1 - 🐓 Kedekatan

4.4K 396 144
                                    

Happy Reading
..
o(〃^▽^〃)o

Baca jam berapa?

__***__


"Kali ini masalah apa lagi yang kau perbuat?" Wanita dengan rambut sebahu itu menatap lelaki yang duduk di depannya dengan tangan bersedekap. Sorot mata bening yang biasanya memantulkan sinar nyaman, kini berubah mengerikan. "Bibi Mikoto bahkan tidak tahu lagi harus berbuat apa untuk merubah sikapmu itu." Gerutunya. Sambil menghela napas panjang begitu tak mendapat respons dari lelaki di depannya itu. "Sasuke?"

Uchiha Sasuke, atau yang kerap di panggil Sasuke itu mengedikkan bahu tak acuh. Lelaki yang memiliki wajah tampan itu bahkan dengan tenang menyeruput kopi Moca buatan Sakura dengan gestur tubuh tenang. Seolah yang dikatakan oleh wanita di depannya itu bukanlah hal yang besar.

"Memangnya apa yang sudah kulakukan?"

Sakura menggelengkan kepalanya takjub. "Setidaknya perlakukan mereka dengan baik." Dengusnya.

"Bukankah aku sudah biasa melakukannya. Kenapa kalian baru memprotesnya." Decak Sasuke tak terima.

Sakura menghela napas lelah, menyandarkan punggung kecilnya di sofa dan kembali menggeleng pelan dengan tingkah pola lelaki di depannya itu.

"Tapi Sasuke, setidaknya bersikaplah baik pada wanita__"

"Menurutmu aku bisa melakukannya? Lagi pula, bukankah aku sudah biasa memperlakukan mereka seperti itu." Potong Sasuke cepat. "Dan aku tidak butuh bantuan Ibu untuk hal seperti ini."

Dan apa yang Sasuke katakan memang benar adanya. Tanpa bantuan dari wanita yang sudah mengandungnya selama sembilan bulan lamanya, Sakura percaya dengan penglihatan matanya sendiri jika Sasuke tidak akan kekurangan stok perempuan jika di dalam perusahaan yang ia pimpin, terdapat begitu banyak wanita cantik yang siap menjadi pasangannya kapan pun lelaki itu inginkan.

"Ada baiknya jika kau bilang pada Ibu untuk tidak ikut campur dalam urusan pribadiku."

"Jika bisa kulakukan, pasti Bibi tidak akan berkeluh kesah tentang perbuatan mu tadi siang," Keluh Sakura.

Sejenak tak ada suara yang meluncur dari ke dua orang dewasa itu. Namun, begitu tatapan Sasuke bertumpu pada wanita yang sudah sangat mengenalnya baik buruknya, sesuatu dalam otak pintarnya itu mengudara seperti listrik.

"Bagaimana kalau___ " kalimat Sasuke terhenti sejenak dengan mata menatap Sakura lekat-lekat. Lalu senyum yang sering wanita mungil itu lihat di wajah Sasuke seperti momok mengerikan baginya, "bagaimana jika itu kau?"

????

Sakura tak begitu mengerti apa yang sedang Sasuke tanyakan. Tapi, saat melihat ada kilat tak biasa yang terpancar di bola mata hitam di depannya, Sakura merasakan akan ada sesuatu terjadi.

"Apa?"

"Kau."

"Ada apa denganku?"

"Ibu tidak akan keberatan jika itu dirimu, kan?"

"Dalam hal?"

Lalu, smirk andalan Sasuke tercetak jelas di wajah tampannya. "Berpura-pura menjadi kekasihku. Sepertinya bukan ide yang buruk."

Wonderful In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang