opa, gimana kabarnya disana?" tanya Opa.

ELLEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang