13.First time, ke kantor

570 63 9
                                    

Pagi harinya kondisi Naya lumayan membaik saat bangun tidur, saat ini ia sedang membuat sarapan. Hari ini, Andra kembali bekerja ke kantor. Sebagai Istri yang baik, Naya bangun pagi meskipun tidak sholat subuh, meskipun awalnya sempat dilarang Andra untuk tidak membuat sarapan, karna takut kondisi Wanitanya belum cukup membaik. Namun Naya kekeh tetap ingin menyiapkan sarapan untuk Andra, karna ini adalah hari pertama sebagai istri yang menyiapkan segala kebutuhan suaminya saat akan bekerja. Ia menyiapkan pakaian Andra, membuat sarapan untuk Andra dan membantu Andra merapihkan pakaiannya.

Saat sedang asik menata setiap makanan ke meja makan, tiba-tiba Andra memanggilnya.

"Sayaangg." panggil Andra dari dalam kamar, lalu Naya berjalan kearah kamar menemui suaminya.

"Iya, Mas. Kenapa?" tanya Naya saat sudah berada disebelah Andra yang sedang berdiri dimeja rias.

"Tolong pakein dasi"

"Emang gabisa pake sendiri?" tanya Naya dengan heran.

"Bisa, tapikan sekarang udah punya istri, jadi pengen di perhatiin dengan cara di pakein dasi, dicek bajunya udah rapih atau belum dan dilihat rambutnya rapih belum sama mukanya tetep ganteng atau ngga. Tapi pasti bakalan tetep ganteng sih" jawab Andra dengan cengengesan.

"Yeuuhh, jumawa. Mau ngantor atau mau ketemu gebetan, Pak?"

"Eh, mau ngantor dong sayang, mau kerja demi kamu. Tapi kan harus rapih sama ganteng. Masa anak pemilik perusahaan, penampilannya ngga banget. Apalagi punya istri yang cantiknya Ma syaa Allah gini, kalo suaminya jelek, nanti takutnya banyak yang nyukain kamu, trus kamu berpaling dari Mas. Oh! tidak! tidak! tidak! Mas gamauuuu" Jawab Andra dengan penuh drama.

"Udah stop dramanya, masi pagi. Ayo sini aku bantu"

Tiba-tiba Andra mengangkat tubuh Naya, lalu menundukkannya dimeja rias.

Plak!

"His, ngapain di dudukin dimeja?" tanya Naya setelah memukul lengan Andra.

"Biar kamu ga susah sayang makein dasinya, kan istri Mas, botol Yakult" ledek Andra.

"Enak aja botol Yakult, tinggi aku 159 yah, kamunya aja yang kaya tiang tower!" ucap Naya dengan bibir mengerucut, mata melotot dan alis menukik tajam.

"Iya, Istriku yang Sholehah dan sholehot, yang cantiknya rupawan, yang pinter dan yang paling the best. Intinya yang paling semuanya deh. Ayo tolong pasang dasinya yah, sayangkuuu" Ucap Andra, lembut.

Cup!

Andra mengecup singkat bibir Naya yang masih cemberut. Emang pada dasarnya diamah tukang nyosor hahahaa.

"Udah cemberutnya, maaf yah. Ngga lagi-lagi dikatain botol yakult."

Gua lupa kalo sasa lagi datang bulan. Semoga ngga panjang deh ngambeknya. Batin Andra.

"Hmm"

Naya fokus memakaikan dasi di kerah kemeja Andra, dengan muka datar. Andra hanya mampu menghela nafas melihatnya, bairlah nanti ia pikirkan untuk membujuk istirnya agar tidak ngambek lagi.

"Ayo, sarapan" ajak Naya saat sudah selesai memasangkan dasi dan sedikit merapihkan kemeja, Andra.

"Ayo" Andra menurunkan Naya dari meja rias, lalu menggandengnya menuju meja makan.
...

"Hari ini jangan terlalu banyak gerak yah, kalo perutnya masih sakit, Sasa rebahan aja jangan ngelakuin kerjaan apapun. Oke?" titah Andra.

"Iya" jawab Naya singkat, lalu mengambil tangan Andra, diciumnya bulak balik yang dibalas kecupan singkat di dahi dan bibirnya oleh, Andra.

Hadirnya Melengkapi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang