17

68 9 9
                                    

"Ketika malam berganti pagi, ketika bulan berganti mentari, ketika hujan berganti pelangi...

Bagaimana... Rasa yang terpendam ini menjadi belenggu

Cinta yang memabukan
Dulu maupun sekarang

Begitu kau melihat dunia diluar sana, kau akan berkata 'Aku ingin-'

Apa harapanmu? Cinta yang indah?
Pelangi setelah hujan? Keluarga yang harmonis?

Banyak yang kau inginkan tanpa kau sadari, hatimu berkata ini dan otakmu berkata itu

Sekian dari saya"

"Aku... Senju Sakura... Hanya mencintai Uchiha Obito"

Prok

Prok

Prok

Terdengar suara riuh tepuk tangan dibawah panggung, sosok gadis musim semi itu membungkuk dengan anggun, matanya menatap kesatu titik, arah jam tiga dibawah panggung teaternya, sosok seorang pria dengan pakaian formal hitam yang melekat indah di tubuh atletis nya

Senyum nya merekah, emerald nya memancarkan kesejukan bagi siapapun yang bersitatap dengan nya.










Disebuah restaurant, room private VVIP, terdapat sepasang insan yang tengah bercengkrama

Sang pria tengah mengecup kedua punggung tangan sang wanita, penuh kelembutan, penuh kehangatan

Sang wanita yang menerima perlakuan manis dari kekasihnya, hanya bisa tersenyum malu, tubuhnya meremang disetiap jengkalnya, sentuhan hangat dari bibir kekasihnya pada punggung tangannya, membuat dirinya merasa sangat dicintai, dihargai

"Congratulations on your graduation... Hime-" ucap Obito lembut, tatapannya begitu hangat, begitu memikat, jelaga hitam yang seolah menghipnotismu untuk masuk lebih dalam

"Anata... Arigato, aku tak menyangka, kau akan datang pada acara kelulusanku-" Sakura mengelus pipi kanan kekasihnya dengan lembut, tatapannya sayu, emerald jernih itu memancarkan keharuan

"Anything for you hime-" kemudian Obito membawa telapak tangan yang mengelus pipinya itu kearah bibirnya, ia cium telapak tangan itu dengan penuh kelembutan

"Kau adalah hidupku, kau adalah duniaku, kumohon jangan pernah tinggalkan aku... Lebih baik aku mati daripada harus berpisah denganmu-" ucapan Obito begitu menusuk pada relung hatinya, Sakura tertegun untuk sesaat, ia mengigit pipi bagian dalamnya

Seketika rasa resah menggelayuti hatinya, rasa bersalah memeluknya, apakah ia harus?...

"Obi-kun... Kau tahu kan, rencanaku belum berakhir-"

"Aku tahu Sakura, aku tahu segalanya, tapi... Aku akan tetap berada disisimu, maka dari itu, jangan lakukan itu sendirian, lakukan bersama, kau dan aku adalah kita-"

"Tapi... Obi-kun, ini berbahaya-"

"Lantas apa? Kau bilang ini berbahaya? Apa itu akan lebih berbahaya jika aku terlibat? Hm... Kurasa tidak, Sakura... Demi tuhan, aku akan menjadi pengkhianat negara jika kau pergi dari sisiku... Ini bukan ancaman belaka-"

The Soldier's Little HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang