5.Di terima

321 33 7
                                    

"Naya bingung, karna Naya mengenal kak Andra hanya sekedar nama dan wajah saja, tapi wajahnya aja Naya ga terlalu tau, karna Naya gapernah memandang wajah kak Andra. Rumah tangga yang Naya bayangin itu indah, seperti rumah tangga Ayah dan Bunda, dan juga di dalamnya indah, hangat penuh kasih sayang. Naya cuma butuh di yakinkan kalo kak Andra nanti bisa membuat rumah yang seperti itu. Ngga ada bentakkan ataupun kekerasan, karna Naya ngga pernah mendapatkan bentakkan ataupun kekerasan dari Ayah Bunda, jadi Naya mau nanti kalo Naya nikah, Naya berharap, Naya ngga dapet itu dari suami Naya,"

"Tolong yakinkan Naya, bahwa nanti kak Andra bisa jadi suami yang lemah lembut namun tegas, jadi suami yang pengertian, penuh perhatian dan bisa ngebimbing Naya jadi istri yang baik, serta jadi imam yang bisa membawa keluarga ke Jannah-nya Allah. Karna, laki-laki kalo salah perempuan masih bisa diperbaiki, tapi kalo perempuan salah pilih laki-laki? bisa salah arah, salah imam, salah tujuan juga." ucap Naya dengan sungguh-sungguh, karna memang itu yang dia inginkan ketika dia menikah nanti.

"Untuk itu, In Syaa Allah saya akan terus berusaha dan belajar. Mari kita beriringan bersama untuk menuju keluarga impian Naya, jika ada salah dari saya atau Naya mari saling mengingatkan dan saling mengerti, karna memang pada dasarnya manusia itu adalah tempatnya salah" ucap Andra

"Ayah, Bunda. Gimana? setuju ngga kalo Naya sama kak Andra?" tanya Naya kepada orang tuanya

"Ayah, Bunda. Setuju, karna sebelumnya Ayah sudah mencari tau dulu tentang Andra, dan dia laki-laki baik yang ga pernah mainin perempuan, ataupun melakukan hal-hal yang di larang oleh agama." Ucap Ayah

"Kalo Naya masih butuh waktu untuk mempertimbangkan mau menerima atau menolak lamaran Andra, silahkan Nak. Kami ngga akan memaksa kamu untuk menjawab sekarang" ucap ayah Andra

"Ngga, Naya gamau menggantungkan sebuah jawaban. Bismillah, karna ayah sebelumnya sudah mencari tau tentang kak Andra, dan kata Ayah kak Andra laki-laki baik, In Syaa Allah Naya mau menerima kak Andra jadi suami Naya" Ucap Naya dengan sungguh-sungguh.

"Soal mengenal satu sama lain, entah mengenal sikap dan sifatnya itu bisa setelah menikah, agar lebih bebas dan leluasa untuk mengenal satu sama lainnya dan ngga jadi dosa juga"lanjut Naya

"Alhamdulillah" ucap semuanya.

"Terimakasih Naya sudah menerima saya" ucap Andra

"Pah, nikah bulan depan aja ya? niat baik kan gaboleh di tunda-tunda" ucap Andra dengan tampang tanpa dosa

"Anak ini, kalo ngomong ga di pikir-pikir dulu, udahmah ngajakin orang tua mendadak, mana ngajaknya untuk lamar anak orang lagi. Sekarang setelah di terima, malah minta nikah cepet-cepet! Andra, Andra." ucap Papah Andra yang kesal dengan pemikiran anaknya.

"Tapi, saya setuju dengan Andra, Pak Abi. Jika bisa secepatnya saja, biar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan" bela ayah Naya

"Nah kan, terimakasih ayah mertua sudah mendukung calon mantu nya ini" ucap Andra dengan cengiran nya.

"Jangan semau kamu aja, Andra. Tanya Naya mau bagaimana" ucap mamah Andra yang ingin tau keinginan calon menantunya itu

"Kalo Naya, bukan bermaksud untuk ingin cepat-cepat. Tapi takut jadi dosa, jadi bagaimana ayah saja, jika ayah setuju pernikahan Naya dan kak Andra di segerakan dalam waktu dekat, gapapa." ucap Naya sambil terus melihat kebawah selama berbicara

"Ah terimakasih sekali lagi Naya, I love you more." ucap Andra si manusia asbun

"Astaghfirullah anak ini, euh" ucap mamah Andra sambil menjewer telinga Andra, yang memang duduk di sebelahnya.

"Mah, mah. Iya-iya maaf ya ibunda ratu, Andra ngomongnya ga di pikir-pikir dulu. Udah dong lepasin sakit kuping Andra"

"Makanya kalo ngomong tu jangan asbun, jaga wibawa di depan calon istri sama calon mertua, jangan langsung nunjukin sifat ngeselinnya" ucap mamah Andra sambil melepas tangannya dari telinga Andra

Hadirnya Melengkapi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang