6

1.3K 120 5
                                    

Ceklek

Suara pintu utama di buka dari luar.

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki terdengar semakin dekat kearah ruang tamu dimana luis dan laresa duduk menemani ilo menonton tv.

Laresa dan luis mendengar suara langkah kaki mendekat kearah mereka, lantas menoleh kearah asal suara.

''Ares kamu udah pulang..?''. Tanya laresa

Ares bara widarta anak bungsu yang sekarang bukan lagi anak bungsu. Usianya 17 tahun, usianya memang berjarak jauh dengan sang sulung.

''Hmm''. Balas ares dengan berdehem.

''Duduk dulu nak''. Suruh laresa.

Ares yang mendengar suruhan sang mommy pun menurut duduk, di sofa singgel yang berada di arah kanan laresa.

Setelah duduk baru ares ngeh dengan keberadaan makhluk mungil, yang sedang fokus menonton acara di tv.

''Siapa...?''. Tanya ares singkat.

''Anak selingkuhan daddy?!''. Tanya ares lagi dengan agak marah.

''Hehh cocot mu resss''. Ucap laresa gemas(gemas kesal maksudnya).

Luis juga yang mendengar ucapan ares merotasikan matanya malas. Sembarangan memang anak bungsunya ini. Ehh bungsu yang akan segera berubah gelar menjadi seorang kakak atau abang.

''Nanti mommy dan daddy kenalkan setelah makan malam''. Ucap luis.

''Hmm''.

''Res mandi sana, setelah itu kita makan malam''. Sekarang laresa yang menyuruh ares mandi dan bersiap untuk makan malam.

Ares mendengar perintah sang mommy pun lantas segera bangkit menuju ke lantai atas tepatnya ke kamarny.

●●●

Di meja makan saat ini mulai berkumpul anggota keluarga tersebut. Luis yang duduk di bagian ujung sembari masih menggendong ilo, dan laresa yang duduk disebelah kanan luis.

Beberapa saat ares pun datang bergabung dimeja makan.

Ilo yang melihat orang dewasa duduk di masing masing kursi makan pun ingin duduk juga di kursi makan.

''Didy~, ilo mau juda duduk cendili''. Ucap ilo sembari mendongak ke arah luis yang sedang memangkunya.

Laresa dan luis yang mendengar permintaan ilo pun saling pandang. Lantas laresa bangkit berpindah duduk ke kursi di sebelahnya agar ilo ilo bisa duduk dikursi tempatnya tadi duduk.

Luis meletakkan ilo di kursi makan tempat awal laresa duduk tadi.

Pufftt

Luis, laresa dan ares menahan tawa saat melihat ilo yang sudah di duduk kan luis di kursi makan.

''Eehh..mana baby ilo~. Kok nggak ada?''. Gurau laresa sembari terkekeh pelan agar tidak didengar ilo. Takutnya nanti ilo menangis.

Ilo yang mendengat gurauan laresa mulai mencebikan bibirnya kebawah. Bibirnya bergetar tanda sebentar lagi akan adanya hujan lokal

''Didy~...hiks...huwaaa..hiks''. Tangis ilo pecah juga. Ilo menangis sembari memanggil sang daddy dan merentangkan tangannya kearah luis.

Luis yang melihat ilo menangis lantas berdiri menggapai ilo yang sudah merentangkan tangannya minta di gendong.

Luis menggendong ilo sambil mengelus punggung ilo. Menyandarkan kepalanya dipundak luis.

''Udah bayi...kita makan yuk''. Bujuk luis dengan lembut ke ilo.

BABY ILOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang