23. 🐓 - Dasar Setan!

1.2K 174 87
                                    

Yang baca cerita ini, absen dulu yukkkk
✋☝
Btw, kalian baca jam berapa??

Jangan lupa VOTE & KOMENTAR untuk part ini juga yaaa
.

Happy Reading!!

___******___

Pukul satu dini hari, wanita yang terlahir di musim semi itu meringkuk seperti bayi dengan ringisan tertahan. Wajahnya di penuhi dengan bulir keringat dan keningnya pun terlipat dalam saat merasakan sensasi tak mengenakan di area perutnya.

"S-sakit." Lirih Sakura. Meremas perutnya yang kembali berulah.

Menstruasi di hari pertama adalah salah satu hal yang paling tidak di sukai oleh seluruh kaum hawa.

Rasa nyeri yang paling sering digambarkan oleh para wanita adalah kram perut yang menyebar hingga ke pinggang, punggung, selangkangan, dan vagina. Selain nyeri atau kram, wanita yang mengalami nyeri haid juga tak jarang mengalami beberapa gejala lain, seperti sakit kepala, mual, diare, dan lemas.

Right??!

Ada pula yang mengatakan jika rasanya seperti ingin melahirkan.

Ahhhh....

"Kenapa harus sekarang." Keluh Sakura. Kembali berbaring menyamping dan menekuk kedua kaki hingga lututnya sejajar dengan dada.

Tidak hanya rasa perut tak nyaman yang di rasakan Sakura, bagian ujung dadanya pun masih terasa perih meski Sakura sudah mengoleskan salep yang Sasuke berikan ketika lelaki itu menjelma menjadi bayi besar yang manja.

Beberapa menit berlalu, dan posisi Sakura masih tetap sama. Rasanya, Sakura sudah tak mampu lagi menahan rasa nyeri yang ia rasakan di sekujur tubuhnya.

Ingin menghubungi Sasuke, tapi wanita itu yakin sekali jika saat ini Sasuke sedang menjalankan tugasnya sebagai pemimpin perusahaan yang pastinya, tanggung Jawab yang Sasuke pegang jauh lebih berat, jika dibandingkan dengan rasa sakit yang sedang Sakura dera.

Hingga, mau tak mau, wanita itu menghubungi resepsionis untuk memesan sebuah taxi untuk mengantarkannya ke rumah sakit terdekat. Setidaknya, Sakura harus mengonsumsi obat pereda nyeri.

Tak lama, Sakura sampai di sebuah rumah sakit dan memeriksakan kondisinya. Dokter yang memeriksanya pun hanya memberikan beberapa obat pereda nyeri untuk ia konsumsi.

Selesai dengan semua itu, Sakura keluar dari ruangan dan mengambil obat kemudian membayarnya. Namun, setelah ia selesai melaksanakan seluruh prosedur dan akan kembali ke hotel, tanpa sengaja Sakura bertatap mata dengan seseorang yang tak pernah Sakura duga keberadaannya.

Sakura tak mengerti, dari seluruh manusia yang ada di seluruh bumi, kenapa ia harus bertemu dengan Sasori?

Tapi tunggu, sejak kapan Sasori ada di tempat ini dan sejak Sasori pindah kerja di rumah sakit ini?

Ahhh... Penat yang Sakura rasakan sungguh membuatnya pusing bukan kepala.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

Sakura mematung beberapa saat mendengar pertanyaan itu. Lelaki yang berdiri tepat di depannya saat ini terlihat jauh berbeda jika di bandingkan dengan Sasori yang dulu Sakura lihat.

"Saki," Satu nama yang tidak banyak orang yang memanggilnya dengan nama itu.

Sakura berdeham, "seperti yang kau lihat, aku sedang memeriksakan kesehatan."

Kening Sasori terlipat, "Sakit?"

Sakura menggeleng, terlihat jika ada gurat khawatir di mata itu.

"Sejak kapan?"

Wonderful In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang