10. jajan

488 46 13
                                    

"Sayang" panggil Andra sembari mengelus lembut rambut Naya. Karena saat ini kedua manusia itu sedang memeluk satu sama lain di ranjang.

"Iyaah" jawab Naya sambil mendongak.

"Kamu ngeh ga si, kalo kita itu belum punya Nomor masing-masing?"

"Loh iya yah, aku ga ngeh loh, Kak"

"Hahahaa lucu, suami istri tapi nomor satu sama lain aja saling gapunya"

"Ya kan, biar kita ga ada komunikasi apapun dulunya. Jadi yaudah deh kita saling ga save nomor masing-masing"

"Iya sayangkuuu, emang istri aku ini wanita paling best dalam menjaga diri sendiri dari laki-laki," jawab Andra dengan lembut dan mengecup kening Naya.

"Dih, kenapa pipinya merah, buk?" tanya Andra dengan jail.

"Diem deh" jawab Naya dengan menarik bulu dada Andra. Karena saat ini Andra hanya memakai boxer saja, tanpa memakai baju. Sebenarnya Naya sedikit canggung, namun sebisa mungkin dia tenang, karena pasti nanti inilah pemandangan setiap hari yang akan ia lihat. Toh kemarin pun sudah liat semuanya. EH!

"aduh aduh sakit sayaaaanggg" rengek Andra.

"Utututuu maaf yah, abisanya suka ngeselin," ujar Naya dengan mengelus dada bidang Andra. "Tapi lucu loh ada bulu-bulunya gini, mana tipis trus lembut lagi" lanjutnya dengan mengelus memelintir dan menarik-narik dengan halus bulu dada, Andra.

"Suka?"

"Sukaa hehehe"

"Aku?"

"Hah?"

"Suka aku?"

"Aaaa gamauuu bahas iniii" rengek Naya dengan mata berkaca-kaca dan memeluk, Andra.

"Eh kok malah mau nangis, heyy sayang," Andra menangkup kedua pipi Naya. "Aku cuma iseng nanya doang, jangan sedih, gapapa kalo belum suka. Apalagi dengan notabene kamu yang belum pernah cinta sama laki-laki lain, pasti ga akan semudah itu untuk naro cinta kamu sembarangan. Aku akan nunggu di fase kamu suka, sayang dan cinta sama aku, aku akan nunggu moment itu tiba" ujar Andra dengan lembut, memandang dengan lekat kedua bola mata Naya sembari tersenyum. Senyuman yang cukup menenangkan bagi, Naya.

"Eeeuuuummm" bibir Naya melengkung kebawah "Terimakasih dan maaf" lirih Naya dengan mata berkaca-kaca.

"Sama-sama Sayangku"

cup.
Andra mengecup kening, mata, hidung, pipi, dan bibir Naya. Lalu Andra menempelkan keningnya dengan kening Naya.

"I love you this second, this minute, this hour, today, tomorrow and forever. I love you very much, my wife." bisik Andra dengan sangat lembut.

"i love you too, later." balas Naya dengan cengiran, menunjukkan gigi-gigi rapihnya.

"Hahahaaa, gemasnyaaa" ujar Andra sambil mencubit gemas hidung Naya.

"Kak, aku mau nanya deh" ucap Naya setelah posisi kembali memeluk, Andra.

"Nanya apa?"

"Ish, kebiasaan tangannya gamau anteng!" omel Naya saat tangan Andra asyik memainkan mainan barunya.

"Hahaha gemes soalnya sayang, kenyal-kenyal gitu. Ayo tanya aja, katanya mau nanya"

"Nanti kita tinggal dimana?"

"Untuk itu, kita sementara tinggal di apart aku dulu yah, kita belajar mandiri. Sambil nanti menyiapkan rumah yang akan kita tempati. Jadi nanti pas kita pulang dari sini, kita pulangnya kerumah mamah, Mau ga? sekalian beres-beres in baju aku"

Hadirnya Melengkapi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang