2 (tidak terpisahkan)

524 75 200
                                    

Dua anak kembar merupakan anugerah paling tidak terduga bagi kedua orangtuanya. Mereka juga sangat sulit dibedakan apabila kembar identik. Sifat mereka juga sangat berbeda jauh satu sama lain. Bahkan ada saja yang berkata bahwa anak kembar itu sama. Padahal tidak begitu mereka sangat jauh berbeda.

Di sebuah kantor ada sosok pria dewasa tengah memperhatikan kedua anak kembarnya saling dorong satu sama lain. Sejak perceraian dengan mantan istrinya. Cedric memikul tanggung jawab sebagai sosok ayah dan ibu sekaligus untuk kedua anaknya.

"Ayah adek tuh!" pekik Cyrill menunjuk sang adik.

"Adek kenapa?" tanya Cedric.

Cyrill menunjukkan pipinya yang dipukul oleh Cyrus. "Dek!" panggil Cedric kepada putra bungsunya.

"Aa yang duluan tahu! Masa adek dibilang gendut sih!" protes Cyrus.

"Dih baperan kamu! Aa cuma bilang pipi kamu semakin bulat!" pekik Cyrill.

"Tidak bulat!" protes Cyrus.

Cedric tidak berani berkomentar. Ia tahu bahwa ucapan Cyrill sangat benar. Sang bungsu memang sangat doyan sekali makan dan jajan. Jangan heran apabila tubuh Cyrus lebih berisi dibandingkan sang kakak.

"Ayah itu tidak benar, kan?" tanya Cyrus kepada Cedric.

Cedric menghampiri Cyrus lantas menangkup kedua pipi Cyrus. "Adek cuma sedikit berisi saja. Itu hal yang baik, berarti adek semakin sehat dan menggemaskan," jawab Cedric.

Mata Cyrus mendelik tajam kearah ayahnya. Mana Cyrill tertawa akan ucapan Cedric tentang Cyrus.

"Hahahaha benar kan ucapan aa," tawa Cyrill.

Bibir Cyrus mencebik. Pemuda itu langsung masuk ke kamar yang berada di ruangan sang ayah. Suara bantingan pintu terdengar sangat nyaring. Cedric melirik kearah putra sulungnya.

"Aa jangan begitu. Minta maaf sana sama adek. Kamu tahu kan adikmu mudah sekali menangis," ujar Cedric menasihati anak sulungnya.

"Dulu adek tidak secengeng itu lho, ayah," ujar Cyrill.

Cedric mengelus rambut sang sulung. "Adek dulu dekat dengan bunda. Kejadian saat bunda secara terang-terangan selingkuh dengan mantan pacarnya membuat adikmu sedikit sensitif. Mana ketahuan sama adekmu pula di depan matanya sendiri," ujar Cedric.

"Kenapa bunda selingkuh sih dari ayah?" tanya Cyrill.

"Ayah rasa karena dulu ayah sibuk bekerja. Jadi waktu bersama bunda sedikit sekali," jawab Cedric.

"Ayah ganteng lho. Gen ayah nurun ke aku dan adek. Kalau anak baru bunda wajahnya jelek," ujar Cyrill jujur.

"Jangan begitu tidak baik," ujar Cedric.

"Aa bujuk adek dulu. Ayah lanjut kerja saja," ujar Cyrill.

Cedric tersenyum membiarkan sang sulung membujuk si bungsu yang tengah merajuk. Ia kembali melanjutkan pekerjaan kantor.

Di kamar Cyrus tengah asyik memainkan ponselnya. Ia sedikit terdiam saat ada foto sang bunda di salah satu halaman sosial media. Cyrus mengelus foto tanpa nyawa tersebut. Jujur ia sangat merindukan sosok sang ibu.

Jari ia bergerak untuk mengklik akun sosial media sang bunda. Dengan iseng membuka folder foto. Ia scroll dari atas sampai bawah. Senyum merekah Cyrus tergantikan dengan wajah kekecewaan.

Tidak ada satupun foto dirinya bersama sang kakak di akun sang bunda. Ia memang belum bertemu dengan ibunya sejak perceraian. Pihak suami baru sang bunda melarangnya.

Di sudut ruangan ada foto keluarga kecil bahagia. Itu adalah foto sebelum perceraian kedua orangtuanya terjadi. Masa yang sangat indah bagi Cyrus.

Air mata menetes begitu saja. Sebuah pelukan membuat Cyrus sedikit kaget. "Dek maafin aa ya. Aa suka kok punya adek gemesin. Aa tidak bermaksud menghina kamu gendut lho," ujar Cyrill.

"Iya. Tidak apa-apa," sahut Cyrus.

"Bunda sudah bahagia dengan keluarga barunya. Kita bisa saja menemui bunda kapanpun. Tapi pasti suami bunda tidak mengizinkan itu terjadi," ujar Cyrill.

"Kita melihat dari kejauhan saja," ujar Cyrus.

"Minggu sekarang kita ke rumah baru bunda. Kita minta izin dulu sama ayah," ujar Cyrill.

Cyrus diam, tidak menjawab pertanyaan Cyrill. Elusan di kepala dari Cyrill sangat nyaman membuat Cyrus menikmatinya.

"Anak-anak!" panggil Cedric.

Cyrus melepaskan pelukan Cyrill. Namun Cyrill tidak mau jadi dirinya kembali memeluk sang adik.

"Lepasin!" protes Cyrus memberontak dari pelukan Cyrill.

"Ayah, kenapa memanggil?" tanya Cyril.

"Ada ayam kecap dan nasi kuning kesukaan kalian. Ayo makan dulu!" ajak Cedric.

Cyrus yang mendengar kata makanan dengan tidak berperasaan mendorong tubuh Cyrill cukup kuat. Tindakan Cyrus tentu saja membuat Cyrill menabrak dinding cukup keras. Cedric sedikit tersenyum akan tingkah putra bungsunya. Cedric juga membantu sang sulung yang nampak masih sedikit pusing.

Mereka bertiga makan dengan nikmat. Kemeja sekolah Cyrill dan Cyrus telah mereka lepas digantikan dengan kaos berwarna hitam.

Selesai makan Cyrill tidur terlentang di lantai. Disusul sang adik Cyrus yang duduk di lantai bersama sang kakak.

"Aku tidak setuju tahu tentang keputusan hakim waktu itu!" protes Cyrill.

"Keputusan mengenai hak asuh kalian?" tanya Cedric.

"Iya! Masa kita berdua ninggalin ayah sih! Kan yang selingkuh bunda!" pekik Cyrill.

"Sudahlah. Itu masa lalu," ujar Cedric.

"Tadi sebelum makan aku melihat sosial media bunda. Foto aku dan aa tidak ada sama sekali," ujar Cyrus.

"Mungkin foto kalian hilang," ujar Cedric.

"Dulu kita sering berfoto bersama bunda lho. Masa satu pun tidak ada sih," ujar Cyrill.

"Keputusan kita tepat dong kita tinggal bersama ayah. Kalau kita ikut bunda bisa saja tidak akan bertemu ayah lagi," ujar Cyrus.

"Ayah tidak masalah kalian ikut bunda," ujar Cedric.

"Aku tidak suka melihat ayah sedih karena bunda. Ayah itu baik jarang pulang karena bekerja," ujar Cyrus.

Cyrill bangkit berdiri dan mencium pipi kanan Cyrus. Hal itu memicu pertengkaran mereka kembali. Pada akhirnya mereka berdua kejar-kejaran seperti tom and jerry. Cedric sudah malas melerai. Ia akan membiarkan saja.

Beberapa menit kemudian mereka berhenti saling mengejar. Cyrus mengambil botol minum di kulkas yang tersedia. Baru saja akan diminum sebuah tangan mengambil botol tersebut.

Teriakan mereka berdua menjadi melodi keseharian Cedric selama ini. Seorang pria dewasa seumuran Cedric masuk ke dalam ruangan. Dia sedikit menjaga jarak dari si kembar.

Pria yang merupakan salah satu orang kepercayaan Cedric. Ia bernama Russel Darker.

"Kedua putramu tiada hari tanpa bertengkar," komentar Russel.

"Biarkan saja. Kalau mereka akur membuatku sedikit khawatir," ujar Cedric.

"Ayah!" panggil mereka berdua.

"Peluk ayah," ujar Cedric.

Mereka berdua memeluk sang ayah sangat erat. Russel tersenyum melihat interaksi keluarga sang bos.

"Mantan istrimu mengajukan sebuah gugatan di pengadilan," ujar Russel.

"Gugatan apa?" tanya Cedric.

"Dia meminta agar Cyrus tinggal bersamanya," jawab Russel.

"Tidak boleh! Adek harus bersama aku dan ayah!" protes Cyrill.

"Ayah juga tidak akan membiarkan bunda mengambil adek," ujar Cedric.

"Adek juga tidak mau bersama bunda," sahut Cyrus.

"Kita tidak terpisahkan!" pekik Cyrill.

Mereka berdua semakin memeluk erat sang ayah. Cedric diam saja, dan lirikan mata Cedric dipahami oleh Russel.

Jangan lupa tinggalkan vote, komentar dan kritikan agar penulis semakin bersemangat menulis

Sampai jumpa

Selasa 10 September 2024

TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang