KEKACAUAN MELANDA

22 12 0
                                    

"Ayah ayah" teriak bagaskara mencari sang ayah

"Ada apa bagas kenapa mukamu panik sekali?" Tanya gardana

"Kakak kedua kemana ayah ada hal yang ingin aku sampai kan" ucap bagas yang sangat panik

"Ayah sedang di ruang sidang,sedang ada rapat dewan petinggi" jelas gardana

Tak menunggu apapun bagas pun langsung pergi ke ruang sidang di ikuti oleh gardana. Sesampainya di ruang rapat di tendang sudah pintu tebal itu nan tinggi itu

"ada apa denganmu bagaskara" marah gentala

"Salam ayah, salam kakak pertama maaf aku lancang tapi ada hal buruk menimpa rakyat langit dan venom ayah" jelas bagas dengan nafas yang tak beraturan

" ada apa nak" tanya raja hadyan

"Semenjak hari dimna saudari bintang di gigit ular,itu awal mula kawanan ular menyerang manusia ayah,sudah banyak yang menjadi korban bahkan menemui ajal" bagas yang mengetahui itu langsung dari kondisi rakyat karena tugas bagas adalah bantara yang mengawasi keamanan masyarakat

"Baiklah gardana lakukan tugasmu cari sarang kawanan ular itu lalu musnahkan jika perlu bawa lah beberapa pasukan untuk membantumu" perintah hadyan

" baik ayah"

"Gentala turunlah ke masyarakat untuk cek kondisinya dan bawa tabib sebanyak mungkin untuk menyembuhkan mereka jika perlu turunlah dengan putra mahkota venom dia juga harus tau kondisi rakyatnya dan satu lagi beri beberapa koin untuk mereka yang terkena gigitan itu karena jelasnya mereka kelaparan " perintah hadyan

" baik ayah, kami izin undur diri" ucap gentala yang mengajak adik adiknya melakukan tugasnya

Bantara adalah kumpulan yang terpilih menjadi pelindung kerajaan venom dan langit itu sudah turun menurun dari leluhur namum bantara generasi ke 4 ini kekurangan orang yang harusnya 6 orang namun ini hanya 5 orang yang ke 6 belum di temukan siapa orangnya

1. Bintang - mencari kelemahan musuh
2. Agrata - penyelidik
3. Gentala - keuangan
4. Bagaskara - keamanan rakyat
5. Gardana - pemusnahan

Balik ke kondisi gentala dan adik adiknya

Semua melakukan tugas masing masing setiap tugas ada resikonya mereka harus siap mati

"Kak tala apa ini termasuk siasat moster untuk mengacaukan manusia?" Tanya gardana

"benar apa yang dikatakan kakak kedua pasti mereka yang berusaha untuk mengacaukan kita lalu mereka menguasai wilayah kita" sambung Bagaskara

" tenang nanti kita diskusikan ini di kerajaan venom saat semua Bantara kumpul karena ini masalah yang serius dan bersangkutan nyawa, kita harus cepat bertindak sebelum semuanya terlambat" gentala berusaha untuk menenangkan adik adiknya karena sangat faham watak adik adiknya ini

sesampainya di desa sungguh kacau
ini baru desa pertama yang mereka kunjungi belum desa yang lain jelas lebih kacau

gentala mencoba memasuki rumah yang terdengar tangisan seorang perempuan

"permisi saya boleh masuk?" tanya gentala yang melihat di dalam ada laki laki yang terbaring dan 3 anak dan satu perempuan dewasa

semua yang mendengar suara itu langsung berdiri karena mereka tau itu suara siapa

"salam putra mahkota silakan masuk tuan" ucap perempuan dewasa itu

gentala pun masuk untuk mengecek kondisi laki laki tersebut namun

"tuhan lebih menyayangi beliau"ucap gentala lirih membuat 3 anak kecil di depannya ini mengerti mengapa ibunya menangis
semua yang didalam pun mulai menjatuhkan air matanya tak tega, gentala pun memeluk 3 anak kecil itu sekaligus

"prajurit tolong bantu keluarga ini melakukan proses pemakaman"perintah gentala dengan suara menahan tangis

Perlahan pelukan nya mulai merenggang  "baiklah bu nanti proses nya akan di bantu oleh prajurit dan ini ada sedikit rezeki untuk keluarga ibu,saya turut berdukacita "ucap gentala yang sekaligus menggenggam kan 1 kantong koin

"terimakasih tuan makasi" ucap itu yang semakin sesegukan

gentala pun pamit untuk memeriksa yang lain akhirnya gentala keluar rumah dan melihat saudaranya titanogoa sedang melihat kondisi desa ini

"saudara ku tita" teriak gentala namun yang di teriaki hanya senyum

mau tak mau gentala yang harus mendatangi titanogoa "saudara ku ini cukup parah dan banyak yang merenggang nyawa karena ini, bagaimana menurut mu saudara ku?tanya gentala

"secepatnya bantara harus menyelesaikan ini saudaraku saya sangat benci melihat rakyat ku menangis pilu seperti ini" titanogoa yang sangat perduli dengan rakyatnya, ingin sekali dia mengembalikan nyawa nyawa yang sudah melayang namun sayangnya dia bukan tuhan

"kau kesini dengan siapa saudaraku" gentala yang dari tadi melihat saudaranya ini sendirian

"sama saudari agrata dan adik bintang namun entahlah mereka kemana mungkin sedang melihat di desa samping itu, mereka jga membawa tabib" ucap titanogoa sambil mulai berjalan ke arah anak kecil . gentala pun mengikuti saudara nya ini

"Hay anak kecil kenapa kamu manangis" tanya titanogoa dengan berjongkok menyetarakan tinggi nya dengan anak itu

"putra mahkota salam, saya lapar putra mahkota ibu dan ayah tertidur tidak bangun bangun sudah saya bangunkan namun tetap saja" keluh anak itu gentala pun masuk untuk memeriksa kondisi ibu dan ayah anak kecil itu

"saudara ku mereka sudah pergi"ucap gentala dari depan pintu
tita yang mendengar sekilas langsung melihat gentala

"kamu lapar?mari makan dengan saya" ucap tita yang menggendong anak kecil itu

"saudaraku tolong urus semua" sambung tita langsung ia pergi untuk mencari makan untuk anak kecil itu

DARK TO LIGHT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang